30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Beru Sitepu Dibunuh dalam Selimut, Pelaku Diduga Suami

Foto: Marko Sembiring /PM
Jenazah Sinta Br Sitepu di RSUD Kabanjahe.

TIGAPANAH, SUMUTPOS.CO Temuan tewasnya Sinta Br Sitepu (20) dalam gulungan selimut di rumahnya, menghebohkan warga Gang Karya, Desa Tiga Panah, Tigapanah, Karo, Rabu (5/7) sekira pukul 20.00 wib.

Kematian ibu 1 anak ini seketika dikaitkan dengan suaminya, bermarga Perangin-angin. Pasalnya, saat penemuan, sang suami tidak berada di rumah. Begitu juga dengan bayi mereka yang masih berusia 1 tahun 2 bulan.

Jasad Sinta pertama kali ditemukan oleh kedua orangtuanya. Bermula dari kecurigaan ibunya, Rehulina Br Sitepu yang melihat rumah korban tertutup digembok dari luar.

Awalnya Rehulina tidak curiga karena berpikir korban pergi ke rumah kerabat menantunya. Namun setelah beberapa hari, kecurigaan muncul. Sebab korban sama sekali tidak ada memberi kabar.

Tak sanggup menahan kegelisahan, Rehulina lantas mengajak suaminya untuk mendatangi rumah korban yang tak jauh dari rumah mereka. Setiba di sana, mereka membuka paksa pintu dengan cara mendobraknya.

Begitu pintu terbuka, Rehulina dan suaminya memeriksa tiap ruangan di rumah tersebut. Sesaat memeriksa, mata Rehulina tertuju kepada gulungan selimut. Dan begitu dibuka, ternyata dalam gulungan selimut itu adalah tubuh Sinta.

Temuan itu sontak membuat Rehulina histeris. Tangisnya pun mengundang perhatian warga sekitar. Tak lama setelah itu, Polisi tiba dan melakukan olah TKP serta mengevakuasi jenazah guna dilakukan otopsi.

Disinggung perihal keharmonisan putri dan menantunya, Rehulina mengungkapkan jika keduanya diketahui sering bertengkar. Atas dasar itu pula, keluarga curiga jika Sinta dibunuh suaminya.

“Suaminya bersama anaknya yang berumur 1 tahun 2 bulan itu pergi entah kemana. Kami menduga meninggalnya anakku ada hubungannya dengan perginya suaminya itu,” sebut Rehulina saat berada di rumah RSU Kabanjahe.

Terkait kasus ini, Kapolres Karo melalui Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Junista Tarigan menyebutkan bahwa kematian Sinta terbilang tidak wajar. Hanya saja Junista tidak menjabarkan indikasi ketidakwajaran tersebut.

”Walaupun hasil autopsi belum keluar, meninggalnya korban tidak wajar dan juga diketahui salah satu keluarga dari korban (suami Sinta) sedang tidak berada di desa. Kita telah membentuk tim untuk mencari tahu keberadaan keluarga yang sedang tidak berada ditempat itu,” jelas Junista. (mrc/ita/ras)

Foto: Marko Sembiring /PM
Jenazah Sinta Br Sitepu di RSUD Kabanjahe.

TIGAPANAH, SUMUTPOS.CO Temuan tewasnya Sinta Br Sitepu (20) dalam gulungan selimut di rumahnya, menghebohkan warga Gang Karya, Desa Tiga Panah, Tigapanah, Karo, Rabu (5/7) sekira pukul 20.00 wib.

Kematian ibu 1 anak ini seketika dikaitkan dengan suaminya, bermarga Perangin-angin. Pasalnya, saat penemuan, sang suami tidak berada di rumah. Begitu juga dengan bayi mereka yang masih berusia 1 tahun 2 bulan.

Jasad Sinta pertama kali ditemukan oleh kedua orangtuanya. Bermula dari kecurigaan ibunya, Rehulina Br Sitepu yang melihat rumah korban tertutup digembok dari luar.

Awalnya Rehulina tidak curiga karena berpikir korban pergi ke rumah kerabat menantunya. Namun setelah beberapa hari, kecurigaan muncul. Sebab korban sama sekali tidak ada memberi kabar.

Tak sanggup menahan kegelisahan, Rehulina lantas mengajak suaminya untuk mendatangi rumah korban yang tak jauh dari rumah mereka. Setiba di sana, mereka membuka paksa pintu dengan cara mendobraknya.

Begitu pintu terbuka, Rehulina dan suaminya memeriksa tiap ruangan di rumah tersebut. Sesaat memeriksa, mata Rehulina tertuju kepada gulungan selimut. Dan begitu dibuka, ternyata dalam gulungan selimut itu adalah tubuh Sinta.

Temuan itu sontak membuat Rehulina histeris. Tangisnya pun mengundang perhatian warga sekitar. Tak lama setelah itu, Polisi tiba dan melakukan olah TKP serta mengevakuasi jenazah guna dilakukan otopsi.

Disinggung perihal keharmonisan putri dan menantunya, Rehulina mengungkapkan jika keduanya diketahui sering bertengkar. Atas dasar itu pula, keluarga curiga jika Sinta dibunuh suaminya.

“Suaminya bersama anaknya yang berumur 1 tahun 2 bulan itu pergi entah kemana. Kami menduga meninggalnya anakku ada hubungannya dengan perginya suaminya itu,” sebut Rehulina saat berada di rumah RSU Kabanjahe.

Terkait kasus ini, Kapolres Karo melalui Kasat Reskrim Polres Karo, AKP Junista Tarigan menyebutkan bahwa kematian Sinta terbilang tidak wajar. Hanya saja Junista tidak menjabarkan indikasi ketidakwajaran tersebut.

”Walaupun hasil autopsi belum keluar, meninggalnya korban tidak wajar dan juga diketahui salah satu keluarga dari korban (suami Sinta) sedang tidak berada di desa. Kita telah membentuk tim untuk mencari tahu keberadaan keluarga yang sedang tidak berada ditempat itu,” jelas Junista. (mrc/ita/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/