MEDAN-Adi alias A Po (54) warga Jalan Horas No. 44 C Kel. Bantan, Kec. Medan Tembung ini tak menyangka kalau istrinya, Sunita alias A Lan (52) nekat menikamkan pisau dapur ke perutnya. Motifnya, hanya gara-gara kurang goceng (lima ribu rupiah) sebagai bayaran uang air.
Perbuatan nekat A Lan langsung dilaporkan A Po ke Mapolsek Percut Seituan, Selasa (15/10) siang. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kejadian itu terjadi, Senin (14/10) sekira pukul 22.00 wib.
A Po yang berjualan mainan dan makanan anak-anak di beberapa sekolah di Medan ini mendapatkan pesanan untuk membuat balon berisi air. Selama 3 hari usaha balonnya itu, A Po menggunakan 3 ember air.
Penggunaan air itu ternyata dihitung A Lan, dan mengharuskan suaminya membayar Rp10 ribu per ember. Karena tak ingin meributi sikap mata duitan istrinya itu, A Po membayarkan Rp 25 ribu.
Tapi apa lacur. A Lan malah mengamuk dan tak terima bayaran uang air tadi kurang goceng (lima ribu rupiah). Istrinya terus menuntut supaya A Po memberikan goceng lagi.
Hal itu sontak membuat suasana rumah mereka ricuh. Usai bertengkar mulut, A Lan menuju dapur. Berselang tak lama, A Lan kembali mendatangi suaminya dengan memegang sebilah pisau.
A Po diserang dan A Lan pun kelabakan, hingga istrinya menikamkan pisau ke perutnya. Beruntung A Po sempat menghindar, sehingga luka tikaman tak menjebol perutnya. Menyadarinya perutnya terluka kena besetan pisau, A Po yang tak ingin konyol lantas memilih kabur. A Lan yang mencoba mengejar ditahan anak-anak mereka yang melihat langsung kejadian tersebut.
“Masalahnya tadi, aku kan punya pesanan maenan anak-anak dari balon yang berisi air. Jadi air aja aku disuruh bayar sama istriku, padahal kami serumah. Per embernya Rp10 ribu. Karena sudah kupake 3 ember, aku kasih Rp25 ribu, tapi nggak terima dia yang kurang Rp5 ribu. Ribut mulut lah kami, masak gara-gara kurang Rp 5 ribu saja ditagih,” ungkap bapak 5 anak ini.
Lanjutnya ia mengatakan tiba-tiba istrinya mengambil pisau dan menusukkannya ke perutnya. “Pas kami lagi ribut mulut, diambilnya pisau dapur yang putih dan runcing, langsung ditusuknya ke perutku. Untung aku ngelak, kalau nggak sudah jebol perutku kurasa,” terangnya dengan wajah yang pucat.
Korban dan istrinya pun sudah 21 tahun menikah, dan merupakan istri kedua dan dari pernikahan mereka memiliki seorang anak. Dan keduanya pun berjualan mainan dan makanan anak-anak di sekolah-sekolah. Korban berjualan di depan sekolah Citra Budaya Pancing, sementara istrinya berjualan di depan sekolah Sutomo.
Keduanya kerap terlibat pertengkaran mulut lantaran istri korban sering meminta uang belanja yang berlebihan diatas kemampuannya dan kalau nggak dikasih sering diancam dan diusir.
“Bukan nggak ku kasih uang belanja, kukasih pun Rp100 ribu perhari. Tau lah jualan kadang banyak kadang sikit. Padahal kami sama-sama jualan, kadang sampe modal jualan ku pun dimintanya, kalau nggak dikasih aku diancamnya dan ribut lah kami,” jelasnya lagi.
>> Diguna-gunai Istri
Ia juga mengatakan kalau istrinya semenjak 3 tahun belakangan ini berubah, dan dirinya pun sempat mendatangi paranormal dan mengetahui kalau ternyata sudah diguna-guna istrinya.
“Sudah 3 tahun belakangan inilah kami sering ribut, segala apa yang dia (istri) mau wajib aku kasih, kalau nggak disiramnya aku pake air. Tidur pun aku nggak dikasih, kayak orang bodoh aku. Seminggu lalu aku ke orang pintar, katanya aku diguna-gunai istriku, habis aku dimandikan bunga baru lah aku tersadar rasanya,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut korban mengalami luka gores dibagian perut lantaran terkena pisau yang sempat ditusukkan kepadanya, dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Percut Sei Tuan. “Aku udah nggak tahan lagi, sudah cukuplah 3 tahun penderitaanku ini. Saksinya anakku dan menantuku pun lihat,” terangnya.
Terpisah Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Ronald Sipayung, Sik, SH saat dikonfirmasi mengatakan telah menerima laporan korban. “Laporannya sudah kita terima dan sudah kita periksa, tinggal kita mintai keterangan saksi-saksi,” jelasnya. (bay/bud)