31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pria kenakan sabuk TNI AL dibunuh di Desa Namorubejahe

Warga Dusun III, Desa Namorubejahe, Kecamatan Kutalimbaru dihebohkan temuan mayat pria dengan kepala dan badan terpisah di areal perkebunan sawit. Hingga kemarin, identitas korban belum juga diketahui. Namun saat ditemukan, jasad pria tersebut mengenakan sabuk (tali pinggang) berlogo TNI Angkatan Laut (AL).

Orang yang pertamakali menemukan jasad korban adalah Pairun (56) warga Dusun Ban Reja, Desa Emplasmen Kwala Mencirim, Langkat dan temannya, Sumardi (46) pada Minggu (5/8) sore.

Mendapati mayat dikebun tempat mereka bekerja, keduanya pun melapor kepada Dedi Arianto Keliat (32), anak pemilik kebun sawit, hingga diteruskan ke Kepala desa Namorube Julu.

Kabar temuan itu pun sampai ke Polsek Kutalimbaru. Kapolsek didampingi Kanit Reskrim dan Pawas dibantu anggotanya turun ke lokasi temuan mayat. “Kita dapati mayat dalam posisi telungkup dan kepala terpisah dari badan sekitar sejauh 15 meter,”ungkap AKP Martualesi Sitepu, Senin (6/8).

Dikatakan Martualesi, pihaknya cukup kesulitan mengidentifikasi jasad tanpa identitas tersebut, apalagi kepala korban sudah menjadi tengkorak. “Belum ada pula laporan dari pihak manapun soal kehilangan korban. Makanya ini kita masih kesulitan mengidentifikasi,” ungkapnya.

Dijelaskan Martualesi, adapun ciri-ciri korban yakni berusia sekitar 40-an tahun, mengenakan kemeja merk Cardinal warna putih, celana jeans abu-abu merk Levis dan mengenakan sabuk(tali pinggang) PDH lambang TNI AL.

“Belum ada warga Desa Namorube Julu yang mengenali korban, dan yang merasa kehilangan anggota keluarga. Hingga saat ini kami masih di lapangan melakukan penyelidikan. Kalau soal dia oknum TNI AL belum bisa dipastikan, soalnya siapa saja bisa mengenakan atribut militer,”terang Martualesi.

Kapolsek juga mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melihat korban di RS Bhayangkara Polda Sumut atau menghubungi Polsek Kutalimbaru. “ Setidaknya agar kita bisa mendapati informasi sekecil apapun terkait penemuan mayat itu,” sebutnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, mayat tanpa identitas tersebut diperkirakan sudah tewas 10 hari sebelum ditemukan. Perubahan kepala korban menjadi tengkorak diduga karena gosong akibat dibakar. “Bisa jadi pelaku hendak menghilangkan jejak dengan mempersulit identifikasi korban. Sewaktu ditemukan, kepala korban berjarak sekira 15 meter dari lokasi korban ditemukan,” pungkasnya.

Sementara, Pjs Dispen Lantamal I, Letnan Sidik saat dikonfirmasi terkait temuan mayat pria mengenakan sabuk berlogo TNI AL, mengaku bukanlah personel dari Lantamal I. “Bukan anggota kita, saya sudah coba cek”tegas Sidik. (dvs/fac/han)

Warga Dusun III, Desa Namorubejahe, Kecamatan Kutalimbaru dihebohkan temuan mayat pria dengan kepala dan badan terpisah di areal perkebunan sawit. Hingga kemarin, identitas korban belum juga diketahui. Namun saat ditemukan, jasad pria tersebut mengenakan sabuk (tali pinggang) berlogo TNI Angkatan Laut (AL).

Orang yang pertamakali menemukan jasad korban adalah Pairun (56) warga Dusun Ban Reja, Desa Emplasmen Kwala Mencirim, Langkat dan temannya, Sumardi (46) pada Minggu (5/8) sore.

Mendapati mayat dikebun tempat mereka bekerja, keduanya pun melapor kepada Dedi Arianto Keliat (32), anak pemilik kebun sawit, hingga diteruskan ke Kepala desa Namorube Julu.

Kabar temuan itu pun sampai ke Polsek Kutalimbaru. Kapolsek didampingi Kanit Reskrim dan Pawas dibantu anggotanya turun ke lokasi temuan mayat. “Kita dapati mayat dalam posisi telungkup dan kepala terpisah dari badan sekitar sejauh 15 meter,”ungkap AKP Martualesi Sitepu, Senin (6/8).

Dikatakan Martualesi, pihaknya cukup kesulitan mengidentifikasi jasad tanpa identitas tersebut, apalagi kepala korban sudah menjadi tengkorak. “Belum ada pula laporan dari pihak manapun soal kehilangan korban. Makanya ini kita masih kesulitan mengidentifikasi,” ungkapnya.

Dijelaskan Martualesi, adapun ciri-ciri korban yakni berusia sekitar 40-an tahun, mengenakan kemeja merk Cardinal warna putih, celana jeans abu-abu merk Levis dan mengenakan sabuk(tali pinggang) PDH lambang TNI AL.

“Belum ada warga Desa Namorube Julu yang mengenali korban, dan yang merasa kehilangan anggota keluarga. Hingga saat ini kami masih di lapangan melakukan penyelidikan. Kalau soal dia oknum TNI AL belum bisa dipastikan, soalnya siapa saja bisa mengenakan atribut militer,”terang Martualesi.

Kapolsek juga mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melihat korban di RS Bhayangkara Polda Sumut atau menghubungi Polsek Kutalimbaru. “ Setidaknya agar kita bisa mendapati informasi sekecil apapun terkait penemuan mayat itu,” sebutnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, mayat tanpa identitas tersebut diperkirakan sudah tewas 10 hari sebelum ditemukan. Perubahan kepala korban menjadi tengkorak diduga karena gosong akibat dibakar. “Bisa jadi pelaku hendak menghilangkan jejak dengan mempersulit identifikasi korban. Sewaktu ditemukan, kepala korban berjarak sekira 15 meter dari lokasi korban ditemukan,” pungkasnya.

Sementara, Pjs Dispen Lantamal I, Letnan Sidik saat dikonfirmasi terkait temuan mayat pria mengenakan sabuk berlogo TNI AL, mengaku bukanlah personel dari Lantamal I. “Bukan anggota kita, saya sudah coba cek”tegas Sidik. (dvs/fac/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/