JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Golkar hasil musyawarah (munas) di Ancol, Agung Laksono meminta kubu Aburizal Bakrie legowo dan tidak lagi mengklaim sebagai ketua umum partai berlambang beringin hitam itu lagi. Pasalnya, Agung mengklaim kubunya telah dimenangkan mahkamah partai Golkar sebagai pengurus yang sah dengan catatan mengakomodir kubu Ical -sapaan Aburizal- hasil musyawarah nasional di Bali.
“Lebih baik legowo, toh ini penyelesaian partai, buat apa partai dikoyak-koyak. Ini kan sudah perintah undang-undang, dua pengadilan negeri kan sudah memerintahkan untuk majelis partai menyelenggarakan (persidangan, red). Dan ini hasilnya, jadi harus kita sikapi dengan legowo, kasihan partai ini,” kata Agung dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (3/3).
Meski begitu Agung mengatakan bahwa pihaknya tidak tidak terlalu memersoalkan langkah-langkah yang akan diambil kubu Ical. Pasalnya, banyak tugas yang harus segera dikerjakan sebagaimana perintah Mahkamah Partai.
“Mulai besok (Rabu,red) kami tidak lagi pikirkan pertikaian, tapi bagaimana memenangkan pilkada, bagaimana membangun kepercayaan masyarakat terhadap Golkar. Kami juga sudah katakan tidak lagi terikat koalisi, kita keluar dari KMP (Koalisi Merah Putih,red). Kami ingin membangun negeri, mendukung pemerintah dengan menjadi mitra yang kritis. Saya kira sikap itu tidak berubah,” katanya.
Saat ditanya apakah dengan menjadi mitra kritis Golkar akan meminta jabatan ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, secara tegas Agung membantahnya. Menurut mantan menko kesra ini, pihaknya lebih baik bekerja untuk bangsa dengan menjadi mitra kritis.
“Kami tidak harus meminta-minta jabatan. Sikap ini sudah kami sampaikan sejak awal. Karena dedikasi terhadap pemerintah yang kita cintai,” katanya.(gir/jpnn)