26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

BBH Dukung Ekspor Komoditas Hortikultura

ilustrasi Ekspor

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Balai Benih Hortikultura (BBH) Kementerian Pertanian, merupakan unit pelaksana teknis daerah yang bertugas melaksanakan operasional di bidang perbenihan. BBH berfungsi sebagai intisari penyedia benih bermutu di bawah koordinasi pemerintah provinsi setempat. Terjaminnya ketersediaan benih bermutu dan pelayanan kepada petani, melatarbelakangi kehadiran lembaga ini.

Kementerian Pertanian secara berkesinambungan membina dan memastikan benih bermutu guna menjamin produk hortikultura sampai ke pasar ekspor. Pisang, mangga, manggis, durian, bawang merah, kunyit, dan berbagai jenis tanaman hias adalah deretan komoditas hortikultura yang telah tembus ke pasar ekspor.

Kualitas produk yang baik, penerapan good agriculture practices (GAP) dan good handling practices (GHP), merupakan syarat utama keberhasilan ekspor produk pertanian. Penggunaan benih bermutu adalah satu unsur penting dalam penerapan GAP. Untuk itu perlu dukungan dari BBH sebagai UPT bidang perbenihan.

“Memberdayakan BBH sebagai satu stakeholder, erat kaitannya dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor. Perbanyakan benih tanaman buah tahunan butuh waktu satu tahun sebelumnya (T-1) atau (T-2),” ungkap Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman.

Sukarman juga menyatakan, penyediaan benih oleh BBH pada 2019 ini, difokuskan untuk mendukung kegiatan pengembangan kawasan pada 2020-2021. Sebanyak 34 BBH pada 2020 di seluruh provinsi melakukan perbanyakan benih batang bawah sebesar 4.808.000 batang. Output berupa benih cabai, mangga, manggis, pisang, jeruk, durian, lengkeng, aneka buah lainnya, dan florikultura.

Sebanyak 1.570.000 meter persegi lahan berfungsi untuk pengembangan benih umbi. Umbi dimaksud, antara lain bawang merah, bawang putih, tanaman obat, dan sayuran. “Kami menyediakan batang bawah untuk benih buah, menyediakan pohon induk buah varietas unggul, serta gudang untuk dukung sentra bawang putih,” imbuh Kasi Produksi Benih Hortikultura, Langgeng Muhono.

Sementara Kepala BBH Anjongan, Kalimantan Barat, Anton Komarudin, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kawasan hortikultura. “Pemberdayaan BBH sangatlah tepat. Semoga dengan hal ini eksistensi BBH lebih maju dan mampu mewujudkan tersedianya benih bermutu di wilayah yang bersangkutan,” katanya.

Beberapa varietas buah yang akan dikembangkan pada 2020, yakni jeruk siem madu, mangga arumanis, mangga gedong gincu, manggis kaligesing, pisang raja bulu, durian kromo banyumas, nenas suska kualu, dan lengkeng kateki. Untuk florikultura, yakni bunga krisan, mawar, melati, dan dracaena.

Untuk 2021, target 34 BBH melakukan perbanyakan benih sebanyak 5.273.000 batang, dengan rincian mangga 409.500 batang, manggis 290.000 batang, pisang 505.000 batang, jeruk 1.227.000 batang, durian 575.000 batang, lengkeng 550.000 batang, buah lainnya 36.500 batang, cabai 200.000 batang, dan florikultura 1.480.000 batang. (jpc/saz)

ilustrasi Ekspor

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Balai Benih Hortikultura (BBH) Kementerian Pertanian, merupakan unit pelaksana teknis daerah yang bertugas melaksanakan operasional di bidang perbenihan. BBH berfungsi sebagai intisari penyedia benih bermutu di bawah koordinasi pemerintah provinsi setempat. Terjaminnya ketersediaan benih bermutu dan pelayanan kepada petani, melatarbelakangi kehadiran lembaga ini.

Kementerian Pertanian secara berkesinambungan membina dan memastikan benih bermutu guna menjamin produk hortikultura sampai ke pasar ekspor. Pisang, mangga, manggis, durian, bawang merah, kunyit, dan berbagai jenis tanaman hias adalah deretan komoditas hortikultura yang telah tembus ke pasar ekspor.

Kualitas produk yang baik, penerapan good agriculture practices (GAP) dan good handling practices (GHP), merupakan syarat utama keberhasilan ekspor produk pertanian. Penggunaan benih bermutu adalah satu unsur penting dalam penerapan GAP. Untuk itu perlu dukungan dari BBH sebagai UPT bidang perbenihan.

“Memberdayakan BBH sebagai satu stakeholder, erat kaitannya dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor. Perbanyakan benih tanaman buah tahunan butuh waktu satu tahun sebelumnya (T-1) atau (T-2),” ungkap Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman.

Sukarman juga menyatakan, penyediaan benih oleh BBH pada 2019 ini, difokuskan untuk mendukung kegiatan pengembangan kawasan pada 2020-2021. Sebanyak 34 BBH pada 2020 di seluruh provinsi melakukan perbanyakan benih batang bawah sebesar 4.808.000 batang. Output berupa benih cabai, mangga, manggis, pisang, jeruk, durian, lengkeng, aneka buah lainnya, dan florikultura.

Sebanyak 1.570.000 meter persegi lahan berfungsi untuk pengembangan benih umbi. Umbi dimaksud, antara lain bawang merah, bawang putih, tanaman obat, dan sayuran. “Kami menyediakan batang bawah untuk benih buah, menyediakan pohon induk buah varietas unggul, serta gudang untuk dukung sentra bawang putih,” imbuh Kasi Produksi Benih Hortikultura, Langgeng Muhono.

Sementara Kepala BBH Anjongan, Kalimantan Barat, Anton Komarudin, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kawasan hortikultura. “Pemberdayaan BBH sangatlah tepat. Semoga dengan hal ini eksistensi BBH lebih maju dan mampu mewujudkan tersedianya benih bermutu di wilayah yang bersangkutan,” katanya.

Beberapa varietas buah yang akan dikembangkan pada 2020, yakni jeruk siem madu, mangga arumanis, mangga gedong gincu, manggis kaligesing, pisang raja bulu, durian kromo banyumas, nenas suska kualu, dan lengkeng kateki. Untuk florikultura, yakni bunga krisan, mawar, melati, dan dracaena.

Untuk 2021, target 34 BBH melakukan perbanyakan benih sebanyak 5.273.000 batang, dengan rincian mangga 409.500 batang, manggis 290.000 batang, pisang 505.000 batang, jeruk 1.227.000 batang, durian 575.000 batang, lengkeng 550.000 batang, buah lainnya 36.500 batang, cabai 200.000 batang, dan florikultura 1.480.000 batang. (jpc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/