JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Azwar (28) tersangka pelecehan seksual di JIS yang bunuh diri di toilet kantor unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolda Metro Jaya, rencananya akan menikah dalam waktu dekat. Anak kedua dari empat bersaudara itu bersiap-siapa menikah setelah lebaran tahun ini.
“Rencana tunangan bulan depan. Nikahnya habis lebaran,” ujar seorang tetangga saat bercerita di rumah duka, di Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Minggu (27/4).
Sayang, impian Azwar kini harus terkubur dalam-dalam. Aksi bunuh diri Sabtu kemarin membuat rencananya dengan sang kekasih pupus. Pacar Azwar, Yuni, terlihat menyalami para pelayat yang hadir. Perempuan berkerudung itu tampak sedih melihat jenazah calon suaminya yang terbujur kaku tertutup kain. Dia pun enggan memberikan komentar terkait kematian sang kekasih yang tiba-tiba.
Begitu jenazah Azwar tiba di rumah duka dari RS Polri. Terdengar tangis histeris begitu jenazah sampai di dalam rumah. Pantauan wartawan, jenazah tiba di rumah duka di gang H Salam, Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Minggu (27/4) sekitar pukul 11.40 WIB. Dari dalam rumah terdengar tangis histeris. Suara tersebut tak hanya berasal dari satu orang.
Mereka meneriakkan nama bang Juki, panggilan Azwar, berkali-kali sambil menangis. Seorang tetangga menyayangkan kematian Azwar. “Kasian banget. Orangnya baik, suka ngaji bareng anak saya. Orangnya pendiam,” ujar seorang ibu yang menangis di depan pintu masuk rumah duka.
Azwar dimakamkan di TPU Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Minggu (27/4). Hujan membuat jalan menuju liang lahat agak sulit dilewati. Tanah merah yang basah karena hujan membuat alas kaki adakalanya tertanam dan sulit diangkat.
Tangis sang ibu pecah saat mengantar anak kesayangan ke peristirahatan terakhirnya. Selain sang ibu, adik perempuan Azwar juga tak mampu membendung air matanya. Keluarga yang lain pun beramai-ramai mengantar Azwar menuju tempat pemakaman.
Ibu Azwar tak menyangka akan berpisah dengan putranya sedemikian cepat.
Ibunda Azwar terlihat tegar, meski matanya sembab. Mengenakan daster, ibunda Azwar berbincang dengan tetangganya.
“Kita pas malam itu diciumin, diusapin sama dia (Azwar). Tapi kenapa jadi kayak gini,” ujar ibu Azwar kepada tetangganya yang datang melayat.
AKUI LAKUKAN KEJAHATAN SEKSUAL DI JIS
Polisi membuka peran Azwar, salah satu tersangka kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS), yang tewas bunuh diri di toilet Polda Metro Jaya. Sebelum tewas, Azwar meninggalkan surat tulisan tangan dengan tinta warna biru di secarik kertas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menyampaikan hal itu di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta.
“Yang bersangkutan meninggalkan surat,” kata Rikwanto sambil memperlihatkan tulisan tangan tersebut, Minggu (27/4).
Dalam surat itu, Azwar mengaku bahwa dia salah satu pelaku kejahatan seksual. Dia ikut melakukan perbuatan kepada anak TK JIS pada 17 Maret lalu.
Menurut Rikwanto, surat itu ditulis Azwar setelah dia selalu mengelak melakukan kejahatan seksual. Padahal lima rekannya yang juga dihadirkan di ruangan yang sama telah mengakui.
Kemudian polisi menyodorkan selembar kertas dengan harapan Azwar lebih leluasa membuat kesaksian. Di kertas itulah Azwar menuliskan pengakuannya. Dia juga menyampaikan penyesalannya.
Setelah menulis, Azwar pamit ke toilet dan ternyata dia mengakhiri hidupnya dengan minum Porstex pada Sabtu (26/4) siang. Sementara pengacara Azwar, Irfan Fahmi, menyatakan bahwa sebelum bunuh diri, kliennya bersikeras mengatakan tidak melakukan kejahatan di JIS. Keluarga Azwar menolak dilakukan otopsi
Azwar ditemukan tewas Sabtu sore di toilet ruang pemeriksaan Mapolda Metro Jaya. Hingga kini belum diketahui penyebab tewasnya pria yang bertugas sebagai petugas kebersihan itu. Dugaan sementara, Azwar bunuh diri.
Penyidik baru mengetahui Azwar meninggal dunia sekitar pukul 18.00 WIB kemarin saat berada di RS Polri. Di tempat terpisah, sekitar pukul 15.00 WIB, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto dan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Kombes Heru Pranoto menggelar jumpa pers.
Saat itu polisi hanya menampilkan 5 tersangka yakni Agun Iskandar, Virgiawan Amin alias Awan, Afrischa Setyani, serta dua pria yakni Syahrial dan Zainal Abidin. Tidak ada penyebutan nama Azwar sebagai tersangka.
Kabar duka baru diketahui keluarga dari pemberitaan televisi Sabtu (26/4) malam. Seseorang di ujung sambungan telepon meminta dirinya bersabar. “Kita ikhlas saja, memang sudah jalannya dia. Dipermasalahin bagaimana juga nggak akan hidup lagi,” tuturnya.
Menurut polisi, Azwar ditemukan tergeletak di toilet unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 12.00 WIB. Mulanya Azwar meminta izin ke toilet di sela pemeriksaannya.
Petugas curiga mendengar suara mirip dengkuran dari dalam toilet. Setelah pintu didobrak, petugas mendapati Azwar tergeletak diduga menenggak cairan pembersih lantai. Sebab tutup botol pembersih lantai dan pewangi ruangan terbuka dan isinya berceceran.
Azwar merupakan salah satu pegawai outsorcing di JIS yang bertugas untuk membersihkan kaca gedung. Dari keenam tersangka, Azwar merupakan pegawai yang paling tertua di JIS. (net/bbs)