26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ulat Bulu Serang Warga Tebing

Foto: Asnawi/PM Petugas penyemprotan dari Dinas Pertanian menyemprotkan insektisida untuk membasmi hama ulat bulu.
Foto: Asnawi/PM
Petugas penyemprotan dari Dinas Pertanian menyemprotkan insektisida untuk membasmi hama ulat bulu.

 

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Diserang ratusan ulat bulu, belasan warga Kampung Sumur, Dusun IV, Desa Bahsumbu, Kec. Tebingtinggi, Kab. Sergai menderita penyakit gatal-gatal. Akibat fenomena ini, sebagian warga harus mengungsi ke rumah penduduk lain yang dianggap lebih aman.

Hingga Selasa (25/3), teror ulat bulu itu sudah berlangsung seminggu lebih. Mulanya ulat-ulat itu hanya berkembang biak dan merusak daun sejumlah pepohonan yang tumbuh di depan rumah warga.

Tapi lama kelamaan, ulat bulu tersebut malah merambah masuk ke rumah-rumah warga di sana. Dampaknya, penghuni rumah pun mulai mengalami penyakit kulit berupa gatal-gatal dan bentol.

“Sebelumnya ulat bulu ini hanya merusak daun-daun pohon, seperti pohon mangga di depan rumahku ini. Tapi lama kelamaan, ulatnya semakin banyak dan mulai masuk ke dalam rumah. Gara-gara ini, tangan dan betisku jadi gatal-gatal, begitu juga yang sama dirasakan oleh jiran tetanggaku yang lain,” kata Suryanti (56), warga setempat yang memilih mengungsi.

“Kalau nggak kuat, ulat bulu ini juga bisa bikin demam pak. Kayak anakku kemarin, sampai sekarang, selain kulitnya bentol-bentol, suhu badannya pun jadi naik,” timpal tetangga Suryani yang mengaku bernama Jumadi.

Sedangkan pengakuan warga lain, ulat bulu yang mulai masuk ke rumah warga jumlahnya hampir mencapai puluhan ekor. “Tadi pas rumahku kubersihkan, hampir dua mangkok kecil terkumpul ulat bulu ini pak,” jelas Sukijo warga lain.

Terpisah, saat dikonfirmasi kru koran ini, Camat Tebingtinggi, Ramadhan Purba didampingi Kepala Desa Bah Sumbu, Hartoyo mengakui akibat serangan itu, ada beberapa warganya yang terpaksa meninggalkan rumah.

“Tapi nggak banyaklah. Paling antara satu sampai dua KK saja yang meninggalkan rumahnya gara-gara ulat bulu itu,” kata Ramadhan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Ramadhan mengaku telah mengimbau warganya untuk menuntup pintu dan jendela rapat-rapat agar ulat bulu itu tidak semakin banyak masuk ke dalam rumah.

Selain itu, Ramadhan juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Sergai untuk melakukan langkah-langkah antisipasi atau pembasmian hama ulat bulu yang menyerang perkampungan itu.

“Melalui Kabid Dinas Pertanian Sergai, Andarias Ginting kami sudah memberikan semprotan insekstisida untuk membunuh ulat bulu tersebut. Yang terpenting warga juga tetap berhati-hati dan menjaga anak-anaknya agar jangan terkena hama itu lagi,” katanya. Apa yang dilakukan Dinas Pertanian ini juga ternyata disambut baik oleh pihak perkebunan PTPN III Kebun Pamela. “Untuk membantu warga yang terserang hama ulat bulu, pihak PTPN III Kebun Pamela pun turut melakukan penyemprotan bersama kami,” tandas Ramadhan. (awi/deo)

Foto: Asnawi/PM Petugas penyemprotan dari Dinas Pertanian menyemprotkan insektisida untuk membasmi hama ulat bulu.
Foto: Asnawi/PM
Petugas penyemprotan dari Dinas Pertanian menyemprotkan insektisida untuk membasmi hama ulat bulu.

 

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Diserang ratusan ulat bulu, belasan warga Kampung Sumur, Dusun IV, Desa Bahsumbu, Kec. Tebingtinggi, Kab. Sergai menderita penyakit gatal-gatal. Akibat fenomena ini, sebagian warga harus mengungsi ke rumah penduduk lain yang dianggap lebih aman.

Hingga Selasa (25/3), teror ulat bulu itu sudah berlangsung seminggu lebih. Mulanya ulat-ulat itu hanya berkembang biak dan merusak daun sejumlah pepohonan yang tumbuh di depan rumah warga.

Tapi lama kelamaan, ulat bulu tersebut malah merambah masuk ke rumah-rumah warga di sana. Dampaknya, penghuni rumah pun mulai mengalami penyakit kulit berupa gatal-gatal dan bentol.

“Sebelumnya ulat bulu ini hanya merusak daun-daun pohon, seperti pohon mangga di depan rumahku ini. Tapi lama kelamaan, ulatnya semakin banyak dan mulai masuk ke dalam rumah. Gara-gara ini, tangan dan betisku jadi gatal-gatal, begitu juga yang sama dirasakan oleh jiran tetanggaku yang lain,” kata Suryanti (56), warga setempat yang memilih mengungsi.

“Kalau nggak kuat, ulat bulu ini juga bisa bikin demam pak. Kayak anakku kemarin, sampai sekarang, selain kulitnya bentol-bentol, suhu badannya pun jadi naik,” timpal tetangga Suryani yang mengaku bernama Jumadi.

Sedangkan pengakuan warga lain, ulat bulu yang mulai masuk ke rumah warga jumlahnya hampir mencapai puluhan ekor. “Tadi pas rumahku kubersihkan, hampir dua mangkok kecil terkumpul ulat bulu ini pak,” jelas Sukijo warga lain.

Terpisah, saat dikonfirmasi kru koran ini, Camat Tebingtinggi, Ramadhan Purba didampingi Kepala Desa Bah Sumbu, Hartoyo mengakui akibat serangan itu, ada beberapa warganya yang terpaksa meninggalkan rumah.

“Tapi nggak banyaklah. Paling antara satu sampai dua KK saja yang meninggalkan rumahnya gara-gara ulat bulu itu,” kata Ramadhan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Ramadhan mengaku telah mengimbau warganya untuk menuntup pintu dan jendela rapat-rapat agar ulat bulu itu tidak semakin banyak masuk ke dalam rumah.

Selain itu, Ramadhan juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Sergai untuk melakukan langkah-langkah antisipasi atau pembasmian hama ulat bulu yang menyerang perkampungan itu.

“Melalui Kabid Dinas Pertanian Sergai, Andarias Ginting kami sudah memberikan semprotan insekstisida untuk membunuh ulat bulu tersebut. Yang terpenting warga juga tetap berhati-hati dan menjaga anak-anaknya agar jangan terkena hama itu lagi,” katanya. Apa yang dilakukan Dinas Pertanian ini juga ternyata disambut baik oleh pihak perkebunan PTPN III Kebun Pamela. “Untuk membantu warga yang terserang hama ulat bulu, pihak PTPN III Kebun Pamela pun turut melakukan penyemprotan bersama kami,” tandas Ramadhan. (awi/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/