26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Agincourt Resources Perkuat Digitalisasi Desa Lingkar Tambang

BATANGTORU, SUMUTPOS – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe mengembangkan akses pada kemajuan Teknologi Informasi (TI) di desa-desa lingkar tambang melalui Program Digitalisasi Desa.

Tahun 2022 ini progam mencakup mentoring dan pendampingan untuk memperkuat kapasitas perangkat desa di empat desa pilot yang telah terbangun website desa, pengembangan website baru untuk dua desa, Aek Pining dan Desa Sumuran, termasuk di dalamnya penguatan teknik pengoperasian, perawatan, dan pelatihan jurnalistik serta reportase desa.

Tahun ini adalah tahun kedua pelaksanaan program Digitalisasi Desa. Di tahap pertama tahun 2021, program ini telah berhasil melakukan pelatihan dan pengembangan website desa di 4 desa lingkar tambang (DAV) yaitu: Desa Napa, Telo, Batuhula dan Muara Hutaraja.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis menyatakan digitalisasi menjadi kunci percepatan pembangunan desa. Program Digitalisasi Desa merupakan salah satu program prioritas berupa konsep pengembangan pembangunan desa yang lebih terarah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas pemerintahan desa dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. “Program ini diharapkan akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan prima dari pemerintahan,” kata Rahmat.

Rahmat menambahkan Program Digitalisasi Desa sejalan dengan komitmen dan semangat PTAR dalam membangun desa-desa lingkar Tambang Emas Martabe untuk mempercepat pembangunan dan menuju kemandirian (Self Reliant Village). “Ini adalah tuntutan zaman, tuntutan perkembangan, serta tuntutan situasi untuk terus bergerak maju menuju era digital,” kata Rahmat.

Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, digitalisasi ekonomi dapat membantu memasarkan berbagai potensi dan produk yang dihasilkan oleh desa dengan lebih mudah. Saat ini digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan, termasuk bagi masyarakat desa. Melalui Program Digitalisasi Desa tahun ke dua, PTAR juga memperkuat kerjasama dengan Konsultan Bantu Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Dinas Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Kabupaten Tapanuli Selatan.

Senior Manager Community Relations PTAR, Christine Pepah menjelaskan pelaksanaan Program Digitalisasi Desa tahap pertama di empat desa pilot telah dilaksanakan sejak 14-25 September 2021 dan dilanjutkan dengan pendampingan oleh tim Bantu Desa yang telah menunjukkan hasil memuaskan.

“Dengan terlaksananya pelatihan Sistem Informasi Desa secara digital kepada perangkat desa di 4 desa pilot, kini website desa di empat desa tersebut telah beroperasi baik serta terupdate secara berkala, dan tercatat sudah lebih dari 30 ribu pengunjung website per awal Maret 2022 ini,” kata Christine. Selain itu lanjut Christine, sebanyak delapan perangkat desa dari keempat desa binaan PTAR tersebut telah mengikuti magang selama lima hari di Yogyakarta.

“Program magang ini termasuk studi banding ke beberapa desa-desa digital di Yogyakarta untuk mempelajari dan berbagi pengetahuan secara langsung,” papar Christine sembari menambahkan bahwa Program Digitalisasi Desa turut didukung, mendapatkan masukan, serta evaluasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Program Digitalisasi Desa tahap kedua di tahun 2022 ini diawali dengan Pelatihan Jurnalistik Warga dan Fotografi 27 peserta dari enam desa dan dari organisasi Perkumpulan Sahabat Cerdas (Persada) serta staf departemen Community PTAR,” kata Christine.

Sementara itu, untuk Konsultan Bantu Desa terus memberikan pelayanan teknis kepada para operator desa agar bisa mandiri dalam mengoperasikan website desa. Website desa ini memuat aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk kelancaran pelayanan informasi dan sebagai market place di mana pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa dapat mempromosikan produk-produk usahanya. Website 6 desa tersebut terintegrasi dalam akses www.batangtoru.id.

Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina Siburian Hardono menyatakan, Program Digitalisasi Desa adalah langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan desa secara cepat dan tepat serta pengembangan potensi desa-desa melalui pemanfaatan teknologi informasi.

“Melalui program ini diharapkan desa-desa di lingkar Tambang Emas Martabe dapat mengimplementasi pengembangan sistem digital dan mendorong desa makin mandiri dan berdaya,” kata Katarina.

Lurah Aek Pining, Hendra Sakti Siregar, menyatakan Pemerintahan Kelurahan Aek Pining sangat merasakan banyak manfaat dari program ini, antara lain dapat menyimpan dan memperbaharui informasi serta data terkait kependudukan secara digital yang mudah diakses oleh semua orang di mana saja. Menurutnya aplikasi atau platform layanan mandiri di website ini akan memudahkan warga dalam membuat dokumen tanpa perlu hadir di kantor kelurahan.

“Hal lain yang langsung terasa bermanfaat adalah aplikasi market place, di mana UMKM di Kelurahan kami dapat mempromosikan produk-produk dan mendapat order. Bahkan informasi yang saya dapat produk batik Tapanuli Selatan sudah mendapat customer dari Semarang, melalui pemesan online,” kata Hendra. Menurutnya, Kelurahan berkomitmen akan membaharui secara berkala semua data dan informasi.

Hal senada disampaikan Camat Batangtoru, Mara Tinggi Siregar. Mara mengucapkan terima kasih banyak kepada PTAR yang sudah memfasilitasi pelatihan dan pendampingan desa–desa lingkar Tambang Emas Martabe menuju desa digital, dan akan menjadi pilot project bagi desa-desa lain di Kabupaten Tapanuli Selatan. Dari pelatihan yang sudah terlaksana di empat desa, semua kegiatan dan potensi desa mulai dari budaya, sistem pemerintahan, kemajemukan masyarakatnya, pariwisata bahkan UMKM sudah bisa diunggah ke aplikasi sehingga mudah diketahui perkembangannya melalui internet.

Mara melanjutkan, semua desa/kelurahan di Kecamatan Batangtoru menjadi desa digital yang pertama di Kabupaten Tapanuli Selatan. “Ini juga menjadi tantangan bagi kami di Pemerintah Kecamatan, desa-desa kami sudah menuju desa digital tentu kami juga harus semangat berbenah menjadikan Kecamatan Batangtoru menjadi kecamatan pertama di Kabupaten Tapanuli Selatan yang berbasis digital, sehingga memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (rel)

BATANGTORU, SUMUTPOS – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe mengembangkan akses pada kemajuan Teknologi Informasi (TI) di desa-desa lingkar tambang melalui Program Digitalisasi Desa.

Tahun 2022 ini progam mencakup mentoring dan pendampingan untuk memperkuat kapasitas perangkat desa di empat desa pilot yang telah terbangun website desa, pengembangan website baru untuk dua desa, Aek Pining dan Desa Sumuran, termasuk di dalamnya penguatan teknik pengoperasian, perawatan, dan pelatihan jurnalistik serta reportase desa.

Tahun ini adalah tahun kedua pelaksanaan program Digitalisasi Desa. Di tahap pertama tahun 2021, program ini telah berhasil melakukan pelatihan dan pengembangan website desa di 4 desa lingkar tambang (DAV) yaitu: Desa Napa, Telo, Batuhula dan Muara Hutaraja.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis menyatakan digitalisasi menjadi kunci percepatan pembangunan desa. Program Digitalisasi Desa merupakan salah satu program prioritas berupa konsep pengembangan pembangunan desa yang lebih terarah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas pemerintahan desa dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. “Program ini diharapkan akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan prima dari pemerintahan,” kata Rahmat.

Rahmat menambahkan Program Digitalisasi Desa sejalan dengan komitmen dan semangat PTAR dalam membangun desa-desa lingkar Tambang Emas Martabe untuk mempercepat pembangunan dan menuju kemandirian (Self Reliant Village). “Ini adalah tuntutan zaman, tuntutan perkembangan, serta tuntutan situasi untuk terus bergerak maju menuju era digital,” kata Rahmat.

Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, digitalisasi ekonomi dapat membantu memasarkan berbagai potensi dan produk yang dihasilkan oleh desa dengan lebih mudah. Saat ini digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan, termasuk bagi masyarakat desa. Melalui Program Digitalisasi Desa tahun ke dua, PTAR juga memperkuat kerjasama dengan Konsultan Bantu Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Dinas Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) Kabupaten Tapanuli Selatan.

Senior Manager Community Relations PTAR, Christine Pepah menjelaskan pelaksanaan Program Digitalisasi Desa tahap pertama di empat desa pilot telah dilaksanakan sejak 14-25 September 2021 dan dilanjutkan dengan pendampingan oleh tim Bantu Desa yang telah menunjukkan hasil memuaskan.

“Dengan terlaksananya pelatihan Sistem Informasi Desa secara digital kepada perangkat desa di 4 desa pilot, kini website desa di empat desa tersebut telah beroperasi baik serta terupdate secara berkala, dan tercatat sudah lebih dari 30 ribu pengunjung website per awal Maret 2022 ini,” kata Christine. Selain itu lanjut Christine, sebanyak delapan perangkat desa dari keempat desa binaan PTAR tersebut telah mengikuti magang selama lima hari di Yogyakarta.

“Program magang ini termasuk studi banding ke beberapa desa-desa digital di Yogyakarta untuk mempelajari dan berbagi pengetahuan secara langsung,” papar Christine sembari menambahkan bahwa Program Digitalisasi Desa turut didukung, mendapatkan masukan, serta evaluasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Program Digitalisasi Desa tahap kedua di tahun 2022 ini diawali dengan Pelatihan Jurnalistik Warga dan Fotografi 27 peserta dari enam desa dan dari organisasi Perkumpulan Sahabat Cerdas (Persada) serta staf departemen Community PTAR,” kata Christine.

Sementara itu, untuk Konsultan Bantu Desa terus memberikan pelayanan teknis kepada para operator desa agar bisa mandiri dalam mengoperasikan website desa. Website desa ini memuat aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk kelancaran pelayanan informasi dan sebagai market place di mana pelaku Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa dapat mempromosikan produk-produk usahanya. Website 6 desa tersebut terintegrasi dalam akses www.batangtoru.id.

Senior Manager Corporate Communications PTAR Katarina Siburian Hardono menyatakan, Program Digitalisasi Desa adalah langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan desa secara cepat dan tepat serta pengembangan potensi desa-desa melalui pemanfaatan teknologi informasi.

“Melalui program ini diharapkan desa-desa di lingkar Tambang Emas Martabe dapat mengimplementasi pengembangan sistem digital dan mendorong desa makin mandiri dan berdaya,” kata Katarina.

Lurah Aek Pining, Hendra Sakti Siregar, menyatakan Pemerintahan Kelurahan Aek Pining sangat merasakan banyak manfaat dari program ini, antara lain dapat menyimpan dan memperbaharui informasi serta data terkait kependudukan secara digital yang mudah diakses oleh semua orang di mana saja. Menurutnya aplikasi atau platform layanan mandiri di website ini akan memudahkan warga dalam membuat dokumen tanpa perlu hadir di kantor kelurahan.

“Hal lain yang langsung terasa bermanfaat adalah aplikasi market place, di mana UMKM di Kelurahan kami dapat mempromosikan produk-produk dan mendapat order. Bahkan informasi yang saya dapat produk batik Tapanuli Selatan sudah mendapat customer dari Semarang, melalui pemesan online,” kata Hendra. Menurutnya, Kelurahan berkomitmen akan membaharui secara berkala semua data dan informasi.

Hal senada disampaikan Camat Batangtoru, Mara Tinggi Siregar. Mara mengucapkan terima kasih banyak kepada PTAR yang sudah memfasilitasi pelatihan dan pendampingan desa–desa lingkar Tambang Emas Martabe menuju desa digital, dan akan menjadi pilot project bagi desa-desa lain di Kabupaten Tapanuli Selatan. Dari pelatihan yang sudah terlaksana di empat desa, semua kegiatan dan potensi desa mulai dari budaya, sistem pemerintahan, kemajemukan masyarakatnya, pariwisata bahkan UMKM sudah bisa diunggah ke aplikasi sehingga mudah diketahui perkembangannya melalui internet.

Mara melanjutkan, semua desa/kelurahan di Kecamatan Batangtoru menjadi desa digital yang pertama di Kabupaten Tapanuli Selatan. “Ini juga menjadi tantangan bagi kami di Pemerintah Kecamatan, desa-desa kami sudah menuju desa digital tentu kami juga harus semangat berbenah menjadikan Kecamatan Batangtoru menjadi kecamatan pertama di Kabupaten Tapanuli Selatan yang berbasis digital, sehingga memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/