26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Buka-bukaan di Film

Prisia Nasution

Mulai 10 November mendatang pecinta film nasional akan mendapat tontonan menarik. Ya, film Sang Penari siap tayang. Menariknya, dalam film itu, artis berdarah Batak, Prisia Nasution, dipastikan tampil maksimal. Bahkan, dia sampai berani berakting telanjang.

Prisia memerangkan tokoh Srintil, seorang peronggeng dalam film Sang Penari. “Adegan-adegan percintaan itu sudah bagian kontrak di awal. Aku nggak deg-degan untuk telanjang,” ungkap Prisia saat ditemui di FX Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/11).

Menurut pemilik mata indah yang kerap muncul membintangi FTV itu, dirinya akan melakukan apapun demi tuntutan peran. “Aku akan lakukan semua, karena ini yang dilakukan Srintil,” cetusnya.
Film ini disutradarai Ifa Isfansyah. Prisia akan beradu akting dengan Oka Antara yang memerankan Rasus; seorang tentara. Cinta Srintil dan Rasus terjadi pada pertengahan 1960-an. Mereka diceritakan tinggal di sebuah desa di Banyumas yang bernama Dukuh Paruk. Warga di desa tersebut, kala itu, sangat memercayai bahwa menjadi penari ronggeng adalah titisan magis. Dia sangat dipuja sekaligus memiliki tugas berat.

Menjadi seorang ronggeng tidak hanya menari di pentas-pentas tari, tetapi juga menjadi milik semua warga Dukuh Paruk. Siapa saja boleh minta dilayani, asalkan memberikan imbalan.

Film Sang Penari tersebut terinspirasi dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Cerita skenario ditulis Salman Aristo. Selain itu, ada Yadi Sugandi (penata kamera), Aksan Sjuman dan Titi Sjuman (penata musik), serta desainer Chitra Subiyakto sebagai penata kostum. Di deretan pemain, selain Oka Antara dan Prisia Nasution, ada Slamet Rahardjo, Lukman Sardi, Dewi Irawan, Tio Pakusadewo, Happy Salma, serta Teuku Rifnu Wikana.

Sang Penari tayang di bioskop mulai 10 November mendatang. Menurut orang-orang di belakang layar, film tersebut adalah film yang menguras tenaga dan emosi. Sebab, prosesnya sangat lama, yakni tiga tahun.
“Jujur saja, saya sudah kehabisan energi. Tiga tahun saya habiskan untuk film ini. Melalui segala macam proses yang begitu panjang. Buat saya, yang paling berat adalah menjaga energi tetap stabil. Dan ketika film ini selesai, energi saya juga selesai,” ungkap Ifa, sang sutradara, kemarin (2/11) di FX Plaza. (jan/c6/ayi/jpnn)

Prisia Nasution

Mulai 10 November mendatang pecinta film nasional akan mendapat tontonan menarik. Ya, film Sang Penari siap tayang. Menariknya, dalam film itu, artis berdarah Batak, Prisia Nasution, dipastikan tampil maksimal. Bahkan, dia sampai berani berakting telanjang.

Prisia memerangkan tokoh Srintil, seorang peronggeng dalam film Sang Penari. “Adegan-adegan percintaan itu sudah bagian kontrak di awal. Aku nggak deg-degan untuk telanjang,” ungkap Prisia saat ditemui di FX Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/11).

Menurut pemilik mata indah yang kerap muncul membintangi FTV itu, dirinya akan melakukan apapun demi tuntutan peran. “Aku akan lakukan semua, karena ini yang dilakukan Srintil,” cetusnya.
Film ini disutradarai Ifa Isfansyah. Prisia akan beradu akting dengan Oka Antara yang memerankan Rasus; seorang tentara. Cinta Srintil dan Rasus terjadi pada pertengahan 1960-an. Mereka diceritakan tinggal di sebuah desa di Banyumas yang bernama Dukuh Paruk. Warga di desa tersebut, kala itu, sangat memercayai bahwa menjadi penari ronggeng adalah titisan magis. Dia sangat dipuja sekaligus memiliki tugas berat.

Menjadi seorang ronggeng tidak hanya menari di pentas-pentas tari, tetapi juga menjadi milik semua warga Dukuh Paruk. Siapa saja boleh minta dilayani, asalkan memberikan imbalan.

Film Sang Penari tersebut terinspirasi dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Cerita skenario ditulis Salman Aristo. Selain itu, ada Yadi Sugandi (penata kamera), Aksan Sjuman dan Titi Sjuman (penata musik), serta desainer Chitra Subiyakto sebagai penata kostum. Di deretan pemain, selain Oka Antara dan Prisia Nasution, ada Slamet Rahardjo, Lukman Sardi, Dewi Irawan, Tio Pakusadewo, Happy Salma, serta Teuku Rifnu Wikana.

Sang Penari tayang di bioskop mulai 10 November mendatang. Menurut orang-orang di belakang layar, film tersebut adalah film yang menguras tenaga dan emosi. Sebab, prosesnya sangat lama, yakni tiga tahun.
“Jujur saja, saya sudah kehabisan energi. Tiga tahun saya habiskan untuk film ini. Melalui segala macam proses yang begitu panjang. Buat saya, yang paling berat adalah menjaga energi tetap stabil. Dan ketika film ini selesai, energi saya juga selesai,” ungkap Ifa, sang sutradara, kemarin (2/11) di FX Plaza. (jan/c6/ayi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/