26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Banjir, Harga Sembako Naik di Labuhanbatu

BWS Sumut Bikin Gerah Wali Kota Tebingtinggi

LABUHANBATU-Banjir yang melanda jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Dusun Sonnah Desa Sennah Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu tiga hari belakangan ini berdampak pada kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) di Labuhanbatu. Kenaikan terjadi hingga sekitar 25 persen.

Pengakuan Muslim Manik kepada Sumut Pos (7/11), terhitung Minggu kemarin (4/11) malam daerah itu kerap diguyur hujan deras. Akibatnya jalan utama yang menghubungkan Kota Aeknabara, Kecamatan Bilahhulu dengan Kecamatan Bilahhilir, Panaihilir, Panaihulu dan Panaitengah digenangi air setinggi lutut orang dewasa.

BANJIR: Mobil  warga melintasi banjir  menggenangi jalan  Dusun Sonnah, Desa Sennah Labuhanbatu.//joko/sumut pos
BANJIR: Mobil dan warga melintasi banjir yang menggenangi jalan di Dusun Sonnah, Desa Sennah Labuhanbatu.//joko/sumut pos

Dampaknya, harga kebutuhan utama warga kesehariannya terpaksa mengikuti kondisi. Saat ini, harga kebutuhan seperti beras, minyak makan, gula, sayur-mayur, ikan dan lainnya naik mencapai 25 persen.

“Contohnya beras, biasanya Rp8.000 perkilo, sekarang sudah jadi Rp10.000, kami takutkan terus naik kalau air tidak surut,” terangnya.
Menurutnya, kenaikan harga sembako dikarenakan bertambahnya biaya pengangkutan pada pedagang. Sebab, untuk melintasi jalan yang berair deras itu, warga harus memakai jasa tambahan untuk membantu menyeberang membawa sembako dari air yang mencapai panjang 200 meter.

“Bagaimana tidak, sekarang warga harus menyewa sampan atau perahu untuk menyeberangkan sembakonya, upah bongkar muat, karena semua itu dikerjakan orang lain, makanya biaya pengeluaran bertambah. Situasi ini harus segera diatasi,” harap Muslim Manik.

Plt Sekdakab Labuhanbatu H Ali Usman Harahap kepada Sumut Pos mengatakan bahwa tim yang dibentuk sudah meninjau lokasi banjir. Mengenai keluhan harga sembako yang naik, pihaknya akan segera mempelajari guna mencari solusi.
“Namanya saja banjir kan. Tapi akan kita pelajari dulu, kalau memang sangat perlu diadakan pasar murah,” ujarnya.

Banjir yang juga melanda Tebingtinggi, saat ini pemerintah setempat sedang berupaya menanggulangi banjir yang kemarin menggenangi ratusan rumah di Kecamatan Padanghulu Kota Tebingtinggi, akibat melupanya Sungai Bahilang. Wali Kota Tebingtinggi Ir  Umar Zunaidi Hasibuan langsung meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menganggarkan R-APBD 2013 untuk membangun tembok penahan atau benteng se tinggi dua meter.

Itu langsung disampaikan Umar kepada Kadis PU, Muhammad Nurdin dan Kabid Perairan, Yusuf yang turut mendampingi kunjungan tersebut.”Bukan itu saja,kita juga membuat daerah hijau selebar lima meter kiri dan kanan sungai,” imbuhnya.

Umar Zunaidi merasa gerah dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Badan Wilayah Sungai (BWS) II Sumatera Utara (Sumut) yang  tidak serius menangani permasalahan banjir yang terjadi di Tebingtinggi. Karena, beberapa waktu yang lalu BWS berjanji akan mengunjungi secara langsung titik banjir dan mendengar berbagai keluhan masyarakat. “Nyatanya BWS hanya mengirim konsultannya,” katanya. (mag-16/mag-3)

BWS Sumut Bikin Gerah Wali Kota Tebingtinggi

LABUHANBATU-Banjir yang melanda jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Dusun Sonnah Desa Sennah Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu tiga hari belakangan ini berdampak pada kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) di Labuhanbatu. Kenaikan terjadi hingga sekitar 25 persen.

Pengakuan Muslim Manik kepada Sumut Pos (7/11), terhitung Minggu kemarin (4/11) malam daerah itu kerap diguyur hujan deras. Akibatnya jalan utama yang menghubungkan Kota Aeknabara, Kecamatan Bilahhulu dengan Kecamatan Bilahhilir, Panaihilir, Panaihulu dan Panaitengah digenangi air setinggi lutut orang dewasa.

BANJIR: Mobil  warga melintasi banjir  menggenangi jalan  Dusun Sonnah, Desa Sennah Labuhanbatu.//joko/sumut pos
BANJIR: Mobil dan warga melintasi banjir yang menggenangi jalan di Dusun Sonnah, Desa Sennah Labuhanbatu.//joko/sumut pos

Dampaknya, harga kebutuhan utama warga kesehariannya terpaksa mengikuti kondisi. Saat ini, harga kebutuhan seperti beras, minyak makan, gula, sayur-mayur, ikan dan lainnya naik mencapai 25 persen.

“Contohnya beras, biasanya Rp8.000 perkilo, sekarang sudah jadi Rp10.000, kami takutkan terus naik kalau air tidak surut,” terangnya.
Menurutnya, kenaikan harga sembako dikarenakan bertambahnya biaya pengangkutan pada pedagang. Sebab, untuk melintasi jalan yang berair deras itu, warga harus memakai jasa tambahan untuk membantu menyeberang membawa sembako dari air yang mencapai panjang 200 meter.

“Bagaimana tidak, sekarang warga harus menyewa sampan atau perahu untuk menyeberangkan sembakonya, upah bongkar muat, karena semua itu dikerjakan orang lain, makanya biaya pengeluaran bertambah. Situasi ini harus segera diatasi,” harap Muslim Manik.

Plt Sekdakab Labuhanbatu H Ali Usman Harahap kepada Sumut Pos mengatakan bahwa tim yang dibentuk sudah meninjau lokasi banjir. Mengenai keluhan harga sembako yang naik, pihaknya akan segera mempelajari guna mencari solusi.
“Namanya saja banjir kan. Tapi akan kita pelajari dulu, kalau memang sangat perlu diadakan pasar murah,” ujarnya.

Banjir yang juga melanda Tebingtinggi, saat ini pemerintah setempat sedang berupaya menanggulangi banjir yang kemarin menggenangi ratusan rumah di Kecamatan Padanghulu Kota Tebingtinggi, akibat melupanya Sungai Bahilang. Wali Kota Tebingtinggi Ir  Umar Zunaidi Hasibuan langsung meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menganggarkan R-APBD 2013 untuk membangun tembok penahan atau benteng se tinggi dua meter.

Itu langsung disampaikan Umar kepada Kadis PU, Muhammad Nurdin dan Kabid Perairan, Yusuf yang turut mendampingi kunjungan tersebut.”Bukan itu saja,kita juga membuat daerah hijau selebar lima meter kiri dan kanan sungai,” imbuhnya.

Umar Zunaidi merasa gerah dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Badan Wilayah Sungai (BWS) II Sumatera Utara (Sumut) yang  tidak serius menangani permasalahan banjir yang terjadi di Tebingtinggi. Karena, beberapa waktu yang lalu BWS berjanji akan mengunjungi secara langsung titik banjir dan mendengar berbagai keluhan masyarakat. “Nyatanya BWS hanya mengirim konsultannya,” katanya. (mag-16/mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/