26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Tambang Emas Martabe Raih Lima Penghargaan

Foto: Corcomm Martabe
CSR AWARDS 2018: Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Linda Siahaan bersama perwakilan Tambang Emas Martabe seusai menerima penghargaan di ajang CSR Awards 2018.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe berhasil meraih total lima penghargaan pada ajang CSR Indonesia Awards 2018. Kelima penghargaan tersebut mewakili lima program tanggung jawab sosial unggulan perusahaan yang secara konsisten dikelola dan ditujukan tak hanya bagi masyarakat di desa-desa lingkar tambang tapi juga Sumatera Utara.

 

CSR Indonesia Awards 2018 merupakan ajang pemberian penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Majalah CSR Indonesia. Kategori penilaian meliputi dampak program tersebut ke masyarakat dan hasil peliputan independen oleh media massa. Adapun, untuk tahun ini, CSR Indonesia Awards 2018 digelar di Hotel Savoy Homann Bidakara, Bandung, Jawa Barat pada 8-9 Mei 2018.

Kelima penghargaan tersebut yakni penghargaan Bronze Kategori Cipta Karsa Mandiri untuk program Pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, penghargaan Bronze kategori Didaktika Pratama Unggul untuk program Taman Baca Anak, penghargaan Silver Kategori Cipta Guna Sehati untuk program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), serta penghargaan Gold masing-masing kategori yakni Reka Karsa Sosial untuk program Operasi Katarak Gratis dan Gagas Inova Karya untuk Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO.

Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Linda Siahaan menuturkan, masyarakat Tapanuli Selatan khususnya yang berada di lingkar tambang merupakan pemangku kepentingan utama bagi operasional Tambang Emas Martabe, selain pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, pemuka adat dan agama, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan media massa.

“Tambang Emas Martabe telah berkomitmen bahwa masyarakat harus mendapatkan manfaat secara langsung dari operasional kami. Strategi program pengembangan masyarakat telah kami susun dengan mempertimbangkan jangka panjang.Selain itu, kami juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar benar-benar dapat melakukan program pengembangan masyarakat yang tepat sasaran dan efektif. Kami berterima kasih atas penghargaan-penghargaan ini. Semoga bisa menjadi pemacu kami untuk berkontribusi lebih pada pengembangan masyarakat lingkar tambang yang berkelanjutan,” jelas Linda.

Program Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO dimulai pada 2016. Tambang Emas Martabe melakukan pembinaan terhadap para pemuda setempat untuk mengolah sampah dan barang bekas menjadi pupuk kompos dan kerajinan. Hingga saat ini, COMAPRO telah menghasilkan 140 ton kompos organik. Tak hanya bermanfaat kepada kelompok tani di Batangtoru yang membutuhkan pupuk kompos, saat ini COMAPRO juga menjadi pemasuk kompos bagi Tambang Emas Martabe untuk reklamasi tambang.

Operasi Katarak Gratis merupakan program tahunan yang dilakukan sejak 2011. Bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision dan Kodam I Bukit Barisan, program ini telah memberikan manfaat langsung kepada total 6.289 orang dan manfaat tidak langsung kepada lebih dari 25.000 orang. Operasi Katarak Gratis yang digelar Tambang Emas Martabe menggunakan metode cepat, aman yang ditemukan dr. Sanduk Ruit dari Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal. Metodenya adalah membuat sayatan kecil dan mengganti lensa mata dengan lensa intraokuler buatan. Selain memiliki tingkat keberhasilan 100%, metode ini hanya membutuhkan waktu operasi sekitar 10 menit per mata.

Dirancang sebagai program tanggung jawab sosial yang holistik, Tambang Emas Martabe tidak hanya memperhatikan para penerima manfaat, tapi juga transfer ilmu dan pengetahuan kepada dokter-dokter lokal. Sejak 2011 pula, empat orang dokter spesialis mata di Sumatra Utara difasilitasi oleh Tambang Emas Martabe untuk belajar di Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal, di bawah supervisi langsung dari dr. Sanduk Ruit. Diharapkan para dokter ahli ini dapat menyumbangkan keahliannya kepada masyarakat kurang mampu.

Program STBM telah diperkenalkan oleh Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapsel sejak 2015. Salah satu pilar utama STBM adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Hingga akhir 2016, belum ada satu desa pun yang ODF. Namun, usaha gencar Tambang Emas Martabe berbuah sukses pada 2017, dengan dua desa yakni Batuhula dan Telo berhasil mendeklarasikan status ODF. Pada tahun ini, ditargetkan 10 desa lainnya di Batangtoru mencapai status yang sama. Tambang Emas Martabe terus memfasilitasi pertemuan rutin pihak-pihak terkait untuk memantau dan mengevaluasi target tersebut.

Foto: Corcomm Martabe
CSR AWARDS 2018: Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Linda Siahaan bersama perwakilan Tambang Emas Martabe seusai menerima penghargaan di ajang CSR Awards 2018.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe berhasil meraih total lima penghargaan pada ajang CSR Indonesia Awards 2018. Kelima penghargaan tersebut mewakili lima program tanggung jawab sosial unggulan perusahaan yang secara konsisten dikelola dan ditujukan tak hanya bagi masyarakat di desa-desa lingkar tambang tapi juga Sumatera Utara.

 

CSR Indonesia Awards 2018 merupakan ajang pemberian penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Majalah CSR Indonesia. Kategori penilaian meliputi dampak program tersebut ke masyarakat dan hasil peliputan independen oleh media massa. Adapun, untuk tahun ini, CSR Indonesia Awards 2018 digelar di Hotel Savoy Homann Bidakara, Bandung, Jawa Barat pada 8-9 Mei 2018.

Kelima penghargaan tersebut yakni penghargaan Bronze Kategori Cipta Karsa Mandiri untuk program Pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, penghargaan Bronze kategori Didaktika Pratama Unggul untuk program Taman Baca Anak, penghargaan Silver Kategori Cipta Guna Sehati untuk program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), serta penghargaan Gold masing-masing kategori yakni Reka Karsa Sosial untuk program Operasi Katarak Gratis dan Gagas Inova Karya untuk Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO.

Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Linda Siahaan menuturkan, masyarakat Tapanuli Selatan khususnya yang berada di lingkar tambang merupakan pemangku kepentingan utama bagi operasional Tambang Emas Martabe, selain pemangku kepentingan lainnya seperti pemerintah daerah, pemuka adat dan agama, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan media massa.

“Tambang Emas Martabe telah berkomitmen bahwa masyarakat harus mendapatkan manfaat secara langsung dari operasional kami. Strategi program pengembangan masyarakat telah kami susun dengan mempertimbangkan jangka panjang.Selain itu, kami juga terus bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar benar-benar dapat melakukan program pengembangan masyarakat yang tepat sasaran dan efektif. Kami berterima kasih atas penghargaan-penghargaan ini. Semoga bisa menjadi pemacu kami untuk berkontribusi lebih pada pengembangan masyarakat lingkar tambang yang berkelanjutan,” jelas Linda.

Program Pemberdayaan Kelompok Pemuda Kreatif COMAPRO dimulai pada 2016. Tambang Emas Martabe melakukan pembinaan terhadap para pemuda setempat untuk mengolah sampah dan barang bekas menjadi pupuk kompos dan kerajinan. Hingga saat ini, COMAPRO telah menghasilkan 140 ton kompos organik. Tak hanya bermanfaat kepada kelompok tani di Batangtoru yang membutuhkan pupuk kompos, saat ini COMAPRO juga menjadi pemasuk kompos bagi Tambang Emas Martabe untuk reklamasi tambang.

Operasi Katarak Gratis merupakan program tahunan yang dilakukan sejak 2011. Bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision dan Kodam I Bukit Barisan, program ini telah memberikan manfaat langsung kepada total 6.289 orang dan manfaat tidak langsung kepada lebih dari 25.000 orang. Operasi Katarak Gratis yang digelar Tambang Emas Martabe menggunakan metode cepat, aman yang ditemukan dr. Sanduk Ruit dari Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal. Metodenya adalah membuat sayatan kecil dan mengganti lensa mata dengan lensa intraokuler buatan. Selain memiliki tingkat keberhasilan 100%, metode ini hanya membutuhkan waktu operasi sekitar 10 menit per mata.

Dirancang sebagai program tanggung jawab sosial yang holistik, Tambang Emas Martabe tidak hanya memperhatikan para penerima manfaat, tapi juga transfer ilmu dan pengetahuan kepada dokter-dokter lokal. Sejak 2011 pula, empat orang dokter spesialis mata di Sumatra Utara difasilitasi oleh Tambang Emas Martabe untuk belajar di Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal, di bawah supervisi langsung dari dr. Sanduk Ruit. Diharapkan para dokter ahli ini dapat menyumbangkan keahliannya kepada masyarakat kurang mampu.

Program STBM telah diperkenalkan oleh Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapsel sejak 2015. Salah satu pilar utama STBM adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Hingga akhir 2016, belum ada satu desa pun yang ODF. Namun, usaha gencar Tambang Emas Martabe berbuah sukses pada 2017, dengan dua desa yakni Batuhula dan Telo berhasil mendeklarasikan status ODF. Pada tahun ini, ditargetkan 10 desa lainnya di Batangtoru mencapai status yang sama. Tambang Emas Martabe terus memfasilitasi pertemuan rutin pihak-pihak terkait untuk memantau dan mengevaluasi target tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/