28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Status Sinabung Belum Turun dari AWAS

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Gunung Sinabung memuntahkan debu vulkanik saat erupsi di Karo, Rabu (24/6) lalu. Erupsi Sinabung diprediksi tak berhenti dalam waktu dekat  ini.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Gunung Sinabung memuntahkan debu vulkanik saat erupsi di Karo, Rabu (24/6) lalu. Erupsi Sinabung diprediksi tak berhenti dalam waktu dekat ini.

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski tak mengeluarkan erupsi, aktifitas Gunung Sinabung masing tinggi. Bahkan, tremor terus menerus terjadi. Jumat (3/7) hingga pukul 06.00, telah terjadi 10 kali guguran. Status juga belum berubah, AWAS (level IV).

Namun secara keseluruhan, cuaca di Sinabung cerah berawan. Angin tenang dengan kecepatan perlahan ke arah timur. Gunung terlihat jelas sedikit berkabut.

Data jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung juga tak berubah lagi. Data yang dipakai adalah data terakhir pada Senin (29/6). Yakni, ada 3.150 KK yang berjumlah 10.645 jiwa. Mereka berasal dari 11 desa dan satu dusun yang masuk radius untuk diungsikan.

Semuanya ditempatkan di 10 posko pengungsian. Dalam paparannya kepada seluruh koordinator posko kemarin sore di Posko Tanggap Darurat Erupsi Sinabung yang berada di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Letkol Inf Asep Sukarna, menegaskan tak akan ada penambahan data pengungsi lagi.

Sementara, jumlah pengungsi yang menerima sewa rumah dan sewa lahan yang menetap di hunian sementara, berjumlah 6.179 jiwa.

Dari Desa Suka Meriah ada 436 orang, Bekerah 331 orang, Simacem 445 orang, Kuta Tonggal 361 orang, Berastepu 1752 orang, Gamber 589 orang, Guru Kinayan 2.265 orang.

Sementara, petugas pos pengamatan gunung api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra, tak merinci apakah ada kemungkinan Sinabung terus dalam kondisi saat ini hingga 5 tahun lagi.

“Kalau itu, kami tak bisa memastikan. Kemungkinan bisa. Tapi, kemungkinan lain juga bisa, misalnya dalam beberapa hari kedepan ada gejolak lagi di Sinabung, bisa jadi erupsi lebih besar. Bahkan bisa meletus, semuanya tergantung aktifitas Sinabung yang kita pantau seiap hari,” jelasnya.(trg)

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Gunung Sinabung memuntahkan debu vulkanik saat erupsi di Karo, Rabu (24/6) lalu. Erupsi Sinabung diprediksi tak berhenti dalam waktu dekat  ini.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Gunung Sinabung memuntahkan debu vulkanik saat erupsi di Karo, Rabu (24/6) lalu. Erupsi Sinabung diprediksi tak berhenti dalam waktu dekat ini.

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski tak mengeluarkan erupsi, aktifitas Gunung Sinabung masing tinggi. Bahkan, tremor terus menerus terjadi. Jumat (3/7) hingga pukul 06.00, telah terjadi 10 kali guguran. Status juga belum berubah, AWAS (level IV).

Namun secara keseluruhan, cuaca di Sinabung cerah berawan. Angin tenang dengan kecepatan perlahan ke arah timur. Gunung terlihat jelas sedikit berkabut.

Data jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung juga tak berubah lagi. Data yang dipakai adalah data terakhir pada Senin (29/6). Yakni, ada 3.150 KK yang berjumlah 10.645 jiwa. Mereka berasal dari 11 desa dan satu dusun yang masuk radius untuk diungsikan.

Semuanya ditempatkan di 10 posko pengungsian. Dalam paparannya kepada seluruh koordinator posko kemarin sore di Posko Tanggap Darurat Erupsi Sinabung yang berada di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Letkol Inf Asep Sukarna, menegaskan tak akan ada penambahan data pengungsi lagi.

Sementara, jumlah pengungsi yang menerima sewa rumah dan sewa lahan yang menetap di hunian sementara, berjumlah 6.179 jiwa.

Dari Desa Suka Meriah ada 436 orang, Bekerah 331 orang, Simacem 445 orang, Kuta Tonggal 361 orang, Berastepu 1752 orang, Gamber 589 orang, Guru Kinayan 2.265 orang.

Sementara, petugas pos pengamatan gunung api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra, tak merinci apakah ada kemungkinan Sinabung terus dalam kondisi saat ini hingga 5 tahun lagi.

“Kalau itu, kami tak bisa memastikan. Kemungkinan bisa. Tapi, kemungkinan lain juga bisa, misalnya dalam beberapa hari kedepan ada gejolak lagi di Sinabung, bisa jadi erupsi lebih besar. Bahkan bisa meletus, semuanya tergantung aktifitas Sinabung yang kita pantau seiap hari,” jelasnya.(trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/