32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PGN Pasok Gas Bumi ke Industri Kaca di KIT Batang

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– PT PGN Tbk memasok gas bumi ke pabrik milik KCC Glass Indonesia yang memproduksi kaca lembaran di Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang). Pada Jumat (16/2/2024), kedua belah pihak menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan rencana penyaluran gas bumi akan meningkat secara bertahap.

PGN telah melengkapi infrastruktur distribusi gas bumi di dalam kawasan industri sepanjang 5 Km dari Pipa Transmisi Cisem Tahap I. Gas bumi juga sudah dapat mengalir menuju kawasan industri tersebut sejak Desember 2023. Penyaluran gas ke KCC Glass berasal dari PEPC Jambaran Tiung Biru dan hal ini akan meningkatkan utilisasi dari pipa Transmisi Cisem Tahap 1.

“Pemerintah memberikan dukungan penuh untuk akses energi melalui Pipa Cisem sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. Kemudian di tengah tantangan global, peran PGN menjadi sangat krusial dalam menyedikan pasokan dan infrastruktus gas untuk KCC Glass di KIT Batang,” ujar Mustafid Gunawan selaku Direktur Pembinaan Program Migas KESDM dalam sambutannya.

Pasokan yang stabil dari gas bumi menjadi kunci enegi bagi industri khususnya KCC Glass. Diharapkan bahwa dengan ketersediaan pasokan gas dapat menyokong KCC Glass untuk bertumbuh bisnisnya dan mendorong kemajuan industri kaca di Indonesia yang selama ini memiliki hubungan erat dengan PGN.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan KCC Glass telah memilih PGN sebagai mitra bisnis dalam kegiatan produksinya. KCC Glass membutuhkan pasokan gas yang reliable dan long term, sehingga menjadi potensi bagi kami sebagai captive market dan kami juga sudah siap dari sisi infrastruktur,” ujar Direktur Sales & Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini.

Penyaluran gas bumi ke KCC Glass menjadi suatu kebanggaan bagi PGN, dimana PGN dapat memberikan dukungan terhadap perkembangan investasi sektor industri di Jawa Tengah. PGN juga telah menyelesaikan Izin Usaha untuk distribusi gas di wilayah Kabupaten Batang.

“PGN siap untuk mendukung pertumbuhan industri di Jawa Tengah. Apabila KCC Glass dan industri-industri lainnya dapat beroperasi secara optimal, maka akan berdampak besar sebagai nilai tambah terhadap perekonomian daerah Jawa Tengah bahkan nasional. Kami menjaga kehandalan infrastruktur gas untuk menjamin ketersediaan energi ramah lingkungan dan menjadi daya daya tarik investor,” terang Ratih.

President Director of KCC Glass Indonesia John O. Byun antusias atas penandatanganan PJBG dengan PGN yang menjadi starting point ke depan untuk beroperasi di KIT Batang. Menurutnya, KCC Glass akan lebih confident dengan suplai gas dari PGN yang mengalir tanpa henti. Hal ini erat kaitannya dengan tujuan KCC Glass untuk berinvestasi menghasilkan high quality product di Indonesia.

Selain KCC Glass, PGN juga telah mengalirkan gas ke PT Rumah Keramik Indonesia sejak 6 Februari 2024. PGN berharap, keberadaan infrastruktur gas menuju KIT Batang dapat meningkatkan eksistensi PGN di Jawa Tengah, serta menunjang akses gas bumi di Jawa Tengah agar kebutuhan gas bagi industri dapat terpenuhi secara berkelanjutan. (rel/ram)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– PT PGN Tbk memasok gas bumi ke pabrik milik KCC Glass Indonesia yang memproduksi kaca lembaran di Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang). Pada Jumat (16/2/2024), kedua belah pihak menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan rencana penyaluran gas bumi akan meningkat secara bertahap.

PGN telah melengkapi infrastruktur distribusi gas bumi di dalam kawasan industri sepanjang 5 Km dari Pipa Transmisi Cisem Tahap I. Gas bumi juga sudah dapat mengalir menuju kawasan industri tersebut sejak Desember 2023. Penyaluran gas ke KCC Glass berasal dari PEPC Jambaran Tiung Biru dan hal ini akan meningkatkan utilisasi dari pipa Transmisi Cisem Tahap 1.

“Pemerintah memberikan dukungan penuh untuk akses energi melalui Pipa Cisem sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. Kemudian di tengah tantangan global, peran PGN menjadi sangat krusial dalam menyedikan pasokan dan infrastruktus gas untuk KCC Glass di KIT Batang,” ujar Mustafid Gunawan selaku Direktur Pembinaan Program Migas KESDM dalam sambutannya.

Pasokan yang stabil dari gas bumi menjadi kunci enegi bagi industri khususnya KCC Glass. Diharapkan bahwa dengan ketersediaan pasokan gas dapat menyokong KCC Glass untuk bertumbuh bisnisnya dan mendorong kemajuan industri kaca di Indonesia yang selama ini memiliki hubungan erat dengan PGN.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan KCC Glass telah memilih PGN sebagai mitra bisnis dalam kegiatan produksinya. KCC Glass membutuhkan pasokan gas yang reliable dan long term, sehingga menjadi potensi bagi kami sebagai captive market dan kami juga sudah siap dari sisi infrastruktur,” ujar Direktur Sales & Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini.

Penyaluran gas bumi ke KCC Glass menjadi suatu kebanggaan bagi PGN, dimana PGN dapat memberikan dukungan terhadap perkembangan investasi sektor industri di Jawa Tengah. PGN juga telah menyelesaikan Izin Usaha untuk distribusi gas di wilayah Kabupaten Batang.

“PGN siap untuk mendukung pertumbuhan industri di Jawa Tengah. Apabila KCC Glass dan industri-industri lainnya dapat beroperasi secara optimal, maka akan berdampak besar sebagai nilai tambah terhadap perekonomian daerah Jawa Tengah bahkan nasional. Kami menjaga kehandalan infrastruktur gas untuk menjamin ketersediaan energi ramah lingkungan dan menjadi daya daya tarik investor,” terang Ratih.

President Director of KCC Glass Indonesia John O. Byun antusias atas penandatanganan PJBG dengan PGN yang menjadi starting point ke depan untuk beroperasi di KIT Batang. Menurutnya, KCC Glass akan lebih confident dengan suplai gas dari PGN yang mengalir tanpa henti. Hal ini erat kaitannya dengan tujuan KCC Glass untuk berinvestasi menghasilkan high quality product di Indonesia.

Selain KCC Glass, PGN juga telah mengalirkan gas ke PT Rumah Keramik Indonesia sejak 6 Februari 2024. PGN berharap, keberadaan infrastruktur gas menuju KIT Batang dapat meningkatkan eksistensi PGN di Jawa Tengah, serta menunjang akses gas bumi di Jawa Tengah agar kebutuhan gas bagi industri dapat terpenuhi secara berkelanjutan. (rel/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/