26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kantongi Dukungan PKPI dan PKB, Erry Dekati Demokrat

Menyikapi adanya komunikasi politik antara Tengku Erry dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Bendahara DPD PDIP Sumut Zahir mengaku belum mendengarnya. “Maaf, tapi saya belum dengar kabar itu,”ujar Zahir.

Meski begitu, dia menganggap hal itu merupakan sebuah kewajaran.  “Sah-sah saja andai hal itu benar terjadi,” tambahnya.

Menurutnya, dipanggilnya calon gubernur oleh ketua umum partai atau calon gubernur yang mendatangani ketua umum partai merupakan hal biasa. “Dipanggil atau mendatangi belum tentu sebuah kepastian memberikan dukungan,” tuturnya.

Sementara itu, pengamat politik Agus Suriadi menilai sah-sah saja Tengku Erry Nuradi menjalin komunikasi dengan berbagai politik. Namun, semuanya belum bisa dipastikan, karena masih terlalu awal. Apalagi politik itu dinamis.

“Masih terlalu awal kita melihat peta koalisi Pilgubsu nanti. Karena semua masih berubah. Meski Tengku Erry Nuradi sudah dipanggil beberapa partai, tapi itu bukan jaminan bahwa mereka akan memberikan dukungan,” ungkapnya.

Pengamat dari USU ini menambahkan, saat ini banyak sosok yang digadang-gadangkan akan maju pada Pilgubsu 2018 mendatang. Tapi partai-partai dinilai bakal lebih selektif memberikan dukungan. Sebab, Pilkada Serentak 2018 merupakan gambaran menghadapi 2019. “Yang pasti, mereka akan lebih selektif dalam mendukung satu calon, karena akan berpengaruh ke Pemilu 2019. Beberapa partai juga bakal mengusung kadernya yang dinilai potensial,” tambahnya.

Namun Agus menilai Tengku Erry sebagai patahana memang memiliki keuntungan. Dia tentu memiliki elektabilitas lebih tinggi dari calon-calon lainnya. “:Itu mungkin menjadi pertimbangan beberapa partai,” pungkasnya. (bal/dik/adz)

Menyikapi adanya komunikasi politik antara Tengku Erry dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Bendahara DPD PDIP Sumut Zahir mengaku belum mendengarnya. “Maaf, tapi saya belum dengar kabar itu,”ujar Zahir.

Meski begitu, dia menganggap hal itu merupakan sebuah kewajaran.  “Sah-sah saja andai hal itu benar terjadi,” tambahnya.

Menurutnya, dipanggilnya calon gubernur oleh ketua umum partai atau calon gubernur yang mendatangani ketua umum partai merupakan hal biasa. “Dipanggil atau mendatangi belum tentu sebuah kepastian memberikan dukungan,” tuturnya.

Sementara itu, pengamat politik Agus Suriadi menilai sah-sah saja Tengku Erry Nuradi menjalin komunikasi dengan berbagai politik. Namun, semuanya belum bisa dipastikan, karena masih terlalu awal. Apalagi politik itu dinamis.

“Masih terlalu awal kita melihat peta koalisi Pilgubsu nanti. Karena semua masih berubah. Meski Tengku Erry Nuradi sudah dipanggil beberapa partai, tapi itu bukan jaminan bahwa mereka akan memberikan dukungan,” ungkapnya.

Pengamat dari USU ini menambahkan, saat ini banyak sosok yang digadang-gadangkan akan maju pada Pilgubsu 2018 mendatang. Tapi partai-partai dinilai bakal lebih selektif memberikan dukungan. Sebab, Pilkada Serentak 2018 merupakan gambaran menghadapi 2019. “Yang pasti, mereka akan lebih selektif dalam mendukung satu calon, karena akan berpengaruh ke Pemilu 2019. Beberapa partai juga bakal mengusung kadernya yang dinilai potensial,” tambahnya.

Namun Agus menilai Tengku Erry sebagai patahana memang memiliki keuntungan. Dia tentu memiliki elektabilitas lebih tinggi dari calon-calon lainnya. “:Itu mungkin menjadi pertimbangan beberapa partai,” pungkasnya. (bal/dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/