28.4 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Head to Head atau Tiga Pasang

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama pasangan Bacagub-Cawagub dalam acara penetapan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP di Jakarta, Kamis (7/1).PDIP resmi mengumumkan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

PDIP Klaim Koalisi dengan PPP

Sementara kemarin, Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) memutuskan untuk mengusung JR Saragih-Ance Selian dan berkoalisi dengan PKB serta PKPI.  Sedangkan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri juga mengumumkan Sihar Sitorus menjadi pendamping Djarot Syaiful Hidayat. PDIP mengklaim kalau PPP telah berkoalisi dengan mereka. “Sudah diumumkan Ibu Mega, Djarot-Sihar yang akan diusung, dan berkoalisi dengan PPP,” ujar Sekretatis DPD PDIP Sumut, Sutarto, Minggu (7/1).

Kata dia, jumlah kursi di DPRD Sumut bukanlah sebuah jaminan. Bahkan, Sutarto menilai, hal tersebut hanyalah sebuah angka yang menjadi syarat minimal dukungan agar bisa mendaftar ke KPU.

“Di dalam UU diatur bahwa untuk bisa mendaftar ke KPU minimal didukung 20 kursi. Jadi bukan masalah gentar atau tidak dalam menghadapi calon yang diusung 60 kursi. Itu hanya hitungan matematik, sedangkan politik bukan matematik,” tegasnya.

PDIP, kata dia, menghargai seluruh keputusan parpol yang mengusung Edy-Ijeck. “Walaupun Djarot-Sihar hanya diusung 20 kursi, kalau seluruh rakyat ada di belakangnya, bisa menang juga. Semua tergantung kepada rakyat dalam menentukan pilihan,” bilangnya.

Sutarto menambahkan, pasangan Djarot-Sihar akan hadir ke KPU untuk mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut pada 10 Januari 2018.

“Jadi pada hari terakhir Djarot-Sihar akan mendaftar, kemungkinan siang kami datang,” tegasnya.

Wakil Ketua DPW PKB Sumut, Hamdan Simbolon mengatakan, pihaknya juga tidak gentar dalam menghadapi pasangan yang diusung oleh koalisi gemuk. “Pilkada inikan soal adu gagasan, jadi bagaimana cara mainnya dan cara mencari simpati masyarakat,” tuturnya.

Dia bilang, baik JR Saragih maupun Ance Selian masih berada di Jakarta. “Senin sudah kembali ke Medan. Setelah itu akan ada rapat internal untuk mematangkan tim pemenangan,” sebutnya.

Mengenai jadwal mendaftar ke KPU Sumut, Hamdan masih belum bisa memastikan. Sebab, hal tersebut baru akan dibahas pada pertemuan itu. “Bisa saja daftarnya selasa, kalau tidak sempat bisa juga hari Rabu,” imbuhnya.

Di sisi lain, pasangan Edy-Ijeck mendapat tambahan dukungan dari Hanura.  Anggota Tim Pilkada DPP Partai Hanura, Ari Lotung Siregar mengatakan, partainya sudah memutuskan untuk mengusung  Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Pilgub Sumut. “Sudah ke Edy-Ijeck. Suratnya saya tadi yang sampaikan langsung,” imbuhnya.

Kepastian ini akhirnya mematahkan isu yang menyebut kalau Hanura akan memberikan dukungan kepada paslon yang diusung PDIP.(dik/adz)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama pasangan Bacagub-Cawagub dalam acara penetapan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP di Jakarta, Kamis (7/1).PDIP resmi mengumumkan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

PDIP Klaim Koalisi dengan PPP

Sementara kemarin, Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY) memutuskan untuk mengusung JR Saragih-Ance Selian dan berkoalisi dengan PKB serta PKPI.  Sedangkan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri juga mengumumkan Sihar Sitorus menjadi pendamping Djarot Syaiful Hidayat. PDIP mengklaim kalau PPP telah berkoalisi dengan mereka. “Sudah diumumkan Ibu Mega, Djarot-Sihar yang akan diusung, dan berkoalisi dengan PPP,” ujar Sekretatis DPD PDIP Sumut, Sutarto, Minggu (7/1).

Kata dia, jumlah kursi di DPRD Sumut bukanlah sebuah jaminan. Bahkan, Sutarto menilai, hal tersebut hanyalah sebuah angka yang menjadi syarat minimal dukungan agar bisa mendaftar ke KPU.

“Di dalam UU diatur bahwa untuk bisa mendaftar ke KPU minimal didukung 20 kursi. Jadi bukan masalah gentar atau tidak dalam menghadapi calon yang diusung 60 kursi. Itu hanya hitungan matematik, sedangkan politik bukan matematik,” tegasnya.

PDIP, kata dia, menghargai seluruh keputusan parpol yang mengusung Edy-Ijeck. “Walaupun Djarot-Sihar hanya diusung 20 kursi, kalau seluruh rakyat ada di belakangnya, bisa menang juga. Semua tergantung kepada rakyat dalam menentukan pilihan,” bilangnya.

Sutarto menambahkan, pasangan Djarot-Sihar akan hadir ke KPU untuk mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut pada 10 Januari 2018.

“Jadi pada hari terakhir Djarot-Sihar akan mendaftar, kemungkinan siang kami datang,” tegasnya.

Wakil Ketua DPW PKB Sumut, Hamdan Simbolon mengatakan, pihaknya juga tidak gentar dalam menghadapi pasangan yang diusung oleh koalisi gemuk. “Pilkada inikan soal adu gagasan, jadi bagaimana cara mainnya dan cara mencari simpati masyarakat,” tuturnya.

Dia bilang, baik JR Saragih maupun Ance Selian masih berada di Jakarta. “Senin sudah kembali ke Medan. Setelah itu akan ada rapat internal untuk mematangkan tim pemenangan,” sebutnya.

Mengenai jadwal mendaftar ke KPU Sumut, Hamdan masih belum bisa memastikan. Sebab, hal tersebut baru akan dibahas pada pertemuan itu. “Bisa saja daftarnya selasa, kalau tidak sempat bisa juga hari Rabu,” imbuhnya.

Di sisi lain, pasangan Edy-Ijeck mendapat tambahan dukungan dari Hanura.  Anggota Tim Pilkada DPP Partai Hanura, Ari Lotung Siregar mengatakan, partainya sudah memutuskan untuk mengusung  Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah di Pilgub Sumut. “Sudah ke Edy-Ijeck. Suratnya saya tadi yang sampaikan langsung,” imbuhnya.

Kepastian ini akhirnya mematahkan isu yang menyebut kalau Hanura akan memberikan dukungan kepada paslon yang diusung PDIP.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/