JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ribuan massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mulai memadati kawasan Pintu 10 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2) pukul 11.30 WIB.
Massa buruh datang ke lokasi untuk menggelar aksi menolak RUU Omnibus Law klaster Ketenagakerjaan yang kini masih dibahas antara pemerintah dengan DPR.
Dari Pintu 10 GBK, massa menggelar longmarch dengan melewati Jalan Gerbang Pemuda, lalu masuk ke Jalan Gatot Subroto untuk kemudian menuju depan pintu gerbang DPR.
Arus lalu lintas lumpuh saat buruh menggelar longmarch menuju depan Gedung DPR. Di Jalan Gerbang Pemuda, kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa lewat ketika buruh menggelar longmarch.
Begitu pun di Jalan Gatot Subroto dari Jembatan Senayan menuju Slipi, para pengendara kendaraan bermotor tidak bisa melintasi jalan tersebut ketika buruh menggelar longmarch.
Para buruh pun sadar aksi longmarch menyulitkan para pengendara lain. Seorang orator dari atas mobil komando menyampaikan permintaan maaf jika aksinya menganggu pengendara.
“Mohon maaf bagi para pengendara lain. Izinkan kami untuk menolak RUU Omnibus Law yang merugikan hak kami,” ucap seorang orator dari atas mobil komando, Rabu.
Tampak belasan spanduk dibawa saat massa menggelar aksi. Satu di antaranya berisi penolakan klaster ketenagakerjaan dalam RUU Omnibus Law. (jpg)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ribuan massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mulai memadati kawasan Pintu 10 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2) pukul 11.30 WIB.
Massa buruh datang ke lokasi untuk menggelar aksi menolak RUU Omnibus Law klaster Ketenagakerjaan yang kini masih dibahas antara pemerintah dengan DPR.
Dari Pintu 10 GBK, massa menggelar longmarch dengan melewati Jalan Gerbang Pemuda, lalu masuk ke Jalan Gatot Subroto untuk kemudian menuju depan pintu gerbang DPR.
Arus lalu lintas lumpuh saat buruh menggelar longmarch menuju depan Gedung DPR. Di Jalan Gerbang Pemuda, kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa lewat ketika buruh menggelar longmarch.
Begitu pun di Jalan Gatot Subroto dari Jembatan Senayan menuju Slipi, para pengendara kendaraan bermotor tidak bisa melintasi jalan tersebut ketika buruh menggelar longmarch.
Para buruh pun sadar aksi longmarch menyulitkan para pengendara lain. Seorang orator dari atas mobil komando menyampaikan permintaan maaf jika aksinya menganggu pengendara.
“Mohon maaf bagi para pengendara lain. Izinkan kami untuk menolak RUU Omnibus Law yang merugikan hak kami,” ucap seorang orator dari atas mobil komando, Rabu.
Tampak belasan spanduk dibawa saat massa menggelar aksi. Satu di antaranya berisi penolakan klaster ketenagakerjaan dalam RUU Omnibus Law. (jpg)