JAKARTA-Skema hasil unifikasi liga yang sudah diputuskan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI lalu membuat klub-klub Indonesian Premier League (IPL) was-was. Salah satunya, Persebaya Surabaya. Mereka mengeluhkan skema tersebut sebagai cerminan egoisme sekelompok orang di kepengurusan PSSI.
CEO Persebaya Gede Widiade, bahkan mengirimkan surat kepada Menpora Roy Suryo terkait hasil penyatuan liga. Sebab menurut Gede seperti yang tertuang dalam surat dengan tiga halamannya itu, unifikasi liga sepak bola profesional tidak memperhitungkan aspek ketenaga-kerjaan dan bisnis masyarakat lokal di masing-masing klub.
“Di balik rasa syukur kami terhadap pelaksanaan KLB tersimpan rasa was-was yang tidak bisa dibilang ringan. Cukup mengganggu pikiran dan hati kami dalam bekerja selama dua pekan terakhir,” tulis Gede dalam surat yang ditandatanganinya pada Rabu (27/3) lalu itu.
Gede merasa harapannya untuk menghormati kontrak tenaga kerja pemain yang hak-haknya secara normatif dilindungi UU Ketenagakerjaan, kini berada di persimpangan jalan. Dalam surat yang bertanggal 27 Maret tersebut, ia menuangkan hal itu karena unifikasi liga tidak berpijak pada realitas klub-klub sepak bola tanah air.
Sementara itu, Presiden FIFA Sepp Blatter menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo. Dalam surat tersebut, Blatter berterima kasih karena dukungan Rita membuat PSSI dan liga sepakbola di Indonesia bisa bersatu lagi.
Ucapan tersebut dikirimkan via surat resmi berkop FIFA ke Rita per tanggal 22 Maret lalu. Dalam surat tersebut, Blatter berharap kisruh sepakbola Indonesia tak lagi terjadi. Dengan begitu, perkembangan sepakbola di Tanah Air bisa terus maju. “Komite Eksekutif FIFA menyambut baik suksesnya kongres PSSI dengan baik,” tulis Blatter di suratnya.
Blatter memuji Rita karena dukungan dan inisiatifnya ikut berperan dalam suksesnya agenda besar tersebut. Blatter bahkan menyebut upaya yang telah dilakukan Rita sangat vital dalam membangun masa depan sepakbola Indonesia. (aga/aam/ady/jpnn)