30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Keterangan Istri Korban Banyak Kejanggalan

Sementara itu, Kapolres Kota Psp AKBP M Helmi Lubis melalui Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotang mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyidikan untuk dapat mengungkap kasus perampokan yang disertai pembunuhan terhadap Armansyah Harahap (39) warga Pargarutan Julu, Angkola Timur, Tapsel.

“Istri korban sudah kita panggil dan periksa untuk dimintai keterangannya. Saat kejadian hanya istri korban yang mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya. Jadi mulai dari Minggu (6/9) sampai Senin (7/9) sudah dua kali kita minta untuk datang ke Polres,” ungkap Kasat.

Keterangan yang diperoleh dari Nurhayani yang nantinya bisa menjadi bukti petunjuk untuk mengungkap kasus yang terbilang cukup menonjol tersebut. Sebab, sambung Kasat, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas tidak menemukan alat bukti apapun terkait kematian korban.

“Itu juga yang menyulitkan kita, alat bukti atau bukti petunjuk sama sekali tidak ada kita temukan di TKP. Dan bisa saja dibawa mereka (pelaku,red) tanpa meninggalkannya atau membuangnya di lokasi,” tukas Kasat yang meyakini korban dihabisi dengan menggunakan benda tumpul.

Saat ditanya apakah ada dugaan keterlibatan istri korban dalam aksi sadis tersebut, Kasat pun belum dapat memastikannya. Namun pihaknya merasa yakin secepatnya kasus ini pasti akan segera terungkap. “Ini masih terus kita mintai keterangannya dan lakukan pemeriksaan lanjutan. Kita upayakan kasus ini segera terungkap,” tukas Sihotang.

Senin (7/9) sekitar pukul 15.30 WIB, Nurhayani kembali mendatangi Mapolres Psp setelah sebelumnya, Minggu (6/9) kemarin wanita anak tiga ini diperiksa sebagai saksi. Hebohnya, Nurhayani sempat dikabarkan melarikan diri dan dijemput seorang wanita yang mengaku petugas kepolisian.

Ternyata, Nurhayani diketahui petugas sedang berada di sebuah tempat di daerah Kampung Salak, Kota Psp dan berupaya untuk meminta bantuan atau pendamping hukum melalui jasa seorang pengacara. ” Iya benar, tapi yang bersangkutan sudah hadir dan datang ke Polres untuk memenuhi panggilan kita,” tukas Kasat.

Sebelumnya, Minggu (6/9), setelah ikut menyaksikan prosesi pemakamam suaminya, Nurhayani dibawa petugas ke Mapolres Psp untuk dimintai keterangan. Sayangnya, pengakuan wanita itu diketahui banyak kejanggalan.

Kepada petugas, Nurhayani mengaku, pada malam sebelum kejadian, ia dan suaminya pergi mengunjungi rumah adik mereka di Desa Simirik, Psp Batunadua dengan maksud untuk membeli ayam.

Rencananya, ayam tersebut mau dibuat masakan sup atas permintaan suaminya. Namun, karena ayam yang ingin dibeli masih kecil-kecil, Nurhayani dan korban pun membatalkannya. Dan mereka pun kembali dari kediaman adiknya yang terbilang berada di daerah terpencil jauh dari pemukiman warga.

Ketika kembali pulang, sekitar 500 meter dari kediaman adiknya, Nurhayani mengaku dicegat oleh dua orang yang tidak dikenalnya. Saat itu, kedua pelaku langsung meminta uang kepadanya. Dengan alasan takut dan memikirkan keselamatan ia dan suaminya, Nurhayani dengan mudahnya memberikan uang hasil usaha mereka yang diakuinya berjumlah Rp25 juta.

Sementara itu, Kapolres Kota Psp AKBP M Helmi Lubis melalui Kasat Reskrim AKP DB Diriono Sihotang mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyidikan untuk dapat mengungkap kasus perampokan yang disertai pembunuhan terhadap Armansyah Harahap (39) warga Pargarutan Julu, Angkola Timur, Tapsel.

“Istri korban sudah kita panggil dan periksa untuk dimintai keterangannya. Saat kejadian hanya istri korban yang mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya. Jadi mulai dari Minggu (6/9) sampai Senin (7/9) sudah dua kali kita minta untuk datang ke Polres,” ungkap Kasat.

Keterangan yang diperoleh dari Nurhayani yang nantinya bisa menjadi bukti petunjuk untuk mengungkap kasus yang terbilang cukup menonjol tersebut. Sebab, sambung Kasat, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas tidak menemukan alat bukti apapun terkait kematian korban.

“Itu juga yang menyulitkan kita, alat bukti atau bukti petunjuk sama sekali tidak ada kita temukan di TKP. Dan bisa saja dibawa mereka (pelaku,red) tanpa meninggalkannya atau membuangnya di lokasi,” tukas Kasat yang meyakini korban dihabisi dengan menggunakan benda tumpul.

Saat ditanya apakah ada dugaan keterlibatan istri korban dalam aksi sadis tersebut, Kasat pun belum dapat memastikannya. Namun pihaknya merasa yakin secepatnya kasus ini pasti akan segera terungkap. “Ini masih terus kita mintai keterangannya dan lakukan pemeriksaan lanjutan. Kita upayakan kasus ini segera terungkap,” tukas Sihotang.

Senin (7/9) sekitar pukul 15.30 WIB, Nurhayani kembali mendatangi Mapolres Psp setelah sebelumnya, Minggu (6/9) kemarin wanita anak tiga ini diperiksa sebagai saksi. Hebohnya, Nurhayani sempat dikabarkan melarikan diri dan dijemput seorang wanita yang mengaku petugas kepolisian.

Ternyata, Nurhayani diketahui petugas sedang berada di sebuah tempat di daerah Kampung Salak, Kota Psp dan berupaya untuk meminta bantuan atau pendamping hukum melalui jasa seorang pengacara. ” Iya benar, tapi yang bersangkutan sudah hadir dan datang ke Polres untuk memenuhi panggilan kita,” tukas Kasat.

Sebelumnya, Minggu (6/9), setelah ikut menyaksikan prosesi pemakamam suaminya, Nurhayani dibawa petugas ke Mapolres Psp untuk dimintai keterangan. Sayangnya, pengakuan wanita itu diketahui banyak kejanggalan.

Kepada petugas, Nurhayani mengaku, pada malam sebelum kejadian, ia dan suaminya pergi mengunjungi rumah adik mereka di Desa Simirik, Psp Batunadua dengan maksud untuk membeli ayam.

Rencananya, ayam tersebut mau dibuat masakan sup atas permintaan suaminya. Namun, karena ayam yang ingin dibeli masih kecil-kecil, Nurhayani dan korban pun membatalkannya. Dan mereka pun kembali dari kediaman adiknya yang terbilang berada di daerah terpencil jauh dari pemukiman warga.

Ketika kembali pulang, sekitar 500 meter dari kediaman adiknya, Nurhayani mengaku dicegat oleh dua orang yang tidak dikenalnya. Saat itu, kedua pelaku langsung meminta uang kepadanya. Dengan alasan takut dan memikirkan keselamatan ia dan suaminya, Nurhayani dengan mudahnya memberikan uang hasil usaha mereka yang diakuinya berjumlah Rp25 juta.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/