MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprov Sumut) terus berupaya memenuhi rekomendasi UNESCO, agar Geopark Kaldera Toba (GKT) masuk dalam Unesco Global Geopark (UGG). Termasuk mempercepat penyelesaian pengerjaan dossier (laporan) yang akan dikirimkan ke Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco (KNIU) awal bulan depan.
“Tanggal 9 November ini kita akan mengirimkan dossier kepada KNIU dalam hal ini ke Menteri Koordinator Kemaritiman. Selanjutnya akan dibuat desain grafisnya dan diperbaiki kembali untuk kemudian tanggal 17-20 November dikirim ke Unesco,” ujar Wagub Nurhajizah Marpaung yang juga Ketua Tim Percepatan GKT dalam Focus Grup Discusion (FGD) di kantor Gubernur belum lama ini.
Turut hadir dalam FGD tersebut, Ahli Geologi dari Badan Geologi Bandung Indio Pratomo, Ketua Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Alimin Ginting, Dewan Pakar Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba, Dirut Badan Pengelola Otorita Danau Toba Arie Prasetyo, Kadisbudpar Sumut dan Kadis Lingkungan Hidup Hidayati.
Nurhajizah mengatakan, dossier yang akan dikirimkan ke KNIU. Hal itu sebelumnya sudah dibahas oleh Menko Kemaritiman, Menteri Pariwisata, Mendikbud, Menteri ESDM juga Badan Geologi.
“Selanjutnya setelah dossier dikirim ke Unesco, maka tanggal 21-22 November kita akan roadshow ke lapangan,” terang Nurhajizah.
Kemudian, pada Desember juga direncanakan kunjungan adviser dari Unesco. Untuk itu, akan dilakukan pembenahan di lapangan sampai dengan Maret 2018. Diperkirakan, assessment akan dilakukan pihak Unesco pada April 2018 mendatang.
“Semua yang telah kita masukkan dalam dossier kita harapkan dapat direalisasikan di lapangan. Meski pun memang belum 100 persen,” tuturnya.
“Seperti untuk panel informasi itu harus ada 40 yang sudah dapat dibiayai sebanyak 21 panel. Begitu juga seperti gapura harus ada 18 yang sudah dapat dibiayai sebanyak 10. Paling tidak sudah ada separuh yang bisa kita realisasikan,” sambungnya.
Sementara, Kadis Lingkungan Hidup Sumut Hidayati memaparkan, saat ini Pemprov Sumut terus berupaya untuk memenuhi proses aplikasi yang ditentukan pihak Unesco. Seperti mengirimkan laporan ke KNIU dan ke Unesco yang dideadline tanggal 1 Oktober hingga 30 November. Setelah 1 Desember Unesco akan melakukan pemeriksaan.
Kemudian mulai 1 Mei hingga 15 Agustus 2018 akan dilakukan evaluasi lapangan dan pada September 2018 baru diketahui apakah GKT masuk mendapatkan rekomendasi UGG atau tidak.