MEDAN-Puluhan sopir dan pemilik angkutan Mitra 63, Sabtu (4/2), menggelar unjuk rasa di kantor angkutan tersebut, CV Mitra, Jalan Ir H Juanda. Mereka menolak aturan baru manajemen yang memperpanjang lintasan trayek hingga ke Tanjung Anom. Selain membawa spanduk, mereka juga memarkirkan 70 angkot di sepanjang Jalan Ir H Juanda. Meski sempat memanas, aksi tersebut tidak sampai mengganggu lalulintas.
Selain menolak perpanjangan trayek, para sopir juga menolak membayar kenaikan tarif iuran harian. Pasalnya, kenaikan iuran yang dilakukan tanpa meminta persetujuan para sopir dan pemilik angkutan.
“Kedatangan kami ke kantor CV Mitra ini untuk mempertanyakan masalah panjang trayek ke Tanjung Anom yang sudah jelas merugikan supir Mitra. Trayek makin panjang, semakin bertambah uang minyak. Sedangkan sewa (penumpang, Red) di Tanjung Anom tidak ada, dan kondisi jalan di sana rusak parah. Jelas kami menolak untuk perpanjangan trayek itu. Kami juga menolak kenaikan iuran harian dari Rp3 ribu menjadi Rp6 ribu,” jelasnya.
Menurutnya, mandor Mitra 63 yang berinisial CS juga tidak memperhatikan kesejahteraan para sopir. “Percuma saja ada mandor, tapi tidak bisa menjembatani sopir dengan kantor (manajemen, Red). Kami akan terus melakukan aksi beberapa hari sampai tuntutan kami direalisasikan kantor,” ujarnya.
Saat ditanya aksi mereka membuat penumpang terlantar, Johnson menyatakan meminta maaf atas ketidaknyamanan itu. Namun apa yang dilakukan para sopir jauh lebih penting, karena berhubungan dengan kelangsungan hidup mereka. “Kami tidak ada mikirkan sewa hari ini, karena kami merasa kasihan dengan seluruh sopir yang bekerja mencari sesuap nasi untuk keluarga yang sudah menunggu di rumah,” ucapnya.
Pantauan wartawan koran ini, para sopir kemudian membuat surat pernyataan bersama yang berisikan penolakan pemberlakuan perpanjangan trayek, dan meminta manajemen menurunkan uang iuran sopir. Setelah surat tuntutan ditulis, para sopir kemudian antre untuk membubuhkan tanda tangan di bagian bawah surat tersebut.
Sementara itu, Kabag Keuangan CV Mitra, Syahrial, yang menerima keluhan para sopir tidak bisa memberikan keputusan. “Saya belum tahu masalahnya, nanti akan saya sampaikan kepada atasan kami. Tetapi untuk tindak lanjut, CV Mitra akan melakukan pemanggilan terhadap mandor,” ujar Syahrial. (adl)