27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Siswi Pembully Kakak Kelas Itu Menghilang

“Hanya itikat baik yang saya minta dari keluarga pelaku. Tapi sampai sekarang, belum ada keluarga pelaku datang dan meminta maaf,” kata Ridwan disela-sela kunjungan Wakil Ketua DPRD Binjai, M. Sajali.

Dikatakannya, pihak sekolah telah menghubungi dan meminta agar IMS mau kembali ke sekolah. Namun, kondisi yang masih trauma membuat korban belum mau bersekolah.

Kepada POSMETRO MEDAN, IMS mengaku tidak menyangka KR menganiaya dirinya. Menurutnya, KR adalah temannya. KR juga kerap bermain ke rumah korban.

“Keluarga sudah kenal dengan dia (pelaku). Tapi entah kenapa dia tega membuat aku sampai kayak gini. Dia tuduh aku memfitnah dia,” ungkap korban tanpa mau menjabar tudingan pelaku.

IMS mengaku akan kembali bersekolah bila sudah merasa tenang. “Insya Allah Senin aku kembali sekolah. Aku akan kuat dengan peristiwa ini. Aku sudah memaafkan pelaku,” ungkapnya.

Menurut IMS, usai penganiayaan terjadi, dirinya masih sempat bersekolah. Namun, setelah video yang memperlihatkan wajahnya itu beredar, korban enggan ke sekolah.

Sebab dirinya meyakini akan menjadi bahan olok-olok sesama pelajar. “Kejadiannya hari Jumat. Hari Sabtu dan Senin itu, aku masih sekolah. Tapi, setelah beredar hari Selasa aku tidak sekolah lagi. Aku malu,” lirihnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Bambang Tarigan mengaku dalam kasus ini pihaknya belum ada menerima laporan dari keluarga korban. Pun begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Jika memang keluarga korban membuat laporan, polisi akan menindaklanjuti sesuai proses hukum.

Diberitakan sebelumnya, KR (siswi kelas VIII) menganiaya IMS (siswi kelas IX). Saat melakukan aksinya, YL (siswi kelas VIII) merekam aksi tersebut dan memposting video tersebut ke jejaring youtube.(bam/ala)

“Hanya itikat baik yang saya minta dari keluarga pelaku. Tapi sampai sekarang, belum ada keluarga pelaku datang dan meminta maaf,” kata Ridwan disela-sela kunjungan Wakil Ketua DPRD Binjai, M. Sajali.

Dikatakannya, pihak sekolah telah menghubungi dan meminta agar IMS mau kembali ke sekolah. Namun, kondisi yang masih trauma membuat korban belum mau bersekolah.

Kepada POSMETRO MEDAN, IMS mengaku tidak menyangka KR menganiaya dirinya. Menurutnya, KR adalah temannya. KR juga kerap bermain ke rumah korban.

“Keluarga sudah kenal dengan dia (pelaku). Tapi entah kenapa dia tega membuat aku sampai kayak gini. Dia tuduh aku memfitnah dia,” ungkap korban tanpa mau menjabar tudingan pelaku.

IMS mengaku akan kembali bersekolah bila sudah merasa tenang. “Insya Allah Senin aku kembali sekolah. Aku akan kuat dengan peristiwa ini. Aku sudah memaafkan pelaku,” ungkapnya.

Menurut IMS, usai penganiayaan terjadi, dirinya masih sempat bersekolah. Namun, setelah video yang memperlihatkan wajahnya itu beredar, korban enggan ke sekolah.

Sebab dirinya meyakini akan menjadi bahan olok-olok sesama pelajar. “Kejadiannya hari Jumat. Hari Sabtu dan Senin itu, aku masih sekolah. Tapi, setelah beredar hari Selasa aku tidak sekolah lagi. Aku malu,” lirihnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Bambang Tarigan mengaku dalam kasus ini pihaknya belum ada menerima laporan dari keluarga korban. Pun begitu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Jika memang keluarga korban membuat laporan, polisi akan menindaklanjuti sesuai proses hukum.

Diberitakan sebelumnya, KR (siswi kelas VIII) menganiaya IMS (siswi kelas IX). Saat melakukan aksinya, YL (siswi kelas VIII) merekam aksi tersebut dan memposting video tersebut ke jejaring youtube.(bam/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/