30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pelaku Ngaku Dikordinir Oknum Aparat

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
DIGELANDANG: Para tersangka diboyong dari atas kendaraan polisi menuju ruang periksa Mapolres Langkat, Minggu (3/9).

SUMUTPOS.CO – Personel Polsek Gebang dibantu prajurit Den POM Pangkalan Berandan, mengamankan 18 orang komplotan spesialis maling rel kereta api (KA) di Lingkungan 7, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Minggu (3/9) pukul 02.00 WIB.

Kini tersangka IS alias Irwan (53) warga Pelawi Dalam, Kecamatan Pangkalan Berandan bersama 17 orang pelaku lainnya sedang mempertanggung jawabkan perbuatannya di Mapolres Langkat. Selain itu, barang bukti 44 batang rel KA dan truk tronton BK 8215 LO juga sudah diamankan.

Penangkapan komplotan maling ini berawal dari laporan Nariono (50) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dalam laporannya di Polsek Gebang, Nariono mengaku kerugian sekitar Rp44 juta.

Awalnya, Nariono mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang sedang mencuri rel kereta api di kawasan Lingkungan 7, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Langkat.

Selanjutnya, terlapor mengecek di tempat kejadian perkara (TKP) dan menyaksikan sebanyak 18 orang sedang mengangkut rel kereta api ke atas truk.

Kemudian, Nariono melaporkan temuannya ke Mapolsek Gebang. Selanjutnya, bersama Pawas Ipda Asnan dan Kepala SPK Aiptu Maringan Siahaan serta personel lainnya meluncur ke TKP.

Tiba di lokasi, petugas menyaksikan para pelaku sedang memasukkan rel KA ke truk. Kemudian, personel Polsek Gebang dibantu oleh POM AD mengamankan tersangka dan langsung diboyong ke Mapolsek Gebang lalu dilanjut ke Mapolres Langkat.

Kepada polisi, pelaku mengaku dikoordinir oleh oknum aparat. Namun, identitas oknum tersebut tidak jelas.

Para pelaku hanya mengetahui bermarga Sinaga. Bahkan, aksi itu sudah kali kedua dilakukan. Oleh oknum aparat, mereka digaji sebesar Rp200 ribu.

“Sudah kali kedua ini kami melakukan pencurian bang. Kami hanya menerima upah saja dan barang dijual ke Medan,” kata Is dihadapan juru periksa (Juper).

Buruh serabutan itu juga memastikan, kalau semua atas koordinir oknum petugas tersebut. Namun, dia tidak mengetahui pasti siapa nama depan oknum tersebut.

“Benar loh bang, memang aparat dia. Kami kenal di warung dan dia semua yang memerintahkan. Cuma dia jarang-jarang pakai pakaian seragam. Memang ada sesekali pakai-pakaian seragam, semua atas perintah dia,” tegasnya seraya mengaku hanya suruhan.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP M Firdaus membenarkan penangkapan tersebut.

“Yang melakukan penangkapan tersebut adalah personel Polsek Gebang. Tapi penanganannya dilimpahkan ke Sat Reskrim Polres Langkat,” ujar Kasat.

Katanya, semua tersangka sudah diamankan. Selain itu, barang bukti sudah diamankan di halaman belakang Mapolres Langkat.

Apakah memang ada keterlibatan oknum aparat? Mantan Kasat Reskrim Polres Labuhan Batu itu mengaku masih menyelidiki lebih dalam.

“Kan bisa saja yang menyuruh mengambil dan membayar upah para tersangka mengaku-ngaku saja. Jadi benar tidaknya keterangan mereka masih kita selidiki,” tegas Firdaus.(bam/ala)

 

 

 

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
DIGELANDANG: Para tersangka diboyong dari atas kendaraan polisi menuju ruang periksa Mapolres Langkat, Minggu (3/9).

SUMUTPOS.CO – Personel Polsek Gebang dibantu prajurit Den POM Pangkalan Berandan, mengamankan 18 orang komplotan spesialis maling rel kereta api (KA) di Lingkungan 7, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Minggu (3/9) pukul 02.00 WIB.

Kini tersangka IS alias Irwan (53) warga Pelawi Dalam, Kecamatan Pangkalan Berandan bersama 17 orang pelaku lainnya sedang mempertanggung jawabkan perbuatannya di Mapolres Langkat. Selain itu, barang bukti 44 batang rel KA dan truk tronton BK 8215 LO juga sudah diamankan.

Penangkapan komplotan maling ini berawal dari laporan Nariono (50) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dalam laporannya di Polsek Gebang, Nariono mengaku kerugian sekitar Rp44 juta.

Awalnya, Nariono mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada orang yang sedang mencuri rel kereta api di kawasan Lingkungan 7, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Langkat.

Selanjutnya, terlapor mengecek di tempat kejadian perkara (TKP) dan menyaksikan sebanyak 18 orang sedang mengangkut rel kereta api ke atas truk.

Kemudian, Nariono melaporkan temuannya ke Mapolsek Gebang. Selanjutnya, bersama Pawas Ipda Asnan dan Kepala SPK Aiptu Maringan Siahaan serta personel lainnya meluncur ke TKP.

Tiba di lokasi, petugas menyaksikan para pelaku sedang memasukkan rel KA ke truk. Kemudian, personel Polsek Gebang dibantu oleh POM AD mengamankan tersangka dan langsung diboyong ke Mapolsek Gebang lalu dilanjut ke Mapolres Langkat.

Kepada polisi, pelaku mengaku dikoordinir oleh oknum aparat. Namun, identitas oknum tersebut tidak jelas.

Para pelaku hanya mengetahui bermarga Sinaga. Bahkan, aksi itu sudah kali kedua dilakukan. Oleh oknum aparat, mereka digaji sebesar Rp200 ribu.

“Sudah kali kedua ini kami melakukan pencurian bang. Kami hanya menerima upah saja dan barang dijual ke Medan,” kata Is dihadapan juru periksa (Juper).

Buruh serabutan itu juga memastikan, kalau semua atas koordinir oknum petugas tersebut. Namun, dia tidak mengetahui pasti siapa nama depan oknum tersebut.

“Benar loh bang, memang aparat dia. Kami kenal di warung dan dia semua yang memerintahkan. Cuma dia jarang-jarang pakai pakaian seragam. Memang ada sesekali pakai-pakaian seragam, semua atas perintah dia,” tegasnya seraya mengaku hanya suruhan.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP M Firdaus membenarkan penangkapan tersebut.

“Yang melakukan penangkapan tersebut adalah personel Polsek Gebang. Tapi penanganannya dilimpahkan ke Sat Reskrim Polres Langkat,” ujar Kasat.

Katanya, semua tersangka sudah diamankan. Selain itu, barang bukti sudah diamankan di halaman belakang Mapolres Langkat.

Apakah memang ada keterlibatan oknum aparat? Mantan Kasat Reskrim Polres Labuhan Batu itu mengaku masih menyelidiki lebih dalam.

“Kan bisa saja yang menyuruh mengambil dan membayar upah para tersangka mengaku-ngaku saja. Jadi benar tidaknya keterangan mereka masih kita selidiki,” tegas Firdaus.(bam/ala)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/