TEBINGTINGGI- Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan, bagikan akte kelahiran dan akte nikah pada warga etnis Tionghua. Pembagian kedua jenis akte tersebut, dalam perayaan Imlek bersama yang digelar Muspida Kota Tebingtinggi, yang digelar Rabu (20/2) malam di Gedung Balai Kartini Tebingtinggi.
Selain itu, Pemko Tebingtinggi juga menyerahkan tiga unit sepeda motor pada warga penyandang cacat. Perayaan Imlek bersama ini disambut meraih dan antusias oleh masyarakat etnis Tionghoa di Tebingtinggi, untuk menyaksikan atraksi barongsai dan seni kebudayaan etnis Tionghoa.
Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, saat ini tidak ada lagi perbedaan pelayanan terhadap warga di Tebingtinggi. Pemko Tebingtinggi akan tetap melayani semua warga masyarakat tanpa ada perbedaan, asalkan semua persyaratan dipenuhi pasti semua urusan akan diselesaikan secepat mungkin.
“Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akte lahir gratis dan akte nikah. Kalau semua persyaratan dipenuhi, tidak ada alasan bagi Pemko untuk tidak melayani,”tegas Umar.
Pada kesempatan itu, Umar Zunaidi juga berharap agar moment pergantian tahun Imlek yang merupakan tahun ular air itu akan lebih menambah pemikiran karena pengalaman. Orang yang bertambah pemikirannya tentu semakin jernih hatinya bukan semakin kotor pemikirannya. Selain itu, dengan bertambahnya ekonomi tentu akan menjadi lebih baik karena semua agama butuh ekonomi yang lebih baik.
Sementara Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) Tebingtinggi dr Johan Zein memberikan apresiasi terhadap Pemko Tebingtinggi maupun wali kota yang tetap memberikan perhatian terhadap etnis Tionghoa. “Saat ini kami merasa sangat dihargai karena sudah tidak ada lagi dibeda-bedakan. Akte kelahiran dan akte pernikahan yang digratiskan Pemko Tebingtinggi, juga sudah turut didapat warga etnis Tionghoa,” paparnya.
Turut hadir dalam Malam Perayaan Imlek tahun itu, Wakil Wali Kota Irham Taufik, Dandim 0204/DS, Kapolres Tebingtinggi AKBP Andi Rian R Djajadi, Ketua FKUB Abu Hasyim Siregar, Ketua Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) Jakarta, Robert Njo, serta ratusan warga etnis Tionghoa dan perantau asal Kota Tebingtinggi. (ian)
