28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Suka Celana Dalam

Pengalaman ibu-ibu di RT 15 RW 7, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pantas dijadikan pelajaran. Pasalnya, mereka sangat tahu bagaimana rasanya gatal akibat terkena bulu sejak ulat-ulat
mampir dan berkembang biak di 30 pohon cemara di sekitar tempat itu. Wabah gatal-gatal jadi penyakit massal di sana. Kaum ibu di sana mengingatkan agar warga lainnya menyelamatkan celana dalam dari rontokan bulu ulat yang beterbangan.

Ani (47), istri Ketua RT 15 RW 7 Usman Amar, menjelaskan, pagi dan sore ulat bulu turun dari pohon-pohon cemara. Jelang siang, ulat merambat ke atas pepohonan. Saat itulah bulu-bulu ulat beterbangan membuat gatal lebih dari 147 kepala keluarga di sana.

Celakanya, saat ulat bulu merambat ke atas itulah para ibu rumah tangga selesai mencuci pakaian dan menjemur. Nah, ketika itulah bulu-bulu ulat yang beterbangan menempel di jemuran, terutama pakaian dalam. Mengapa? “Saya pikir karena bahannya kaus, bulu-bulu ulat paling banyak nyangkut di pakaian dalam,” kata Yanti (30).

Bayangkan, berapa bulu ulat menempel ke kulit jika tubuh memakai pakaian rangkap, pakaian dalam dan pakaian luar. “Bagian tubuh paling gatal adalah yang ditutup pakaian dalam. Perempuan lebih parah gatalnya daripada laki-laki karena memakai pakaian dalam lebih banyak. Kalau laki-laki, kan, bisa enggak pakai kaus dalam biar enggak terlalu gatal. Kalau perempuan, masa enggak pakai BH?” kata Ani.

Itu sebabnya mereka berpesan, “Selamatkan pakaian dalammu dari bulu ulat dan pecahan kepompong ulat bulu yang beterbangan.”

Kalau diabaikan? “Ya, bakal enggak bisa tidur kita,” ucap Yanti. “Gara-gara ulat bulu, saya sampai enggak pakai celana dalam,” teriak salah satu ibu, dengan mimik kesal.

Apalagi kalau habis mandi badan belum kering langsung pakai pakaian dalam. “Wuaaah, bisa bentol merah semua badan kita,” tambah Ani. (bbs)

Pengalaman ibu-ibu di RT 15 RW 7, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pantas dijadikan pelajaran. Pasalnya, mereka sangat tahu bagaimana rasanya gatal akibat terkena bulu sejak ulat-ulat
mampir dan berkembang biak di 30 pohon cemara di sekitar tempat itu. Wabah gatal-gatal jadi penyakit massal di sana. Kaum ibu di sana mengingatkan agar warga lainnya menyelamatkan celana dalam dari rontokan bulu ulat yang beterbangan.

Ani (47), istri Ketua RT 15 RW 7 Usman Amar, menjelaskan, pagi dan sore ulat bulu turun dari pohon-pohon cemara. Jelang siang, ulat merambat ke atas pepohonan. Saat itulah bulu-bulu ulat beterbangan membuat gatal lebih dari 147 kepala keluarga di sana.

Celakanya, saat ulat bulu merambat ke atas itulah para ibu rumah tangga selesai mencuci pakaian dan menjemur. Nah, ketika itulah bulu-bulu ulat yang beterbangan menempel di jemuran, terutama pakaian dalam. Mengapa? “Saya pikir karena bahannya kaus, bulu-bulu ulat paling banyak nyangkut di pakaian dalam,” kata Yanti (30).

Bayangkan, berapa bulu ulat menempel ke kulit jika tubuh memakai pakaian rangkap, pakaian dalam dan pakaian luar. “Bagian tubuh paling gatal adalah yang ditutup pakaian dalam. Perempuan lebih parah gatalnya daripada laki-laki karena memakai pakaian dalam lebih banyak. Kalau laki-laki, kan, bisa enggak pakai kaus dalam biar enggak terlalu gatal. Kalau perempuan, masa enggak pakai BH?” kata Ani.

Itu sebabnya mereka berpesan, “Selamatkan pakaian dalammu dari bulu ulat dan pecahan kepompong ulat bulu yang beterbangan.”

Kalau diabaikan? “Ya, bakal enggak bisa tidur kita,” ucap Yanti. “Gara-gara ulat bulu, saya sampai enggak pakai celana dalam,” teriak salah satu ibu, dengan mimik kesal.

Apalagi kalau habis mandi badan belum kering langsung pakai pakaian dalam. “Wuaaah, bisa bentol merah semua badan kita,” tambah Ani. (bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/