SAAT ini puasa Ramadhan sudah memasuki minggu kedua. Sebagian dari masyarakat muslim sudah ada yang batal puasanya.
Praktisi kesehatan, Ari Fahrial Syam, menjelaskan, berdasar pengamatannya sebagai seorang dokter spesialis penyakit dalam, sebagian besar pasien yang batal puasa, karena masalah pencernaan.
“Diare merupakan penyebab terbesar kenapa mereka batal puasa. Diare umumnya timbul pada pagi hari,” ujar Ari F Syam, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Selasa (16/7).
Dijelaskan, penyebab utama diare adalah konsumsi makanan yang tidak tepat. Makanan terlalu pedas dan asam, menjadi pencetus kenapa mereka mengalami diare.
Belum lagi makanan yang dicurigai sudah terkontaminasi dan tetap dikonsumsi dicurigai menjadi penyebab kenapa pasien yang batal tersebut mengalami diare.
“Informasi ini menjadi penting agar masyarakat muslim yang menjalami puasa harus pandai-pandai memilih makanan,” ujar dokter yang dekat dengan kalangan jurnalis itu.
Selain diare, nyeri ulu hati juga hal yang dikeluhkan disampaikan oleh pasien yang sedang berpuasa. Nyeri ulu hati memang tidak sampai membatalkan puasa tapi untuk sebagian pasien nyeri ulu hati sangat mengganggu.
“Rasa takut tidak kuat untuk berpuasa juga dialami beberpa pasien sehingga mereka tidak berani meneruskan puasanya. Saya menegaskan di sini nyeri perut yang tidak terus menerus mustinya tidak akan membatalkan puasa. Kecuali nyeri perut yang menyebabkan muntah-muntah. Di sisi lain pasien yang datang kepada saya mengatakan bahwa keluhan sakit maagnya membaik selama puasa,” ujarnya.
Walau ajaran agama sudah mengajurkan agar kita berpuasa agar sehat, lanjutnya, tetapi tetap kita harus tetap memperhatikan makanan dan minuman selama buka dan sahur agar kita terhindar dari gangguan pencernaan dan tetap bisa melaksanakan puasa tanpa batal.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat berpuasa, terutama setelah 6-8 jam perut kosong akan terjadi peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan gejala gangguan maag.
Keadaan ini biasanya berlangsung hanya pada 1 pekan puasa pertama dan gejala ini Insya Allah tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya.
Pada orang yang sehat, kata Ari, keadaan ini dapat diatasi dengan pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur, serta kegiatan yang tidak menyebabkan terjadinya peningkatan udara di dalam lambung, serta peningkatan asam lambung. Adapun pada orang yang memang terdapat gangguan lambung sebelumnya puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak diobati dengan tepat.
Namun,jika sakit lambungnya diobati, mereka yang mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal umumnya.
Selama berpuasa, asupan makanan dan minuman harus menjadi perhatian terutama pada penderita sakit maag. Berulang kali saya mengingatkan mengenai makanan dan minuman yang harus dihindarkan saat sahur dan berbuka.
Kita sebaiknya menghindarkan diri dari makanan yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit maag,antara lain :
1. Hindari makanan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain sayuran tertentu (sawi, kol), buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), minuman yang mengandung gas (seperti minuman bersoda).
2. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopi, minuman beralkohol 5 persen-20 persen, anggur putih, sari buah sitrus atau susu full cream. Kopi juga sebaiknya dihindari saat sahur karena akan merangsang buang air kecil berlebih (diuresis)
3. Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung, antara lain makanan berlemak, kue tar, coklat dan keju.
4. Hindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas,merica dan bumbu yang merangsang.
5. Hindari makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan, antara lain alkohol, coklat, makanan tinggi lemak dan gorengan.
6. Beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindarkan bagi penderita sakit maag,antara lain beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung,ubi singkong,tales,dan dodol.
7. Kegiatan yang meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindarkan, antara lain makan permen khususnya permen karet dan merokok.
“Selain itu yang perlu diperhatikan, saat berbuka cukup dengan minuman yang manis dan 3 buah kurma setelah itu sholat Magrib dan setelah sholat bisa mengkonsumsi makanan besar dengan tetap memberhatiakn jumlah makanan dan macam makanan yang dikonsumsi. Kita musti ingat bahwa dengan puasa membuat asupan makanan kita dikurangi,” ulasnya.
Oleh karena jumlah makan malam tetap seperti biasa kita makan malam seperti biasa dan bukan menggeser jumlah makan siang dikonsumi saat malam, saat setelah kita berbuka puasa.
Begitu pula, kata dokter Ari, saat sahur hindari makanan yang sulit dicerna dan yang terpenting juga kualitas makanan yang dikonsumsi saat sahur.
“Kadang kala karena terburu-buru kita hanya menghangatkan makanan saat berbuka tanpa memperhatikan kualitas makanan tersebut,” pungkasnya. (sam/jpnn)