Pria tertua di dunia asal Jepang dilaporkan telah meninggal di usia 116, demikian menurut pejabat setempat.
Jiroemon Kimura meninggal secara alami pada Minggu (06/Oktober) di rumah sakit di Kyotango, Kyoto.
Pada Desember lalu, Guinness World Records mencatat Kimura sebagai manusia tertua yang masih hidup.
Dia dikabarkan memiliki tujuh orang anak, 14 cucu, 25 cicit, dan 13 piut (anak cicit).
Kimura lahir pada 19 April 1897, tahun yang sama dengan kelahiran penerbang perempuan legendaris Amelia Earhart.
Dia bekerja pada kantor pos lokal hingga pensiun dan setelahnya ikut membantu anaknya bercocok tanam hingga usianya menginjak 90 tahun.
Wawancara pada Desember, keponakannya Tamotsu Miyake mengatakan Kimura memiliki semangat hidup yang tinggi. “Dia meyakini bahwa dia hidup dengan benar dan sehat.”
Wawancara pada ulang tahunnya yang ke 115, Kimura mengatakan tidak yakin apakah dia bisa hidup sangat lama.
“Mungkin semua harus berterimakasih pada matahari di atas saya,” katanya. “Saya selalu mengadah ke atas, itulah bagaimana saya.” (int)
Pria tertua di dunia asal Jepang dilaporkan telah meninggal di usia 116, demikian menurut pejabat setempat.
Jiroemon Kimura meninggal secara alami pada Minggu (06/Oktober) di rumah sakit di Kyotango, Kyoto.
Pada Desember lalu, Guinness World Records mencatat Kimura sebagai manusia tertua yang masih hidup.
Dia dikabarkan memiliki tujuh orang anak, 14 cucu, 25 cicit, dan 13 piut (anak cicit).
Kimura lahir pada 19 April 1897, tahun yang sama dengan kelahiran penerbang perempuan legendaris Amelia Earhart.
Dia bekerja pada kantor pos lokal hingga pensiun dan setelahnya ikut membantu anaknya bercocok tanam hingga usianya menginjak 90 tahun.
Wawancara pada Desember, keponakannya Tamotsu Miyake mengatakan Kimura memiliki semangat hidup yang tinggi. “Dia meyakini bahwa dia hidup dengan benar dan sehat.”
Wawancara pada ulang tahunnya yang ke 115, Kimura mengatakan tidak yakin apakah dia bisa hidup sangat lama.
“Mungkin semua harus berterimakasih pada matahari di atas saya,” katanya. “Saya selalu mengadah ke atas, itulah bagaimana saya.” (int)
