30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ratusan Rumah di Marelan Terendam Banjir

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos Seorang anak menangis saat dinaikkan di atas ember ketika rumahnya digenangi air.
Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Seorang anak menangis saat dinaikkan di atas ember ketika rumahnya digenangi air di Medan Marelan, Sumatera Utara.

 

MARELAN- Ratusan rumah di Komplek Perumahan KPUM Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, terendam banjir. Hal ini dipicu oleh hujan yang terjadi terus-menerus di kota Medan, hingga mengakibatkan debit air di sekitar aliran anak sungai meluap dan menggenangi rumah warga. Banjir juga membuat aktivitas sekitar 500-an KK (Kepala Keluarga) di daerah itu lumpuh, Minggu (6/10) kemarin.

Dari pantauan Sumut Pos, banjir setinggi 30 hingga 60 centimeter itu menggenangi ratusan permukiman dan rumah ibadah di kawasan perumahan KPUM. Warga yang rumahnya kebanjiran, hanya bisa pasrah dan berupaya menyelamatkan barang-barang (perabotan) ke tempat yang lebih tinggi.

Adi (44), salah seorang warga Komplek Perumahan KPUM Kecamatan Medan Marelan mengatakan, air yang menggenangi rumah mereka sudah terjadi sejak empat hari. Debit air kian meluas karena hujan terus turun pada setiap malamnya.

“Sejak hari Rabu lalu, jalan disekitar komplek sudah terendam. Tapi karena tadi malam (Sabtu-red) hujan lebat turun lagi, membuat seluruh rumah disini akhirnya kebanjiran,” ujarnya.

Kondisi banjir yang terus meluas, membuat warga setempat terjaga dari tidurnya. Bahkan warga terpaksa begadang semalaman, karena seluruh ruangan di rumahnya terendam banjir.”Jangankan untuk tidur mau buang air saja sekarang sulit, karena seluruh ruangan termasuk WC dipenuhi air,” kata, Adi.

Lurah Terjun Kecamatan Medan Marelan, H Azwar saat dikonfirmasi menyebutkan, banjir yang terjadi di Komplek KPUM disebabkan oleh terjadinya sedimentasi (pendangkalan) disekitar aliran anak sungai yang berada tak jauh dari areal perumahan. Akibat musibah banjir tersebut lanjut dia, menyebabkan rumah yang dihuni 500-an KK warga terendam

“Lahan perumahan itu dulunya memang rawa, jadi sering kebanjiran. Selain itu, aliran sungainya mengalami pendangkalan, jadi harus dikeruk menggunakan alat berat. Dan masalah ini sudah pernah disampaikan ke Dinas PU, tapi hanya ditinjau saja. Sedangkan pengerjaanya sampai tahun ini belum juga terlaksana,” jelas, Azwar

Tak hanya di Komplek KPUM, banjir juga merendam puluhan rumah di Jalan Kapten Rahmad Buddin Gang Jagung Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Warga yang rumahnya menjadi langganan banjir menilai, buruknya infrastruktur drainase serta banyaknya penimbunan-penimbunan lahan menyebabkan musibah banjir kerap terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.

“Sudah berulangkali warga di sini mengeluhkan soal banjir, tapi tak juga direspon. Belum lagi penimbunan terus marak terjadi,” ucap, Suriadi seorang warga. (rul)

 

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos Seorang anak menangis saat dinaikkan di atas ember ketika rumahnya digenangi air.
Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Seorang anak menangis saat dinaikkan di atas ember ketika rumahnya digenangi air di Medan Marelan, Sumatera Utara.

 

MARELAN- Ratusan rumah di Komplek Perumahan KPUM Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, terendam banjir. Hal ini dipicu oleh hujan yang terjadi terus-menerus di kota Medan, hingga mengakibatkan debit air di sekitar aliran anak sungai meluap dan menggenangi rumah warga. Banjir juga membuat aktivitas sekitar 500-an KK (Kepala Keluarga) di daerah itu lumpuh, Minggu (6/10) kemarin.

Dari pantauan Sumut Pos, banjir setinggi 30 hingga 60 centimeter itu menggenangi ratusan permukiman dan rumah ibadah di kawasan perumahan KPUM. Warga yang rumahnya kebanjiran, hanya bisa pasrah dan berupaya menyelamatkan barang-barang (perabotan) ke tempat yang lebih tinggi.

Adi (44), salah seorang warga Komplek Perumahan KPUM Kecamatan Medan Marelan mengatakan, air yang menggenangi rumah mereka sudah terjadi sejak empat hari. Debit air kian meluas karena hujan terus turun pada setiap malamnya.

“Sejak hari Rabu lalu, jalan disekitar komplek sudah terendam. Tapi karena tadi malam (Sabtu-red) hujan lebat turun lagi, membuat seluruh rumah disini akhirnya kebanjiran,” ujarnya.

Kondisi banjir yang terus meluas, membuat warga setempat terjaga dari tidurnya. Bahkan warga terpaksa begadang semalaman, karena seluruh ruangan di rumahnya terendam banjir.”Jangankan untuk tidur mau buang air saja sekarang sulit, karena seluruh ruangan termasuk WC dipenuhi air,” kata, Adi.

Lurah Terjun Kecamatan Medan Marelan, H Azwar saat dikonfirmasi menyebutkan, banjir yang terjadi di Komplek KPUM disebabkan oleh terjadinya sedimentasi (pendangkalan) disekitar aliran anak sungai yang berada tak jauh dari areal perumahan. Akibat musibah banjir tersebut lanjut dia, menyebabkan rumah yang dihuni 500-an KK warga terendam

“Lahan perumahan itu dulunya memang rawa, jadi sering kebanjiran. Selain itu, aliran sungainya mengalami pendangkalan, jadi harus dikeruk menggunakan alat berat. Dan masalah ini sudah pernah disampaikan ke Dinas PU, tapi hanya ditinjau saja. Sedangkan pengerjaanya sampai tahun ini belum juga terlaksana,” jelas, Azwar

Tak hanya di Komplek KPUM, banjir juga merendam puluhan rumah di Jalan Kapten Rahmad Buddin Gang Jagung Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan. Warga yang rumahnya menjadi langganan banjir menilai, buruknya infrastruktur drainase serta banyaknya penimbunan-penimbunan lahan menyebabkan musibah banjir kerap terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.

“Sudah berulangkali warga di sini mengeluhkan soal banjir, tapi tak juga direspon. Belum lagi penimbunan terus marak terjadi,” ucap, Suriadi seorang warga. (rul)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/