28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Terindikasi Hendak Mudik, 551 Kenderaan Dipaksa Putar Balik

SUMUTPOS.CO – Selama tiga hari dilakukan penyekatan, sebanyak 551 kendaraan dipaksa putar balik karena terindikasi hendak mudik. Dari 551 kendaraan yang diputar balik tersebut, 143 di antaranya terdiri dari sepeda motor, dan 408 lainnya kendaraan roda empat terdiri dari mobil penumpang 281 unit, bus 20 unit, mobil barang 92 unit, dan kendaraan khusus 15 unit.

BERSENJATA LENGKAP: Personel Brimob Polda Sumut bersenjata lengkap diturunkan di posko penyekatan di kawasan Deliserdang. Hingga hari ketiga penyekatan, sedikitnya 552 kendaraan dipaksa putar balik oleh petugas.sopian/sumut pos.

“Di hari ketiga pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021, terjadi peningkatan volume kendaraan dibanding hari pertama dan kedua yang mencoba melewati pos penyekatan.

Ada 551 kendaraan yang kami putar balik,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat menyampaikan perkembangan Operasi Ketupat 2021 kepada sejumlah wartawan di Medan, Minggu (9/5).

Hadi mengungkapkan, personel Polda Sumut dan jajaran terus mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Namun, masih banyak masyarakat yang mencoba untuk melanggar.

“Kami imbau dan ingatkan kembali kepada masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik. Mengingat situasi pandemi Covid-19 saat ini yang masih sangat tinggi tingkat penyebarannya. Jadi, mari lindungi diri sendiri dan keluarga,” imbau Hadi.

Dikatakannya, Polda Sumut dan jajaran juga gencar membagikan masker gratis kepada masyarakat. Di hari ketiga Ops Ketupat Toba 2021 ini, sebanyak 820 masker dibagikan. “Imbauan penerapan protokol kesehatan (Prokes) juga tidak henti kamin

berikan kepada masyarakat. Harapan kami tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran Covid-19 dan pentingnya penerapan protokol kesehatan semakin tinggi,” pungkasnya.

Puluhan Kendaraan di Batubara dan Tebingtinggi Diputar Balik

Sementara, memasuki hari ke-4 pemberlakukan larangan mudik, puluhan kendaraan pemudik yang melintas di perbatasan Kabupaten Batubara, terpaksa diputar balik oleh petugas. Pasalnya, para pemudik tersebut tidak dapat menunjukkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dan dokumen kesehatan bebas Covid-19.

“Hari ini kita melaksanakan pengecekan Pos Check Point (Penyekatan) di wilayah Kabupaten Batubara. Kita juga memutar balikkan kendaraan yang tidak memiliki SIKM,” kata Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis saat melakukan pengecekan Pos Check Point di Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batubara, Minggu (9/5).

Ia mengatakan, Jajaran Polres Batubara bersama pihak terkait melaksanakan pengecekan terhadap Pos PAM Check Point di Kecamatan Laut Tador berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai serta Pos PAM Check Point di Simpang Empat, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara.

“Hasil dari pemeriksaan Pos Check Point, ada beberapa kendaraan terutama kendaraan pribadi dan angkutan umum yang kita putar balik karena tidak mengantongi SIKM. Kita juga terus mengimbau masyarakat agar taat dan patuh terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.

Sementara, petugas gabungan yang melakukan razia Pos Pam Dolok Merawan di Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Sergai, juga memaksa sedikit 50 kendaraan pemudik untuk putar balik, Minggu (9/5). Kapolsek Dolok Merawan, AKP Asmon Bufitra mengatakan, Pos Pam Dolok Merawan melakukan penyekatan dan menyuruh putar balik kendaraan yang mau mudik saat melintasi Pos Pam penyekatan. Sebanyak 50 kendaraan diantaranya kendaraan bermotor, bus dan roda empat yang ditumpangi pemudik dipaksa putar balik karena tidak bisa menunjukkan SIKM dan rapid antigen. “Ada sekitar 50 kendaraan, semuanya harus putar balik. Kepada masyarakat harus tunda mudik lebaran tahun ini, karena masa pendemi Covid-19 masih menunjukan peningkatan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, masyarakat sekitar menyambut positif upaya dari kepolisian dan Instansi terkait, perihal imbauan larangan mudik dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Tebingtinggi.

Perbatasan Sumut-Aceh Lengang

Terpisah, Koordinator Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar mengatakan, berdasarkan amatan langsung tim di lapangan, terutama pada wilayah perbatasan Sumut dan Aceh, penyekatan sudah efektif sejak aturan larangan mudik pada 6 Mei kemarin diberlakukan.

“Bahkan di wilayah perbatasan Sumut-Aceh, selain sudah dijaga oleh personel gabungan, juga dipersiapkan lokasi pengecekan setiap kendaraan yang akan melintas, untuk memastikan kepentingan ketika memaksa lewat dari ruas tersebut. Ini mengingat ada beberapa pengecualian bagi kendaraan yang lewat, seperti untuk keperluan tugas atau dinas, membawa logistik dan lainnya yang tentu tidak berkaitan dengan mudik,” terangnya menjawab Sumut Pos, Minggu (9/5).

Selain wilayah perbatasan, mudik lokal atau antarkabupaten dan kota di Sumut pun, sambung Irman, sudah dilakukan hal serupa. Tim gabungan dari TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan, siaga berjaga pada posko yang telah disiapkan. “Kami berharap masyarakat mematuhi aturan tidak melakukan mudik pada perayaan Idul Fitri tahun ini, guna mencegah penyebaran Covid-19 sampai ke desa-desa,” katanya.

Dari laporan tim yang diperolehnya, kondisi jalan lintas Sumatera terutama menuju perbatasan Sumut-Aceh, tampak lengang dari biasanya. Hanya terlihat satu atau dua kendaraan seperti truk, di sepanjang jalan tersebut. “Begitupun kendaraan pribadi dan transportasi massal, informasinya hampir tidak terlihat di sepanjang jalan. Harapan kami tentu masyarakat dapat mematuhi hingga aturan mudik ini berakhir,” tuturnya.

Menurut Kepala Diskominfo Sumut ini, kebijakan pemerintah tersebut bukan tanpa dasar, melainkan agar masyarakat sadar bahwa hal ini demi keamanan dan kesehatan bersama. “Marilah kita berlapang dada demi keselamatan diri dan keluarga. Pemerintah menyadari psikologis mudik ini sudah membudaya, namun kita meminta untuk dapat berpikir jernih demi keamanan kita semua,” katanya.

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kebijakan peniadaan mudik didasarkan pada tren kasus terkonfirmasi dan kasus kematian yang selalu meningkat pascalibur panjang. Saat ini, lanjut dia, sudah terjadi peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit swasta yang telah mencapai rata-rata 70 persen. Sedangkan di RS pemerintah sudah mencapai 50 persen. Bahkan pada dua minggu terakhir, angka kematian per hari juga kembali meningkat.

“Penyebabnya karena masyarakat masih tidak patuh pada protokol kesehatan dan juga adanya kerumunan di beberapa wilayah,” katanya.

Irman juga menambahkan, mobilitas di dalam wilayah aglomerasi hanya untuk kepentingan nonmudik. “Seperti Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo), walaupun operasional moda transportasi darat tetap diperbolehkan, namun untuk kepentingan mendesak dan nonmudik, dengan memerhatikan pembatasan jumlah operasional,” pungkasnya.

Seperti diketahui, larangan mudik ini berlaku pada 6-17 Mei 2021. Terkini, untuk mudik lokal pun terkhusus di wilayah agromerasi yakni Mebidangro, tidak diperkenankan melakukan mobilitas selama rentang waktu tersebut. Upaya ini semata-mata untuk menekan laju penyebaran virus Corona di wilayah Sumut.

Dites Urine, 8 Pengemudi Positif Narkoba

Di sisi lain, Direktorat Reserse narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumut dan jajaran melaksanakan test urine terhadap 144 orang pengemudi angkutan darat, laut, dan udara dalam rangka Operasi Ketupat Toba 2021. Dari hasil pemeriksaan itu, hasil urine dari 136 pengemudi dinyatakan negatif, sedangkan hasil urine 8 orang lainnya dinyatakan positif mengandung narkoba.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi mengatakan, ke-8 orang yang positif narkoba merupakan pengemudi angkutan darat. Di mana 1 orang di antaranya diperiksa di Polres Batubara dan 2 orang diperiksa Polres Tanah Karo positif mengandung Narkotika jenis ganja. Kemudian 1 orang positif mengandung ganja dan 1 orang positif mengandung sabu yang diperiksa Polres Deliserdang. “Lalu dua orang pengemudi hasil urine positif mengandung narkotika jenis sabu dan pil ecstasy yang diperiksa oleh Polres Sergai serta 1 orang hasil urine positif mengandung narkotika jenis sabu yang diperiksa Polres Asahan,” jelasnya.

Hadi mengatakan pemeriksaan tes urine ini dilakukan di Pos Pam Penyekatan di masing-masing wilayah yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda Sumut dan Sat Resnarkoba Polres jajajaran sebagai rangkaian kegiatan Operasi Ketupat Toba 2021. “Terhadap pengemudi angkutan yang hasil tes urinenya positif mengandung narkotika akan dilakukan pemeriksaan dan dikirim ke lembaga rehabilitasi,” pungkasnya. (mag-1/ian/prn)

SUMUTPOS.CO – Selama tiga hari dilakukan penyekatan, sebanyak 551 kendaraan dipaksa putar balik karena terindikasi hendak mudik. Dari 551 kendaraan yang diputar balik tersebut, 143 di antaranya terdiri dari sepeda motor, dan 408 lainnya kendaraan roda empat terdiri dari mobil penumpang 281 unit, bus 20 unit, mobil barang 92 unit, dan kendaraan khusus 15 unit.

BERSENJATA LENGKAP: Personel Brimob Polda Sumut bersenjata lengkap diturunkan di posko penyekatan di kawasan Deliserdang. Hingga hari ketiga penyekatan, sedikitnya 552 kendaraan dipaksa putar balik oleh petugas.sopian/sumut pos.

“Di hari ketiga pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021, terjadi peningkatan volume kendaraan dibanding hari pertama dan kedua yang mencoba melewati pos penyekatan.

Ada 551 kendaraan yang kami putar balik,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat menyampaikan perkembangan Operasi Ketupat 2021 kepada sejumlah wartawan di Medan, Minggu (9/5).

Hadi mengungkapkan, personel Polda Sumut dan jajaran terus mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Namun, masih banyak masyarakat yang mencoba untuk melanggar.

“Kami imbau dan ingatkan kembali kepada masyarakat untuk tidak melaksanakan mudik. Mengingat situasi pandemi Covid-19 saat ini yang masih sangat tinggi tingkat penyebarannya. Jadi, mari lindungi diri sendiri dan keluarga,” imbau Hadi.

Dikatakannya, Polda Sumut dan jajaran juga gencar membagikan masker gratis kepada masyarakat. Di hari ketiga Ops Ketupat Toba 2021 ini, sebanyak 820 masker dibagikan. “Imbauan penerapan protokol kesehatan (Prokes) juga tidak henti kamin

berikan kepada masyarakat. Harapan kami tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran Covid-19 dan pentingnya penerapan protokol kesehatan semakin tinggi,” pungkasnya.

Puluhan Kendaraan di Batubara dan Tebingtinggi Diputar Balik

Sementara, memasuki hari ke-4 pemberlakukan larangan mudik, puluhan kendaraan pemudik yang melintas di perbatasan Kabupaten Batubara, terpaksa diputar balik oleh petugas. Pasalnya, para pemudik tersebut tidak dapat menunjukkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dan dokumen kesehatan bebas Covid-19.

“Hari ini kita melaksanakan pengecekan Pos Check Point (Penyekatan) di wilayah Kabupaten Batubara. Kita juga memutar balikkan kendaraan yang tidak memiliki SIKM,” kata Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis saat melakukan pengecekan Pos Check Point di Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batubara, Minggu (9/5).

Ia mengatakan, Jajaran Polres Batubara bersama pihak terkait melaksanakan pengecekan terhadap Pos PAM Check Point di Kecamatan Laut Tador berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai serta Pos PAM Check Point di Simpang Empat, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara.

“Hasil dari pemeriksaan Pos Check Point, ada beberapa kendaraan terutama kendaraan pribadi dan angkutan umum yang kita putar balik karena tidak mengantongi SIKM. Kita juga terus mengimbau masyarakat agar taat dan patuh terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.

Sementara, petugas gabungan yang melakukan razia Pos Pam Dolok Merawan di Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Sergai, juga memaksa sedikit 50 kendaraan pemudik untuk putar balik, Minggu (9/5). Kapolsek Dolok Merawan, AKP Asmon Bufitra mengatakan, Pos Pam Dolok Merawan melakukan penyekatan dan menyuruh putar balik kendaraan yang mau mudik saat melintasi Pos Pam penyekatan. Sebanyak 50 kendaraan diantaranya kendaraan bermotor, bus dan roda empat yang ditumpangi pemudik dipaksa putar balik karena tidak bisa menunjukkan SIKM dan rapid antigen. “Ada sekitar 50 kendaraan, semuanya harus putar balik. Kepada masyarakat harus tunda mudik lebaran tahun ini, karena masa pendemi Covid-19 masih menunjukan peningkatan,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, masyarakat sekitar menyambut positif upaya dari kepolisian dan Instansi terkait, perihal imbauan larangan mudik dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Tebingtinggi.

Perbatasan Sumut-Aceh Lengang

Terpisah, Koordinator Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar mengatakan, berdasarkan amatan langsung tim di lapangan, terutama pada wilayah perbatasan Sumut dan Aceh, penyekatan sudah efektif sejak aturan larangan mudik pada 6 Mei kemarin diberlakukan.

“Bahkan di wilayah perbatasan Sumut-Aceh, selain sudah dijaga oleh personel gabungan, juga dipersiapkan lokasi pengecekan setiap kendaraan yang akan melintas, untuk memastikan kepentingan ketika memaksa lewat dari ruas tersebut. Ini mengingat ada beberapa pengecualian bagi kendaraan yang lewat, seperti untuk keperluan tugas atau dinas, membawa logistik dan lainnya yang tentu tidak berkaitan dengan mudik,” terangnya menjawab Sumut Pos, Minggu (9/5).

Selain wilayah perbatasan, mudik lokal atau antarkabupaten dan kota di Sumut pun, sambung Irman, sudah dilakukan hal serupa. Tim gabungan dari TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan, siaga berjaga pada posko yang telah disiapkan. “Kami berharap masyarakat mematuhi aturan tidak melakukan mudik pada perayaan Idul Fitri tahun ini, guna mencegah penyebaran Covid-19 sampai ke desa-desa,” katanya.

Dari laporan tim yang diperolehnya, kondisi jalan lintas Sumatera terutama menuju perbatasan Sumut-Aceh, tampak lengang dari biasanya. Hanya terlihat satu atau dua kendaraan seperti truk, di sepanjang jalan tersebut. “Begitupun kendaraan pribadi dan transportasi massal, informasinya hampir tidak terlihat di sepanjang jalan. Harapan kami tentu masyarakat dapat mematuhi hingga aturan mudik ini berakhir,” tuturnya.

Menurut Kepala Diskominfo Sumut ini, kebijakan pemerintah tersebut bukan tanpa dasar, melainkan agar masyarakat sadar bahwa hal ini demi keamanan dan kesehatan bersama. “Marilah kita berlapang dada demi keselamatan diri dan keluarga. Pemerintah menyadari psikologis mudik ini sudah membudaya, namun kita meminta untuk dapat berpikir jernih demi keamanan kita semua,” katanya.

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kebijakan peniadaan mudik didasarkan pada tren kasus terkonfirmasi dan kasus kematian yang selalu meningkat pascalibur panjang. Saat ini, lanjut dia, sudah terjadi peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit swasta yang telah mencapai rata-rata 70 persen. Sedangkan di RS pemerintah sudah mencapai 50 persen. Bahkan pada dua minggu terakhir, angka kematian per hari juga kembali meningkat.

“Penyebabnya karena masyarakat masih tidak patuh pada protokol kesehatan dan juga adanya kerumunan di beberapa wilayah,” katanya.

Irman juga menambahkan, mobilitas di dalam wilayah aglomerasi hanya untuk kepentingan nonmudik. “Seperti Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo), walaupun operasional moda transportasi darat tetap diperbolehkan, namun untuk kepentingan mendesak dan nonmudik, dengan memerhatikan pembatasan jumlah operasional,” pungkasnya.

Seperti diketahui, larangan mudik ini berlaku pada 6-17 Mei 2021. Terkini, untuk mudik lokal pun terkhusus di wilayah agromerasi yakni Mebidangro, tidak diperkenankan melakukan mobilitas selama rentang waktu tersebut. Upaya ini semata-mata untuk menekan laju penyebaran virus Corona di wilayah Sumut.

Dites Urine, 8 Pengemudi Positif Narkoba

Di sisi lain, Direktorat Reserse narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumut dan jajaran melaksanakan test urine terhadap 144 orang pengemudi angkutan darat, laut, dan udara dalam rangka Operasi Ketupat Toba 2021. Dari hasil pemeriksaan itu, hasil urine dari 136 pengemudi dinyatakan negatif, sedangkan hasil urine 8 orang lainnya dinyatakan positif mengandung narkoba.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi mengatakan, ke-8 orang yang positif narkoba merupakan pengemudi angkutan darat. Di mana 1 orang di antaranya diperiksa di Polres Batubara dan 2 orang diperiksa Polres Tanah Karo positif mengandung Narkotika jenis ganja. Kemudian 1 orang positif mengandung ganja dan 1 orang positif mengandung sabu yang diperiksa Polres Deliserdang. “Lalu dua orang pengemudi hasil urine positif mengandung narkotika jenis sabu dan pil ecstasy yang diperiksa oleh Polres Sergai serta 1 orang hasil urine positif mengandung narkotika jenis sabu yang diperiksa Polres Asahan,” jelasnya.

Hadi mengatakan pemeriksaan tes urine ini dilakukan di Pos Pam Penyekatan di masing-masing wilayah yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda Sumut dan Sat Resnarkoba Polres jajajaran sebagai rangkaian kegiatan Operasi Ketupat Toba 2021. “Terhadap pengemudi angkutan yang hasil tes urinenya positif mengandung narkotika akan dilakukan pemeriksaan dan dikirim ke lembaga rehabilitasi,” pungkasnya. (mag-1/ian/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/