27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Terkenal Dermawan, DL Sitorus Tuai Pujian dari Netizen

Pengusaha DL Sitorus, semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Darianus Lungguk Sitorus alias DL Sitorus dilahirkan di Parsambilan, Kecamatan Silaen, Toba Samosir. Dia kemudian pindah dan besar di Pematangsiantar. DL Sitorus menikah dengan Boru Siagian dan dikaruniai lima orang anak, dua perempuan dan 3 laki-laki, termasuk Sihar Sitorus pemilik klub sepakbola Pro Duta FC.

Sebagai putra daerah yang disebut-sebut paling sukses di perantauan dan selalu memberikan perhatian untuk membangun kampung halaman (Bona Pasogit), nama DL Sitorus diabadikan menjadi nama suatu jalan di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Dengan harta yang mencapai triliunan rupiah, DL Sitorus dikenal sebagai pengusaha Sumut yang sangat dermawan di kampung halamannya. DL Sitorus pintar mengambil hati masyarakat dengan banyak memberikan sumbangan berjumlah ratusan juta ke guru-guru honorer, pembangunan sekolah-sekolah, serta aksi-aksi sosial di Sumut, khususnya di Tobasa yang merupakan kampung halamannya.

Tak heran jika DL Sitorus pulang ke kampung halamannya di Toba Samosir (Tobasa), masyarakat menyambutnya dengan suka cita, bak pahlawan yang kembali ke kampung halaman setelah dari medan perang. Begitu hormatnya masyarakat Tobasa terhadap DL Sitorus, mereka sampai mengabadikan nama DL Sitorus menjadi nama suatu jalan di Kabupaten Toba Simosir. Jalan sepanjang 12 KM itu diresmikan oleh Bupati Tobasa sendiri dengan nama resmi jalan DR Sutan Raja DL Sitorus.

Di dunia media sosial, khususnya Facebook, ratusan netizen yang mengenalnya menyampaikan ucapan duka cita. Sebagian besar berasal dari karyawannya di PT Torganda, yang memuji sang pengusaha sebagai pria berhati dermawan.

Sejumlah masyarakat juga menyampaikan duka di Facebook masing-masing.

Menanggapi seluruh ucapan duka itu, putra DL Sitorus, Sihar Sitorus dalam akun Facebooknya mengatakan:

Berita Dukacita: Secara resmi kami umumkan bahwa Ayahanda/Ompung kami tercinta, DR Sutan Raja Darianus Lungguk Sitorus telah berpulang ke Rumah Bapa di Sorga pada tanggal 3 Agustus 2017, jam 14.15 di Jakarta.  Beliau meninggal di dalam pesawat yang blom sempat take off ke Medan).

Mohon dimaafkan atas segala kesalahan Ayahnda/Ompung kami semasa hidupnya. Sebelum dikebumikan di Sumatera Utara, Jenazah disemayamkan di: Jalan Kebon Raya No. 2 Duri Kepa – Jakarta Barat. Terima kasih.

Perlakuan masyarakat terhadap DL Sitorus yang bak raja tersebut, tanpa mengetahui dari mana DL Sitorus mendapatkan uang yang jumlahnya fantastis tersebut.

Memang DL Sitorus memiliki banyak penghasilan dari berbagai macam sumber, misalnya saja dari gedung-gedung untuk pernikahan suku Batak “Rumah Gorga” yang tersebar di Jakarta dan Bekasi.

Atau dari bisnis pendidikan dengan didirikan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) di Jakarta, dan juga sebagai Ketua Yayasan Abdi Karya (YADIKA), atau juga dari Badan Perkreditan Rakyat (BPR).

Tapi yang paling fenomenal adalah penghasilannya yang berasal dari perkebunan kelapa sawit. Bayangkan, penghasilan hanya dari kelapa sawit saja, Rp600 miliar pertahun. Belum lagi, dia tercatat sebagai owner Hotel Sutan Raja di Sulut. (jpg/bbs/dik/dvs/adz)

Pengusaha DL Sitorus, semasa hidup.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Darianus Lungguk Sitorus alias DL Sitorus dilahirkan di Parsambilan, Kecamatan Silaen, Toba Samosir. Dia kemudian pindah dan besar di Pematangsiantar. DL Sitorus menikah dengan Boru Siagian dan dikaruniai lima orang anak, dua perempuan dan 3 laki-laki, termasuk Sihar Sitorus pemilik klub sepakbola Pro Duta FC.

Sebagai putra daerah yang disebut-sebut paling sukses di perantauan dan selalu memberikan perhatian untuk membangun kampung halaman (Bona Pasogit), nama DL Sitorus diabadikan menjadi nama suatu jalan di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Dengan harta yang mencapai triliunan rupiah, DL Sitorus dikenal sebagai pengusaha Sumut yang sangat dermawan di kampung halamannya. DL Sitorus pintar mengambil hati masyarakat dengan banyak memberikan sumbangan berjumlah ratusan juta ke guru-guru honorer, pembangunan sekolah-sekolah, serta aksi-aksi sosial di Sumut, khususnya di Tobasa yang merupakan kampung halamannya.

Tak heran jika DL Sitorus pulang ke kampung halamannya di Toba Samosir (Tobasa), masyarakat menyambutnya dengan suka cita, bak pahlawan yang kembali ke kampung halaman setelah dari medan perang. Begitu hormatnya masyarakat Tobasa terhadap DL Sitorus, mereka sampai mengabadikan nama DL Sitorus menjadi nama suatu jalan di Kabupaten Toba Simosir. Jalan sepanjang 12 KM itu diresmikan oleh Bupati Tobasa sendiri dengan nama resmi jalan DR Sutan Raja DL Sitorus.

Di dunia media sosial, khususnya Facebook, ratusan netizen yang mengenalnya menyampaikan ucapan duka cita. Sebagian besar berasal dari karyawannya di PT Torganda, yang memuji sang pengusaha sebagai pria berhati dermawan.

Sejumlah masyarakat juga menyampaikan duka di Facebook masing-masing.

Menanggapi seluruh ucapan duka itu, putra DL Sitorus, Sihar Sitorus dalam akun Facebooknya mengatakan:

Berita Dukacita: Secara resmi kami umumkan bahwa Ayahanda/Ompung kami tercinta, DR Sutan Raja Darianus Lungguk Sitorus telah berpulang ke Rumah Bapa di Sorga pada tanggal 3 Agustus 2017, jam 14.15 di Jakarta.  Beliau meninggal di dalam pesawat yang blom sempat take off ke Medan).

Mohon dimaafkan atas segala kesalahan Ayahnda/Ompung kami semasa hidupnya. Sebelum dikebumikan di Sumatera Utara, Jenazah disemayamkan di: Jalan Kebon Raya No. 2 Duri Kepa – Jakarta Barat. Terima kasih.

Perlakuan masyarakat terhadap DL Sitorus yang bak raja tersebut, tanpa mengetahui dari mana DL Sitorus mendapatkan uang yang jumlahnya fantastis tersebut.

Memang DL Sitorus memiliki banyak penghasilan dari berbagai macam sumber, misalnya saja dari gedung-gedung untuk pernikahan suku Batak “Rumah Gorga” yang tersebar di Jakarta dan Bekasi.

Atau dari bisnis pendidikan dengan didirikan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) di Jakarta, dan juga sebagai Ketua Yayasan Abdi Karya (YADIKA), atau juga dari Badan Perkreditan Rakyat (BPR).

Tapi yang paling fenomenal adalah penghasilannya yang berasal dari perkebunan kelapa sawit. Bayangkan, penghasilan hanya dari kelapa sawit saja, Rp600 miliar pertahun. Belum lagi, dia tercatat sebagai owner Hotel Sutan Raja di Sulut. (jpg/bbs/dik/dvs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/