29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Dua Masjid di Aek Loba Terbakar

Aek Loba- Masjid Jamiad Taqwa serta Masjid Nur Hikmah terbakar di Kebun Sayur, Kelurahan Aek Loba Pekan, Kecamatan Aek Kuasan, Asahan, Kamis (31/3)

Peritiwa itu pertama kali diketahui warga sekitar bernama Fauzan lalu melaporkannya kepada Khairul Hasbi (50), nazir Masjid Jamiad Taqwa sekitar pukul 01.15 WIB dinihari.

Setelah sampai di masjid, Khairul melihat sejumlah inventaris masjid seperti Al Quran, 4 lembar sajadah sepanjang 72  meter, mimbar, kipas angina, dan 1 unit sound system rusak, sebagian barang lain sudah gosong.  “Semua barang itu disimpang di miklap,” ujarnya.

Sedangkan kebakaran di Masjid Nur Hikmah, terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, dan pertama sekali diketahui M Amin, petugas nazir masjid tersebut. Dia terjaga dari tidurnya setelah Johan, seorang warga memukul bedug pertanda kebakaran. Sayangnya, mereka malam itu tidak menghubungi petugas pemadam, sehingga hampir 90 persen bangunan masjid itu hangus. Pemadaman dilakukan warga, dengan peralatan seadanya.

Akibat peristiwa itu, kubah masjid Nur hikmah runtuh. Sejumlah barang inventaris seperti Al Quran, sajadah, sound system serta barang barang lainya juga hangus.

Pasca kebakaran itu, sejumlah  petinggi Kabupaten Asahan, termasuk Kapolres, Wakil Bupati, dan lainnya terlihat turun ke lokasi melakukan peninjauan. Dalam kunjungan itu, Muspida Plus mengimbau warga tidak gampang terprovokasi isu-isu miring tentang peristiwa itu.

Kepada polisi, dan unsur Muspida Plus, warga mengaku khawatir musibah itu nantinya akan dijadikan isu memecah belah umat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Kalau boleh pun Dek, peristiwa ini enggak usah diberitakan. Kami sekampung takut ada orang yang menungganginya dan menghembuskan isu SARA,” kata Mahfud, salahseorang pengurus Masjid, kepada METRO ASAHAN (grup Sumut Pos).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asahan, H Usaman Efendi yang turun meninjau ke lokasi menegaskan, musibah itu adalah teguran dari Allah kepada seluruh umat manusia agar berbuat lebih baik. “Kita harus mengambil hikmahnya dalam persitiwa ini,” pesannya. Ia lantas mengatakan, umat Islam agar tidak terprovokasi dengan melakukan perbuatan yang tercela.

Kapolres Asahan AKBP J Didiek J Priantono, ketika dikonfirmasi mengatakan, dugaan sementara, kebakaran diduga karena korsleting arus listrik dari sound system yang lupa dimatikan. Sedangkan Masjid Nur Hikmah, diduga terbakar karena lilin yang dinyalakan, pada saat aliran listrik PLN padam.
Poldasu membantah jika peristiwa dua Mesjid di Desa Aek Loba, Kabupaten Asahan dirusak OTK (Orang Tak Dikenal, Red) dan dibakar. “Bukan dirusak masa dan dibakar karena makna pembakaran dan terbakar berbeda. Pembakaran bisa disengaja sedangkan kebakaran tidak disengaja,” ujar Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori, Kamis (31/3).

Hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian, kebakaran itu terjadi karena kerusakan pada bagian kelistrikan. “Petugas Labfor sudah memeriksa ke sana. Hasilnya, terjadi korsleting listrik, yang menyebabkan masjid terbakar, “ ucap Heri.

Analisis lainnya, warga sekitar yang didominasi beragama muslim dan masjid tersebut tempat beribadah warga. Jadi tidak mungkin sengaja dibakar warga sekitar. “Apalagi, menurut Kapolres, tidak ada perbuatan yang menyimpang disekitar lokasi. Jadi, ini murni kebakaran,” tandasnya.
Dengan pertimbangan itu, Polda Sumut tidak menurunkan personel ke Asahan. (ing/put/smg/adl)

Aek Loba- Masjid Jamiad Taqwa serta Masjid Nur Hikmah terbakar di Kebun Sayur, Kelurahan Aek Loba Pekan, Kecamatan Aek Kuasan, Asahan, Kamis (31/3)

Peritiwa itu pertama kali diketahui warga sekitar bernama Fauzan lalu melaporkannya kepada Khairul Hasbi (50), nazir Masjid Jamiad Taqwa sekitar pukul 01.15 WIB dinihari.

Setelah sampai di masjid, Khairul melihat sejumlah inventaris masjid seperti Al Quran, 4 lembar sajadah sepanjang 72  meter, mimbar, kipas angina, dan 1 unit sound system rusak, sebagian barang lain sudah gosong.  “Semua barang itu disimpang di miklap,” ujarnya.

Sedangkan kebakaran di Masjid Nur Hikmah, terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, dan pertama sekali diketahui M Amin, petugas nazir masjid tersebut. Dia terjaga dari tidurnya setelah Johan, seorang warga memukul bedug pertanda kebakaran. Sayangnya, mereka malam itu tidak menghubungi petugas pemadam, sehingga hampir 90 persen bangunan masjid itu hangus. Pemadaman dilakukan warga, dengan peralatan seadanya.

Akibat peristiwa itu, kubah masjid Nur hikmah runtuh. Sejumlah barang inventaris seperti Al Quran, sajadah, sound system serta barang barang lainya juga hangus.

Pasca kebakaran itu, sejumlah  petinggi Kabupaten Asahan, termasuk Kapolres, Wakil Bupati, dan lainnya terlihat turun ke lokasi melakukan peninjauan. Dalam kunjungan itu, Muspida Plus mengimbau warga tidak gampang terprovokasi isu-isu miring tentang peristiwa itu.

Kepada polisi, dan unsur Muspida Plus, warga mengaku khawatir musibah itu nantinya akan dijadikan isu memecah belah umat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Kalau boleh pun Dek, peristiwa ini enggak usah diberitakan. Kami sekampung takut ada orang yang menungganginya dan menghembuskan isu SARA,” kata Mahfud, salahseorang pengurus Masjid, kepada METRO ASAHAN (grup Sumut Pos).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asahan, H Usaman Efendi yang turun meninjau ke lokasi menegaskan, musibah itu adalah teguran dari Allah kepada seluruh umat manusia agar berbuat lebih baik. “Kita harus mengambil hikmahnya dalam persitiwa ini,” pesannya. Ia lantas mengatakan, umat Islam agar tidak terprovokasi dengan melakukan perbuatan yang tercela.

Kapolres Asahan AKBP J Didiek J Priantono, ketika dikonfirmasi mengatakan, dugaan sementara, kebakaran diduga karena korsleting arus listrik dari sound system yang lupa dimatikan. Sedangkan Masjid Nur Hikmah, diduga terbakar karena lilin yang dinyalakan, pada saat aliran listrik PLN padam.
Poldasu membantah jika peristiwa dua Mesjid di Desa Aek Loba, Kabupaten Asahan dirusak OTK (Orang Tak Dikenal, Red) dan dibakar. “Bukan dirusak masa dan dibakar karena makna pembakaran dan terbakar berbeda. Pembakaran bisa disengaja sedangkan kebakaran tidak disengaja,” ujar Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori, Kamis (31/3).

Hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian, kebakaran itu terjadi karena kerusakan pada bagian kelistrikan. “Petugas Labfor sudah memeriksa ke sana. Hasilnya, terjadi korsleting listrik, yang menyebabkan masjid terbakar, “ ucap Heri.

Analisis lainnya, warga sekitar yang didominasi beragama muslim dan masjid tersebut tempat beribadah warga. Jadi tidak mungkin sengaja dibakar warga sekitar. “Apalagi, menurut Kapolres, tidak ada perbuatan yang menyimpang disekitar lokasi. Jadi, ini murni kebakaran,” tandasnya.
Dengan pertimbangan itu, Polda Sumut tidak menurunkan personel ke Asahan. (ing/put/smg/adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/