32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pasarkan Hasil Usaha Siswa

SMK Negeri 8 Medan

Memfasilitasi siswa untuk memasarkan hasil unit produksi, merupakan jalan memberikan kemandirian kepada siswa. Hal ini dilakukan dengan menyewa ruko dan cafe untuk dijadikan tempat usaha. Demikian obsesi SMK Negeri 8 Medan dalam memperkenalkan hasil unit produksi yang dihasilkan siswa kepada masyarakat luas.

Sekolah yang berdiri tahun 1982 ini dulunya masih berstatus Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan (SMTK). Namun, sejak 1984 status tersebut berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelompok Parawisata. Di SMK Negeri 8 Medan memiliki 4 program keahlian, yakni Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan.

Kepala SMK Negeri 8 Medan Drs H Ali Hasmi Nasution MM didampingi Wakil Kesiswaan Dra Azizah Lubis dan Wakil Humas Dra Ngatmini mengatakan, dengan memfasilitasi pemasaran hasil unit produksi siswa, hal ini akan memberikan bekal lebih matang kepada siswa dari segi pengalaman dan keahlian.

“Dengan begitu, setelah lulus, mereka akan lebih mudah untuk membuka atau memulai usaha yang sama seperti yang dilakukannya saat masih di sekolah. Karena pengalaman menghasilkan dan memasarkannya langsung dikelola oleh siswa,” jelasnya, Rabu (30/3).

Lebih lanjut Hasmi mengatakan, pihaknya saat ini sedang berencana membuka toko serta kafe di daerah sekitaran sekolah di Jalan Dr Mansyur Medan. “Ini akan kami realisasikan untuk memfasilitasi siswa program keahlian Tata Boga. Karena kita melihat selama ini, program keahlian Tata Boga memang sudah sangat dikenal dan jasanya juga sudah sering digunakan masyarakat secara umum. Seperti menyediakan katering untuk kegiatan yang diadakan di aula sekolah dan acara-acara dari dinas pendidikan,” ujarnya.

Sedangkan untuk program keahlian Tata Kecantikan, pihak sekolah juga membuka untuk umum praktek siswa di sekolah dalam hal tata kecantikan. “Dijamin, dengan harga yang lebih murah, hasilnya tak jauh beda dengan salon-salon yang berada di luaran,” kata Hasmi. Tata Busana juga membuka praktik untuk umum di sekolah dalam pemesanan penjahitan pakaian.

Sementara untuk program keahlian Akomodasi Perhotelan, pihak sekolah juga telah membuka hotel mini di sekolah. “Kesemuanya itu dikelola secara mandiri oleh siswa sebagai unit produksi tiap-tiap program keahlian,” terang Hasmi.
Dengan hal tersebut, lanjut Hasmi, diharapkan lulusan SMK Negeri 8 Medan memiliki keahlian yang profesional di bidangnya masing-masing. “Unggul, terampil, kreatif, bertanggungjawab dan berwawasan luas yang menjadi target kita,” ujarnya.

Saat ini SMK Negeri 8 Medan memiliki jumlah 1.343 siswa yang diasuh oleh 110 guru yang kesemuanya telah sarjana. Dan 2 orang diantaranya telah S-2 serta 17 orang diantaranya sedang menjalani studi S-2. (saz)

SMK Negeri 8 Medan

Memfasilitasi siswa untuk memasarkan hasil unit produksi, merupakan jalan memberikan kemandirian kepada siswa. Hal ini dilakukan dengan menyewa ruko dan cafe untuk dijadikan tempat usaha. Demikian obsesi SMK Negeri 8 Medan dalam memperkenalkan hasil unit produksi yang dihasilkan siswa kepada masyarakat luas.

Sekolah yang berdiri tahun 1982 ini dulunya masih berstatus Sekolah Menengah Teknologi Kerumahtanggaan (SMTK). Namun, sejak 1984 status tersebut berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelompok Parawisata. Di SMK Negeri 8 Medan memiliki 4 program keahlian, yakni Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan.

Kepala SMK Negeri 8 Medan Drs H Ali Hasmi Nasution MM didampingi Wakil Kesiswaan Dra Azizah Lubis dan Wakil Humas Dra Ngatmini mengatakan, dengan memfasilitasi pemasaran hasil unit produksi siswa, hal ini akan memberikan bekal lebih matang kepada siswa dari segi pengalaman dan keahlian.

“Dengan begitu, setelah lulus, mereka akan lebih mudah untuk membuka atau memulai usaha yang sama seperti yang dilakukannya saat masih di sekolah. Karena pengalaman menghasilkan dan memasarkannya langsung dikelola oleh siswa,” jelasnya, Rabu (30/3).

Lebih lanjut Hasmi mengatakan, pihaknya saat ini sedang berencana membuka toko serta kafe di daerah sekitaran sekolah di Jalan Dr Mansyur Medan. “Ini akan kami realisasikan untuk memfasilitasi siswa program keahlian Tata Boga. Karena kita melihat selama ini, program keahlian Tata Boga memang sudah sangat dikenal dan jasanya juga sudah sering digunakan masyarakat secara umum. Seperti menyediakan katering untuk kegiatan yang diadakan di aula sekolah dan acara-acara dari dinas pendidikan,” ujarnya.

Sedangkan untuk program keahlian Tata Kecantikan, pihak sekolah juga membuka untuk umum praktek siswa di sekolah dalam hal tata kecantikan. “Dijamin, dengan harga yang lebih murah, hasilnya tak jauh beda dengan salon-salon yang berada di luaran,” kata Hasmi. Tata Busana juga membuka praktik untuk umum di sekolah dalam pemesanan penjahitan pakaian.

Sementara untuk program keahlian Akomodasi Perhotelan, pihak sekolah juga telah membuka hotel mini di sekolah. “Kesemuanya itu dikelola secara mandiri oleh siswa sebagai unit produksi tiap-tiap program keahlian,” terang Hasmi.
Dengan hal tersebut, lanjut Hasmi, diharapkan lulusan SMK Negeri 8 Medan memiliki keahlian yang profesional di bidangnya masing-masing. “Unggul, terampil, kreatif, bertanggungjawab dan berwawasan luas yang menjadi target kita,” ujarnya.

Saat ini SMK Negeri 8 Medan memiliki jumlah 1.343 siswa yang diasuh oleh 110 guru yang kesemuanya telah sarjana. Dan 2 orang diantaranya telah S-2 serta 17 orang diantaranya sedang menjalani studi S-2. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/