GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Gunungsitoli bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Gunungsitoli melaksanakan penyuluhan narkoba bagi warga binaan. Pada kegiatan itu juga dilakukan test urine terhadap 48 orang warga binaan kasus narkoba, dan pegawai Lapas di komplek Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Jalan Dolok Martimbang Desa Hilina’a Gunungsitoli. (Selasa, 6/7).
KEPALA Lapas kelas II B Gunungsitoli Soetopo Berutu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut penandatanganan kerjasama dengan BNNK Gunungsitoli, bertujuan guna memastikan upaya pembinaan dan pengawasan yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik.
“Kemarin sudah di laksanakan tes urine terhadap 48 orang warga binaan khusus kasus narkoba. Kenapa harus napi narkoba, karena mereka kecenderungan ketergantungan mengkonsumsi ataupun memakai narkoba,” ungkap Soetopo kepada SumutPos, Rabu(7/7).
“Dan syukur puji Tuhan kami puas, baik warga binaan maupun pegawai Lapas seluruhnya hasilnya negatif. Ini membuktikan warga binaan dan petugas lapas tidak memakai Narkoba,” tambahnya.
Soetopo mengatakan, kegiatan penyuluhan dan test urien itu dilakukan secara mendadak , bahkan petugas lapas pun tidak mengetahuinya. Tujuannya untuk memastikan anggotanya benar-benar bersih dari pengunaan Narkoba.
“Kami ingin membuktikan sekaligus menepis bahwa image Lapas sebagai pengendali Narkoba di Indonesia tidak selalu benar. Dari hasil test urien yang kami lakukan bersama mitra kami BNNK Gunungsitoli, baik tahun lalu maupun tahun ini, issu itu dapat terbantahkan,” kata Soetopo.
Menurut Soetopo, komitmen yang ia dibangun bersama jajarannya dalam melaksanakan tugas, pengeledahan barang masuk dan razia rutin mencegah masukkanya barang narkoba dan berbahaya lainnya, membuat warga binaan di Lapas kelas II B Gunungsitoli berubah menjadi orang yang taat dan patuh terhadap aturan.
“Konsisten mau berubah ini tidak terlepas dari peran serta mitra pembinaan kami seperti bapak/ibu Pendeta BNKP, GKII, GPdI dan GBI Kota Gunungsitoli serta Kementerian Agama, Ponpes Hidayautulah,” pungkasnya.
Soetopo berpesan kepada seluruh warga binaan, untuk menjadikan pengalaman buruk dan pahit masuk Lapas sehingga benar-benar menyadari dan mau berubah.
“Jadikan ini sebagai cambuk untuk memperbaiki hidup kedepan, masa depanmu masih ada, kesempatan itu mesti diraih niscaya hidupmu akan bahagia menjadi manusia yang mandiri,” harapnya.
Sementara Kepala BNNK Gunungsitoli Kompol Arifeli Zega SH MH mengatakan pelaksanaan penyuluhan dan test urine di Lapas Kelas II Gunungsitoli merupakan yang kedua kalinya. Ia pun berpesan kepada warga binaan untuk berubah dengan tidak lagi terlibat narkoba.
“Kami berpesan kembali kepada seluruh warga binaan, terlebih warga binaan kasus Narkoba. Beberapa diantara saudara kami kenal sebagian berasal dari tangkapan BNN.
Juga beberapa warga binaan saya lihat mantan anggota. Maka pesan saya, sudahlah cukuplah sampai disini jangan diulangi lagi manakala nanti bebas dari Lapas ini,” pesan Kompol Arifeli. (adl/ram)