26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Naikkan Angka Kelahiran

Anak-anak di Jepang. Jumlah kelahiran di jepang terus menurun.
Anak-anak di Jepang. Angka kelahiran di Jepang terus menurun.

TOKYO, SUMUTPOS.CO – Jepang mungkin bisa dijadikan tujuan bagi warga dunia yang ingin berimigrasi ke negara lain. Sebab, negara tersebut sulit menaikkan jumlah penduduknya. Menerima imigran lebih banyak pun menjadi opsi kedua jika usaha menaikkan jumlah penduduk gagal. Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi panel para pejabat publik di Jepang kemarin (13/5).

“Saya rasa konsensus nasional belum memutuskan untuk menerima lebih banyak imigran. Kami harus berusaha sekuat tenaga lebih dulu untuk menaikkan angka kelahiran,” ujar Ketua Diskusi Panel Akio Mimura. Karena itulah, menerima imigran tidak termasuk dalam rekomendasi para panelis. Meski begitu, mereka setuju bahwa orang asing yang masuk ke Jepang adalah pekerja profesional.

Dalam laporan hasil diskusi yang diberikan kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tersebut, para panelis menyatakan, untuk menyelamatkan Jepang dari krisis demografi, jumlah penduduk harus dipertahankan di angka 100 juta selama 50 tahun mendatang. Saat ini jumlah penduduk di Jepang mencapai 127 orang dan diproyeksikan pada 2060 terus menurun menjadi 87 juta orang saja. Mayoritas didominasi orang tua.

Nah, jika penurunan terus terjadi, efeknya akan luar biasa. Termasuk pada perekonomian di Jepang. Sebab, dengan bertambahnya jumlah penduduk tua secara signifikan tanpa ada tambahan penduduk muda itu, anggaran pensiun, asuransi kesehatan, dan perawatan bakal membengkak. Jumlah anak muda yang diperkirakan bisa membayar pajak juga terus menurun. Karena itu, pemerintah disarankan menyiapkan anggaran khusus agar jumlah penduduk muda bertambah. Selain itu, karena jumlah penduduk tua banyak, disarankan masa kerja diperpanjang. Dari sebelumnya 15″64 tahun menjadi 15″70 tahun.

Hasil diskusi panel itu bakal berefek pada strategi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang diumumkan pada Juni nanti. Bila laporan diskusi panel tersebut diadopsi pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, itu akan menjadi sejarah. Yaitu, kali pertama pemerintah Jepang memiliki target populasi penduduk. Biasanya tidak ada target khusus dalam pertumbuhan penduduk di Jepang.

“Kalau kita tidak melakukan apa pun, masa depan yang sangat sulit menunggu kita nanti,” jelas Mimura. “Akan sangat sulit bagi Jepang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Kualitas hidup masyarakat juga akan memburuk,” tambahnya. Karena itulah, aksi dari pemerintah dan masyarakat harus dilakukan secepatnya. (AFP/Japan Times/sha/c14/tia)

Anak-anak di Jepang. Jumlah kelahiran di jepang terus menurun.
Anak-anak di Jepang. Angka kelahiran di Jepang terus menurun.

TOKYO, SUMUTPOS.CO – Jepang mungkin bisa dijadikan tujuan bagi warga dunia yang ingin berimigrasi ke negara lain. Sebab, negara tersebut sulit menaikkan jumlah penduduknya. Menerima imigran lebih banyak pun menjadi opsi kedua jika usaha menaikkan jumlah penduduk gagal. Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi panel para pejabat publik di Jepang kemarin (13/5).

“Saya rasa konsensus nasional belum memutuskan untuk menerima lebih banyak imigran. Kami harus berusaha sekuat tenaga lebih dulu untuk menaikkan angka kelahiran,” ujar Ketua Diskusi Panel Akio Mimura. Karena itulah, menerima imigran tidak termasuk dalam rekomendasi para panelis. Meski begitu, mereka setuju bahwa orang asing yang masuk ke Jepang adalah pekerja profesional.

Dalam laporan hasil diskusi yang diberikan kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tersebut, para panelis menyatakan, untuk menyelamatkan Jepang dari krisis demografi, jumlah penduduk harus dipertahankan di angka 100 juta selama 50 tahun mendatang. Saat ini jumlah penduduk di Jepang mencapai 127 orang dan diproyeksikan pada 2060 terus menurun menjadi 87 juta orang saja. Mayoritas didominasi orang tua.

Nah, jika penurunan terus terjadi, efeknya akan luar biasa. Termasuk pada perekonomian di Jepang. Sebab, dengan bertambahnya jumlah penduduk tua secara signifikan tanpa ada tambahan penduduk muda itu, anggaran pensiun, asuransi kesehatan, dan perawatan bakal membengkak. Jumlah anak muda yang diperkirakan bisa membayar pajak juga terus menurun. Karena itu, pemerintah disarankan menyiapkan anggaran khusus agar jumlah penduduk muda bertambah. Selain itu, karena jumlah penduduk tua banyak, disarankan masa kerja diperpanjang. Dari sebelumnya 15″64 tahun menjadi 15″70 tahun.

Hasil diskusi panel itu bakal berefek pada strategi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang diumumkan pada Juni nanti. Bila laporan diskusi panel tersebut diadopsi pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, itu akan menjadi sejarah. Yaitu, kali pertama pemerintah Jepang memiliki target populasi penduduk. Biasanya tidak ada target khusus dalam pertumbuhan penduduk di Jepang.

“Kalau kita tidak melakukan apa pun, masa depan yang sangat sulit menunggu kita nanti,” jelas Mimura. “Akan sangat sulit bagi Jepang untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Kualitas hidup masyarakat juga akan memburuk,” tambahnya. Karena itulah, aksi dari pemerintah dan masyarakat harus dilakukan secepatnya. (AFP/Japan Times/sha/c14/tia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/