26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wabah PMK di Sumut Menurun, Stok Hewan Kurban Aman

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wabah penularan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menimpa hewan ternak kaki empat di Sumatera Utara (Sumut) terus membaik. Dari total jumlah hewan yang terinfeksi di seluruh kabupaten/kota sebanyak 6.048 ekor, 1.776 ekor diantaranya dinyatakan segera sembuh dan menunggu proses inkubasi sebelum dilepaskan.

“Saat ini sudah berkisar 4.000 hewan ternak (yang sembuh). Hanya tinggal 70-an saja yang terkontaminasi dan diisolasi. Jadi tidak ada masalah, terkendali semua,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Medan Rabu (8/6).

Edy meyakinkan, seluruh personel di tim kesehatan hewan seluruh kabupaten/kota turut serta terlibat dalam penanganan masalah PMK. Termasuk untuk memastikan ketersediaan hewan kurban menjelang Iduladha, bulan depan.

“Ada tim terpadu (unsur Forkopimda) untuk mengendalikan (lalulintas hewan ternak), antarkabupaten, terutama antarprovinsi. Jadi rakyat tak perlu bimbang. Dan hanya 10 ekor yang mati, itupun belum tentu terpapar PMK,” sebutnya.

Untuk itu, Gubernur kembali mengimbau agar masyarakat, khususnya peternak untuk tidak panik. Apalagi keberadaan obat-obatan untuk perawatan hewan ternak sudah disiapkan sejak awal dan mencukupi.

Senada dengan itu, Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap menyampaikan kondisi terkini penularan PMK hewan ternak kaki empat di Sumut. Berdasarkan data terbaru, ada sekitar 1.776 ekor hewan ternak yang sedang dalam proses penyembuhan total.

“Penyembuhan itu, sebenarnya hewan ternak dalam kondisi membaik. Namun masih harus dirawat atau masuk masa inkubasi 14 hari,” ujar Azhar.

Sedangkan untuk yang mati, sebanyak 10 ekor, ditambah 35 ekor yang dipotong paksa saat masa penularan PMK saat ini. Sedangkan yang sembuh mencapai 4.227 ekor. Sehingga diperkirakan jumlah yang akan dinyatakan sembuh bisa bertambah seiring berlalunya masa inkubasi serta penanganan/pengobatan.

“Untuk langkah sebagaimana disampaikan Pak Gubernur Sumatera Utara, telah dilakukan sosialisasi ke seluruh kabupaten/kota terkait penanganan PMK. Setelah dibentuk tim penanganan PMK di seluruh daerah, melibatkan seluruh unsur Forkopimda kabupaten/kota,” jelas Azhar.

Selain itu, juga ditegaskan aturan tentang pemberlakuan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebelum hewan ternak keluar atau dijual/beli. Karena itu, jika belum ada keterangan meyakinkan hewan ternak dalam keadaan sehat, maka harus terus dilakukan pengobatan dan perawatan intensif. “Begitu juga dengan pengetatan lalulintas ternak dari dan ke Sumatera Utara, semua pintu masuk yang ada dijaga ketat oleh petugas dari tim penanganan PMK kabupaten,” tambahnya.

Adapun penjagaan dimaksud, tambah Azhar, berada di tujuh kabupaten yakni di Marasipongi (Madina), Sosa (Padanglawas), Torgamba (Labuhanbatu Selatan), Pakpak Bharat, Karo, Besitang (Langkat) dan Manduamas (Tapanuli Tengah). Sebagaimana diketahui, tim penanganan dibentuk sejak awal Mei lalu atau sudah berjalan sebulan.

Sedangkan terkait kesiapan menyambut Hari Raya Iduladha, Azhar menyebutkan bahwa sejauh ini stok untuk ketersediaan hewan kurban masih mencukupi untuk kebutuhan dalam provinsi, tanpa harus memasok dari luar. Sehingga Pemerintah Provinsi Sumut memperkirakan permintaan hewan ternak tersebut mencapai 6.000 ekor, masih dapat dipenuhi dengan pasokan yang ada.

 

Mentan Pastikan Pasokan Daging Aman

Sementara, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan, pasokan daging sapi aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saat menjelang Idul Adha. Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, kata Syahrul, stok daging sapi pada awal pekan ini sebanyak 42.269 ton dan dipastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Untuk lebih menjamin ketersediaan dan kesehatan daging, Syahrul mengatakan, pihak Kementan bersama elemen terkait terus berupaya menangani dan mengendalikan PMK. Pemerintah daerah juga dilibatkan dalam pembatasan lalu lintas ternak secara ketat untuk mencegah penyebaran PMK.

“Pasokan dari daerah yang masuk zona hijau, yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita khususnya untuk Iduladha,” ujar Syahrul dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Rabu (8/6).

Ia menambahkan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran wabah PMK terutama di setiap daerah. Sebab, kasusnya kian bertambah dan tingkat kesembuhan ternak yang terdampak PMK juga menunjukkan tren positif. Maka, upaya pengendalian masih terus ditingkatkan. “Kita tidak menganggap enteng kasus PMK yang ada, tetapi dalam menangani hal ini perlu kerjasama dengan semua pihak,” ujar mentan.

Selain itu, ia melajutkan, Kementan dan pihak terkait tetap mengawasi proses distribusi untuk menjamin tingginya permintaan pasar pada momentum tahun tersebut. “Kita akan terus jaga dan mantapkan proses distribusi sapi sehingga supply dan demand ternak dapat berjalan lancar. Yang terpenting, daging sapi pun aman dikonsumsi,” Syahrul menjelaskan. (gus/bbs/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wabah penularan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menimpa hewan ternak kaki empat di Sumatera Utara (Sumut) terus membaik. Dari total jumlah hewan yang terinfeksi di seluruh kabupaten/kota sebanyak 6.048 ekor, 1.776 ekor diantaranya dinyatakan segera sembuh dan menunggu proses inkubasi sebelum dilepaskan.

“Saat ini sudah berkisar 4.000 hewan ternak (yang sembuh). Hanya tinggal 70-an saja yang terkontaminasi dan diisolasi. Jadi tidak ada masalah, terkendali semua,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Medan Rabu (8/6).

Edy meyakinkan, seluruh personel di tim kesehatan hewan seluruh kabupaten/kota turut serta terlibat dalam penanganan masalah PMK. Termasuk untuk memastikan ketersediaan hewan kurban menjelang Iduladha, bulan depan.

“Ada tim terpadu (unsur Forkopimda) untuk mengendalikan (lalulintas hewan ternak), antarkabupaten, terutama antarprovinsi. Jadi rakyat tak perlu bimbang. Dan hanya 10 ekor yang mati, itupun belum tentu terpapar PMK,” sebutnya.

Untuk itu, Gubernur kembali mengimbau agar masyarakat, khususnya peternak untuk tidak panik. Apalagi keberadaan obat-obatan untuk perawatan hewan ternak sudah disiapkan sejak awal dan mencukupi.

Senada dengan itu, Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap menyampaikan kondisi terkini penularan PMK hewan ternak kaki empat di Sumut. Berdasarkan data terbaru, ada sekitar 1.776 ekor hewan ternak yang sedang dalam proses penyembuhan total.

“Penyembuhan itu, sebenarnya hewan ternak dalam kondisi membaik. Namun masih harus dirawat atau masuk masa inkubasi 14 hari,” ujar Azhar.

Sedangkan untuk yang mati, sebanyak 10 ekor, ditambah 35 ekor yang dipotong paksa saat masa penularan PMK saat ini. Sedangkan yang sembuh mencapai 4.227 ekor. Sehingga diperkirakan jumlah yang akan dinyatakan sembuh bisa bertambah seiring berlalunya masa inkubasi serta penanganan/pengobatan.

“Untuk langkah sebagaimana disampaikan Pak Gubernur Sumatera Utara, telah dilakukan sosialisasi ke seluruh kabupaten/kota terkait penanganan PMK. Setelah dibentuk tim penanganan PMK di seluruh daerah, melibatkan seluruh unsur Forkopimda kabupaten/kota,” jelas Azhar.

Selain itu, juga ditegaskan aturan tentang pemberlakuan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebelum hewan ternak keluar atau dijual/beli. Karena itu, jika belum ada keterangan meyakinkan hewan ternak dalam keadaan sehat, maka harus terus dilakukan pengobatan dan perawatan intensif. “Begitu juga dengan pengetatan lalulintas ternak dari dan ke Sumatera Utara, semua pintu masuk yang ada dijaga ketat oleh petugas dari tim penanganan PMK kabupaten,” tambahnya.

Adapun penjagaan dimaksud, tambah Azhar, berada di tujuh kabupaten yakni di Marasipongi (Madina), Sosa (Padanglawas), Torgamba (Labuhanbatu Selatan), Pakpak Bharat, Karo, Besitang (Langkat) dan Manduamas (Tapanuli Tengah). Sebagaimana diketahui, tim penanganan dibentuk sejak awal Mei lalu atau sudah berjalan sebulan.

Sedangkan terkait kesiapan menyambut Hari Raya Iduladha, Azhar menyebutkan bahwa sejauh ini stok untuk ketersediaan hewan kurban masih mencukupi untuk kebutuhan dalam provinsi, tanpa harus memasok dari luar. Sehingga Pemerintah Provinsi Sumut memperkirakan permintaan hewan ternak tersebut mencapai 6.000 ekor, masih dapat dipenuhi dengan pasokan yang ada.

 

Mentan Pastikan Pasokan Daging Aman

Sementara, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan, pasokan daging sapi aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saat menjelang Idul Adha. Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, kata Syahrul, stok daging sapi pada awal pekan ini sebanyak 42.269 ton dan dipastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Untuk lebih menjamin ketersediaan dan kesehatan daging, Syahrul mengatakan, pihak Kementan bersama elemen terkait terus berupaya menangani dan mengendalikan PMK. Pemerintah daerah juga dilibatkan dalam pembatasan lalu lintas ternak secara ketat untuk mencegah penyebaran PMK.

“Pasokan dari daerah yang masuk zona hijau, yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita khususnya untuk Iduladha,” ujar Syahrul dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Rabu (8/6).

Ia menambahkan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran wabah PMK terutama di setiap daerah. Sebab, kasusnya kian bertambah dan tingkat kesembuhan ternak yang terdampak PMK juga menunjukkan tren positif. Maka, upaya pengendalian masih terus ditingkatkan. “Kita tidak menganggap enteng kasus PMK yang ada, tetapi dalam menangani hal ini perlu kerjasama dengan semua pihak,” ujar mentan.

Selain itu, ia melajutkan, Kementan dan pihak terkait tetap mengawasi proses distribusi untuk menjamin tingginya permintaan pasar pada momentum tahun tersebut. “Kita akan terus jaga dan mantapkan proses distribusi sapi sehingga supply dan demand ternak dapat berjalan lancar. Yang terpenting, daging sapi pun aman dikonsumsi,” Syahrul menjelaskan. (gus/bbs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/