31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Menjadi Kaya karena Tega

Seandainya Dick dan Mac lebih fleksibel, Kroc mungkin tidak akan menjadi ’’orang kreatif’’. Karena bosan usulan-usulannya ditolak, Kroc pun melakukan manuver-manuver untuk terus mengembangkan McDonald’s ke berbagai negara bagian di Amerika.

Ketika Dick dan Mac marah, Kroc hanya bisa bilang: ’’Kontrak itu seperti hati, dibuat untuk disakiti.’’

Dick dan Mac mengancam menuntut, dan Kroc blak-blakan mengaku bakal kalah kalau maju ke pengadilan. Tapi, Kroc mengancam balik: Apakah Dick dan Mac punya cukup uang untuk bertarung di pengadilan?

Pada akhirnya, Kroc menyerahkan sebuah cek kosong kepada kedua bersaudara tersebut. Dia ingin membeli semua hak McDonald’s, dan mereka disuruh menuliskan harganya.

Merasa sudah tidak mungkin bertarung, Dick dan Mac pun setuju menjual dengan harga USD 2,7 juta. Setelah dipotong pajak, masing-masing akan mendapatkan USD 1 juta. Mereka juga minta royalti, tapi Kroc hanya mau menyepakati royalti lewat jabatan tangan, tidak tertulis (hmmm…).

Uang USD 2,7 juta terkesan banyak. Tapi inilah kesalahan ketiga Dick dan Mac. Karena mereka cenderung konservatif, mereka tidak menyadari seberapa besar McDonald’s sebenarnya bisa berkembang.

Nilai itu benar-benar tidak ada artinya dengan potensi yang diketahui –dan akhirnya didapatkan– oleh Ray Kroc…

Saya benar-benar suka cerita ini. Bagaimana seseorang yang gigih dan berani pada akhirnya bisa mengalahkan mereka yang sebenarnya pintar dan inovatif, tapi tidak punya visi besar.

Bahkan, di The Founder, Kroc suka mendengarkan dan mengulangi ucapan inspiratif dari Calvin Coolidge, presiden ke-30 Amerika Serikat (1923–1929).

Bunyinya, kalau diterjemahkan sederhana, kira-kira begini:

’’Di dunia ini, tidak ada yang bisa mengalahkan kegigihan. Bakat tidak bisa. Sudah terlalu banyak orang berbakat yang tidak sukses. Genius tidak bisa. Sudah terlalu biasa melihat orang genius yang tidak mendapatkan hasil dari pemikirannya. Pendidikan tidak bisa. Dunia ini penuh dengan orang berpendidikan yang tidak berguna. Tekad dan kegigihan adalah segalanya.’’

Semoga tulisan ini bermanfaat, dan kita semua semakin gigih sambil tetap berpikir praktis. Happy Wednesday! (*)

Seandainya Dick dan Mac lebih fleksibel, Kroc mungkin tidak akan menjadi ’’orang kreatif’’. Karena bosan usulan-usulannya ditolak, Kroc pun melakukan manuver-manuver untuk terus mengembangkan McDonald’s ke berbagai negara bagian di Amerika.

Ketika Dick dan Mac marah, Kroc hanya bisa bilang: ’’Kontrak itu seperti hati, dibuat untuk disakiti.’’

Dick dan Mac mengancam menuntut, dan Kroc blak-blakan mengaku bakal kalah kalau maju ke pengadilan. Tapi, Kroc mengancam balik: Apakah Dick dan Mac punya cukup uang untuk bertarung di pengadilan?

Pada akhirnya, Kroc menyerahkan sebuah cek kosong kepada kedua bersaudara tersebut. Dia ingin membeli semua hak McDonald’s, dan mereka disuruh menuliskan harganya.

Merasa sudah tidak mungkin bertarung, Dick dan Mac pun setuju menjual dengan harga USD 2,7 juta. Setelah dipotong pajak, masing-masing akan mendapatkan USD 1 juta. Mereka juga minta royalti, tapi Kroc hanya mau menyepakati royalti lewat jabatan tangan, tidak tertulis (hmmm…).

Uang USD 2,7 juta terkesan banyak. Tapi inilah kesalahan ketiga Dick dan Mac. Karena mereka cenderung konservatif, mereka tidak menyadari seberapa besar McDonald’s sebenarnya bisa berkembang.

Nilai itu benar-benar tidak ada artinya dengan potensi yang diketahui –dan akhirnya didapatkan– oleh Ray Kroc…

Saya benar-benar suka cerita ini. Bagaimana seseorang yang gigih dan berani pada akhirnya bisa mengalahkan mereka yang sebenarnya pintar dan inovatif, tapi tidak punya visi besar.

Bahkan, di The Founder, Kroc suka mendengarkan dan mengulangi ucapan inspiratif dari Calvin Coolidge, presiden ke-30 Amerika Serikat (1923–1929).

Bunyinya, kalau diterjemahkan sederhana, kira-kira begini:

’’Di dunia ini, tidak ada yang bisa mengalahkan kegigihan. Bakat tidak bisa. Sudah terlalu banyak orang berbakat yang tidak sukses. Genius tidak bisa. Sudah terlalu biasa melihat orang genius yang tidak mendapatkan hasil dari pemikirannya. Pendidikan tidak bisa. Dunia ini penuh dengan orang berpendidikan yang tidak berguna. Tekad dan kegigihan adalah segalanya.’’

Semoga tulisan ini bermanfaat, dan kita semua semakin gigih sambil tetap berpikir praktis. Happy Wednesday! (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/