26 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

Dianiaya di Teras Rumah, Kakak Beradik Berharap Polisi Tangkap Pelaku

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Martinus Ndruru (26), alias Martin dan Salina Ndruru (28), alias Ina Fitri, warga Kampung Cinta Damai, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, menjadi korban penganiayaan. Keduanya meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap para pelaku yang diduga dilakukan oleh 4 orang bersaudara.

Akibat perbuatan kekerasan dari para pelaku, mengakibatkan kedua korban mengalami sejumlah luka dan lebam di beberapa bagian tubuh. Ironisnya, kejadian yang menimpa kakak beradik itu, terjadi di teras rumah mereka pada hari Sabtu lalu (28/5/2023), sekira pukul 17.30 Wib. Bahkan tindakan premanisme itu disaksikan kepala lingkungan (Kepling) setempat, namun tak berupaya melerai.

Menurut penuturan korban, sebelum peristiwa penganiayaan itu terjadi, Martin yang sedang memperbaiki sepeda motornya di teras rumahnya, melihat kedua terduga pelaku inisial FZ dan SZ bersama oknum Kepling 3 berada di warung depan rumah korban yang jaraknya hanya beberapa meter, sedang mengkonsumsi minuman berakohol diduga jenis tuo nifaro (tuak nias).

Lalu tiba-tiba salah seorang terduga pelaku, FZ mendatangi Martin dan langsung menendang punggung korban hingga tersungkur ke tanah. Menurut Martin, Kepling yang berada di warung bersama para terduga pelaku, tidak sedikit pun berupaya menghentikan amukan para pelaku.

“Saat itu pas lagi menyetel tarikan gas motor saya, posisi saya membelakangi mereka. Tiba-tiba FZ mendekat dan langsung menendang punggung saya. Tendangannya keras membuat saya tersungkur ke tanah,” tutur Martin kepada Sumut Pos, Selasa (30/05/2023).

Lanjut korban, SZ yang merupakan saudara FZ juga mendekati Martin dan secara membabi buta menghajar Martin, dengan cara memukul, menininju dan menendang. Disaat yang bersamaan pula kedua terduga pelaku lainnya yakni Ama Fendi dan FH yang merupakan keluarga FZ dan masih bertetangga dengan korban turut membantu memukuli Martin bersama adiknya.

“Sewaktu saya berusaha berdiri dan hendak lari menyelamatkan diri, salah seorang dari mereka memiting leher saya, sambil menarik tubuh saya dijalan sementara yang lainnya kembali meninju muka saya. Hidung dan bibir saya pecah mengeluarkan darah,” sebut Martin.

“Adik saya yang masih sekolah pun, yang mencoba menghalau para pelaku, juga turut dipukuli. Yang saya heran, bapak Kepling tidak berupaya melerai, makanya saya curiga jangan-jangan mereka suruhan Kepling,” sambung Martin.

Bahkan kakak Martin, Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri yang datang berusaha melerai tak luput dari amukan para pelaku. Ina Fitri yang mengaku baru menjalani operasi kelahiran anaknya itu mengeluh kesakitan di beberapa bagian tubuh akibat tendangan dan pukulan dari para pelaku.

“Pada saat itu, saya hanya berusaha menyelematkan adik saya dari amukan para pelaku. Saya hanya berteriak, tolong hentikan adik saya mati kalian buat, malah saya dipukuli. Padahal saya baru menjalani operasi kelahiran anak saya pak. Rusuk saya sampai sekarang masih sakit,” kata Ina Fitri dengan suara lemas sambil memegang rusuknya bekas tendangan para pelaku.

Beruntung, abang ipar korban datang dan langsung menarik tubuh Martin menyelamatkan ke dalam rumah salah seorang warga. Para pelaku pun sempat mengejar, bahkan sempat melempari batu rumah warga tempat Martin diselamatkan.

“Beruntung pak polisi datang ke lokasi. Baru mereka hentikan. Pak polisi lah yang menolong membawa saya ke rumah sakit,”ungkap Martin.

“Dan untuk mendapatkan perlindungan hukum, saya telah membuat laporan pengaduan di Polres Nias. saya berharap kepada bapak Kapolres Nias agar segera menangkap para pelaku dan di proses sesuai hukum yang berlaku. Sebab kalau tidak, saya merasa terancam dan bisa saja akan mereka ulangi menganiaya saya,” sambung Martin.

Terpisah, kepala lingkungan (Kepling) 3 Kelurahan Pasar Kecamatan Gunungsitoli Erwin tak meladeni pertanyaan wartawan. Erwin malah menyarankan wartawan media ini bertanya kepada warga sekitar di lokasi kejadian. “Silahkan ditanya warga sekitar, apa tindakan saya waktu. Nanti kalau saya yang jawab seolah membela diri,” kata Erwin singkat kepada Sumut Pos melalui telfon selularnya Rabu (31/05/2023).

Sementara Plt Kasi Humas Polres Nias Aipda Restu Gulo membenarkan laporan pengaduan atas nama pelapor Martinus Ndruru (26) alias Martin, telah diterima pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2023, sesuai laporan Nomor : STPLP/B/230/V/2023/SPKT/POLRES NIAS/POLDA SUMATERA UTARA.

“Laporannya Polisi sudah diterima, korban sekaligus pelapor Martinus Ndruru (26) alias Martin dan Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri. Sementara terduga pelaku ada 4 orang, inisial FZ, SZ, Ama Fendi dan FH. Dan laporan tersebut, saat ini sedang ditindaklanjuti di Sat Reskrim Polres Nias,” terang Aipda Restu Gulo, kepada Sumut Pos melalui pesan whatsapp Rabu (31/05/2023). (adl/adz)

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Martinus Ndruru (26), alias Martin dan Salina Ndruru (28), alias Ina Fitri, warga Kampung Cinta Damai, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, menjadi korban penganiayaan. Keduanya meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap para pelaku yang diduga dilakukan oleh 4 orang bersaudara.

Akibat perbuatan kekerasan dari para pelaku, mengakibatkan kedua korban mengalami sejumlah luka dan lebam di beberapa bagian tubuh. Ironisnya, kejadian yang menimpa kakak beradik itu, terjadi di teras rumah mereka pada hari Sabtu lalu (28/5/2023), sekira pukul 17.30 Wib. Bahkan tindakan premanisme itu disaksikan kepala lingkungan (Kepling) setempat, namun tak berupaya melerai.

Menurut penuturan korban, sebelum peristiwa penganiayaan itu terjadi, Martin yang sedang memperbaiki sepeda motornya di teras rumahnya, melihat kedua terduga pelaku inisial FZ dan SZ bersama oknum Kepling 3 berada di warung depan rumah korban yang jaraknya hanya beberapa meter, sedang mengkonsumsi minuman berakohol diduga jenis tuo nifaro (tuak nias).

Lalu tiba-tiba salah seorang terduga pelaku, FZ mendatangi Martin dan langsung menendang punggung korban hingga tersungkur ke tanah. Menurut Martin, Kepling yang berada di warung bersama para terduga pelaku, tidak sedikit pun berupaya menghentikan amukan para pelaku.

“Saat itu pas lagi menyetel tarikan gas motor saya, posisi saya membelakangi mereka. Tiba-tiba FZ mendekat dan langsung menendang punggung saya. Tendangannya keras membuat saya tersungkur ke tanah,” tutur Martin kepada Sumut Pos, Selasa (30/05/2023).

Lanjut korban, SZ yang merupakan saudara FZ juga mendekati Martin dan secara membabi buta menghajar Martin, dengan cara memukul, menininju dan menendang. Disaat yang bersamaan pula kedua terduga pelaku lainnya yakni Ama Fendi dan FH yang merupakan keluarga FZ dan masih bertetangga dengan korban turut membantu memukuli Martin bersama adiknya.

“Sewaktu saya berusaha berdiri dan hendak lari menyelamatkan diri, salah seorang dari mereka memiting leher saya, sambil menarik tubuh saya dijalan sementara yang lainnya kembali meninju muka saya. Hidung dan bibir saya pecah mengeluarkan darah,” sebut Martin.

“Adik saya yang masih sekolah pun, yang mencoba menghalau para pelaku, juga turut dipukuli. Yang saya heran, bapak Kepling tidak berupaya melerai, makanya saya curiga jangan-jangan mereka suruhan Kepling,” sambung Martin.

Bahkan kakak Martin, Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri yang datang berusaha melerai tak luput dari amukan para pelaku. Ina Fitri yang mengaku baru menjalani operasi kelahiran anaknya itu mengeluh kesakitan di beberapa bagian tubuh akibat tendangan dan pukulan dari para pelaku.

“Pada saat itu, saya hanya berusaha menyelematkan adik saya dari amukan para pelaku. Saya hanya berteriak, tolong hentikan adik saya mati kalian buat, malah saya dipukuli. Padahal saya baru menjalani operasi kelahiran anak saya pak. Rusuk saya sampai sekarang masih sakit,” kata Ina Fitri dengan suara lemas sambil memegang rusuknya bekas tendangan para pelaku.

Beruntung, abang ipar korban datang dan langsung menarik tubuh Martin menyelamatkan ke dalam rumah salah seorang warga. Para pelaku pun sempat mengejar, bahkan sempat melempari batu rumah warga tempat Martin diselamatkan.

“Beruntung pak polisi datang ke lokasi. Baru mereka hentikan. Pak polisi lah yang menolong membawa saya ke rumah sakit,”ungkap Martin.

“Dan untuk mendapatkan perlindungan hukum, saya telah membuat laporan pengaduan di Polres Nias. saya berharap kepada bapak Kapolres Nias agar segera menangkap para pelaku dan di proses sesuai hukum yang berlaku. Sebab kalau tidak, saya merasa terancam dan bisa saja akan mereka ulangi menganiaya saya,” sambung Martin.

Terpisah, kepala lingkungan (Kepling) 3 Kelurahan Pasar Kecamatan Gunungsitoli Erwin tak meladeni pertanyaan wartawan. Erwin malah menyarankan wartawan media ini bertanya kepada warga sekitar di lokasi kejadian. “Silahkan ditanya warga sekitar, apa tindakan saya waktu. Nanti kalau saya yang jawab seolah membela diri,” kata Erwin singkat kepada Sumut Pos melalui telfon selularnya Rabu (31/05/2023).

Sementara Plt Kasi Humas Polres Nias Aipda Restu Gulo membenarkan laporan pengaduan atas nama pelapor Martinus Ndruru (26) alias Martin, telah diterima pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2023, sesuai laporan Nomor : STPLP/B/230/V/2023/SPKT/POLRES NIAS/POLDA SUMATERA UTARA.

“Laporannya Polisi sudah diterima, korban sekaligus pelapor Martinus Ndruru (26) alias Martin dan Salina Ndruru (28) alias Ina Fitri. Sementara terduga pelaku ada 4 orang, inisial FZ, SZ, Ama Fendi dan FH. Dan laporan tersebut, saat ini sedang ditindaklanjuti di Sat Reskrim Polres Nias,” terang Aipda Restu Gulo, kepada Sumut Pos melalui pesan whatsapp Rabu (31/05/2023). (adl/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/