30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Jalan Provinsi di Gunung Meriah Amblas Diterjang Longsor

Jalan provinsi di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah, Deliserdang terputus karena diterjang longsor, Rabu (9/12) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga Kamis (10/12) siang, sejumlah warga masih melakukan gotong royong mengangkut tanah ke lokasi, untuk menimbun jalan longsor sepanjang 50 meter.
Jalan provinsi di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah, Deliserdang terputus karena diterjang longsor, Rabu (9/12) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga Kamis (10/12) siang, sejumlah warga masih melakukan gotong royong mengangkut tanah ke lokasi, untuk menimbun jalan longsor sepanjang 50 meter.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Jalan yang berstatus milik provinsi di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah terputus karena diterjang longsor. Sekira 50 meter panjang jalan milik provinsi di Kabupaten Deliserdang itu terputus.

Hingga Kamis (10/12) siang, sejumlah warga masih melakukan gotong royong dengan mengangkut tanah di lokasi guna arus lalu lintas bisa berjalan kembali normal. Budiman Sembiring selaku Camat Gunung Meriah menyatakan, kejadian longsor itu terjadi, Rabu (9/12) malam lalu, sekitar pukul 20.00 WIB.

Kala itu, sebut Budiman, hujan belum lama turun. Artinya, hujan di Desa Gunung Sinembah turun baru turun sekira tiga jam.

“Sejak pukul 17.00 WIB, hujan deras. Baru kejadian longsor, pukul 20.00 WIB. Saya sekarang lagi di lokasi bersama warga gotong royong,” sebut Budiman dari seberang telepon.

Dia menyebut, jalan yang terkena longsor itu merupakan jalan yang menghubungkan Kabupaten Deliserdang dengan Kabupaten Simalungun. Menurutnya, saat ini kondisinya sudah terputus yang kini tak bisa dilalui oleh kendaraan. Akibat longsor yang berkedalaman sekitar 7 meter ini, 4 desa di Gunung Meriah terisolasi. Keempat desa itu diantaranya, Desa Gunung Sinembah, Desa Simempar, Desa Gunung Paribuan dan Desa Kuta Bayu.

“Sekarang sudah putus total. Ini merupakan jalan provinsi. Amblasnya jalan provinsi ini, empat desa terisolasi yang dihuni sekitar 300 Kepala Keluarga,” bilang dia.

Selain itu, lanjut Budiman, hujan deras disertai angin kencang ini turut merusak ratusan hektar lahan persawahan di lima desa yang ada di Kecamatan Gunung Meriah. Seperti, Desa Bintang Meriah, Desa Gunung Meriah, Desa Gunung Seribu, Desa Gunung Sinembah dan Desa Pekan Gunung Meriah.

Disebut Budiman, hal ini sudah dilaporkannya kepada Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan. Dia berharap, agar Pemprovsu segera turun tangan mengatasi jalan yang longsor tersebut.

Dilaporkan akibat longsor ini, tidak ada korban jiwa. “Di lima desa itu, ada sekitar 100 hektar sampai 150 hektar areal persawahan yang baru ditanami padi sebulan lalu, rusak. Perbaikan dilakukan secara gotong royong,” ungkapnya.

Jalan yang longsor itu merupakan jalan milik provinsi. Hal itu dibenarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Deliserdang. Alhasil, Dinas PU Deliserdang mendesak agar Pemprovsu cepat turun tangan menindaklanjuti kejadian longsor yang memutuskan jalan provinsi itu sepanjang 50 meter tersebut.

Menurut Kadis PU Deliserdang, Donald Tobing, kejadian longsor di jalan milik provinsi persisnya di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah itu, sudah dilaporkannya ke Pemprovsu.

“Kita sudah lakukan koordinasi (dengan Pemprovsu),” kata Donald.

Disebutkan Donald, pihaknya siap turun tangan menindaklanjuti persoalan ini jika memang Pemprovsu cuek dalam menanganinya. Kata Donald, anggota Dinas PU Deliserdang sudah diterjunkan untuk meninjau lokasi bencana.

“Kita mengupayakan bagaimana jalan, jangan sampai terputus. Kalau memang provinsi belum juga, kita nanti dari Dinas PU Deliserdang yang tangani,” sebut Donald yang juga merangkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pasar Deliserdang ini.

Lain halnya di Bangun Purba. Jika jalan di Gunung Meriah amblas karena longsor, di Bangun Purba ada 21 rumah rusak bahkan hanyut diantaranya lantaran diterjang banjir bandang, Rabu (9/12) malam. Camat Bangun Purba, Gongma S Harahap menyatakan, 21 rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang, berada di Desa Mabar. Dia merinci, 17 rumah di Dusun VIII Pagar Gunung dan 4 rumah di Dusun VII Dagang Buluh.

Menurutnya, banjir bandang hingga ada rumah warga yang hanyut menerjang Bangun Purba, merupakan banjir kiriman. Disebut demikian, kata Camat, karena tadi malam tidak ada sama sekali hujan.

“Seluruh rumah yang kena banjir bandang, ada di dekat aliran sungai buaya,” sebutnya. Dia menambahkan, sejak kemarin siang sekitar pukul 14.00 WIB, air sudah naik hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB. Melihat itu, warga pun mengungsi. Menurut Camat, pemerintah sudah turun tangan dan menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahnya diterjang banjir bandang.

Sementara, Petugas Prakirawan (forecaster) BMKG Kualanamu, Nensy Tambunan memprediksi, akan terjadi hujan ringan hingga sedang di pesisir barat di malam hari. Untuk potensi longsor, dia memprediksi terjadi di wilayah pegunungan seperti Kabupaten Karo dan Kabupaten Tapanuli Utara. (ted)

Jalan provinsi di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah, Deliserdang terputus karena diterjang longsor, Rabu (9/12) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga Kamis (10/12) siang, sejumlah warga masih melakukan gotong royong mengangkut tanah ke lokasi, untuk menimbun jalan longsor sepanjang 50 meter.
Jalan provinsi di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah, Deliserdang terputus karena diterjang longsor, Rabu (9/12) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga Kamis (10/12) siang, sejumlah warga masih melakukan gotong royong mengangkut tanah ke lokasi, untuk menimbun jalan longsor sepanjang 50 meter.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Jalan yang berstatus milik provinsi di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah terputus karena diterjang longsor. Sekira 50 meter panjang jalan milik provinsi di Kabupaten Deliserdang itu terputus.

Hingga Kamis (10/12) siang, sejumlah warga masih melakukan gotong royong dengan mengangkut tanah di lokasi guna arus lalu lintas bisa berjalan kembali normal. Budiman Sembiring selaku Camat Gunung Meriah menyatakan, kejadian longsor itu terjadi, Rabu (9/12) malam lalu, sekitar pukul 20.00 WIB.

Kala itu, sebut Budiman, hujan belum lama turun. Artinya, hujan di Desa Gunung Sinembah turun baru turun sekira tiga jam.

“Sejak pukul 17.00 WIB, hujan deras. Baru kejadian longsor, pukul 20.00 WIB. Saya sekarang lagi di lokasi bersama warga gotong royong,” sebut Budiman dari seberang telepon.

Dia menyebut, jalan yang terkena longsor itu merupakan jalan yang menghubungkan Kabupaten Deliserdang dengan Kabupaten Simalungun. Menurutnya, saat ini kondisinya sudah terputus yang kini tak bisa dilalui oleh kendaraan. Akibat longsor yang berkedalaman sekitar 7 meter ini, 4 desa di Gunung Meriah terisolasi. Keempat desa itu diantaranya, Desa Gunung Sinembah, Desa Simempar, Desa Gunung Paribuan dan Desa Kuta Bayu.

“Sekarang sudah putus total. Ini merupakan jalan provinsi. Amblasnya jalan provinsi ini, empat desa terisolasi yang dihuni sekitar 300 Kepala Keluarga,” bilang dia.

Selain itu, lanjut Budiman, hujan deras disertai angin kencang ini turut merusak ratusan hektar lahan persawahan di lima desa yang ada di Kecamatan Gunung Meriah. Seperti, Desa Bintang Meriah, Desa Gunung Meriah, Desa Gunung Seribu, Desa Gunung Sinembah dan Desa Pekan Gunung Meriah.

Disebut Budiman, hal ini sudah dilaporkannya kepada Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan. Dia berharap, agar Pemprovsu segera turun tangan mengatasi jalan yang longsor tersebut.

Dilaporkan akibat longsor ini, tidak ada korban jiwa. “Di lima desa itu, ada sekitar 100 hektar sampai 150 hektar areal persawahan yang baru ditanami padi sebulan lalu, rusak. Perbaikan dilakukan secara gotong royong,” ungkapnya.

Jalan yang longsor itu merupakan jalan milik provinsi. Hal itu dibenarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Deliserdang. Alhasil, Dinas PU Deliserdang mendesak agar Pemprovsu cepat turun tangan menindaklanjuti kejadian longsor yang memutuskan jalan provinsi itu sepanjang 50 meter tersebut.

Menurut Kadis PU Deliserdang, Donald Tobing, kejadian longsor di jalan milik provinsi persisnya di Desa Gunung Sinembah, Kecamatan Gunung Meriah itu, sudah dilaporkannya ke Pemprovsu.

“Kita sudah lakukan koordinasi (dengan Pemprovsu),” kata Donald.

Disebutkan Donald, pihaknya siap turun tangan menindaklanjuti persoalan ini jika memang Pemprovsu cuek dalam menanganinya. Kata Donald, anggota Dinas PU Deliserdang sudah diterjunkan untuk meninjau lokasi bencana.

“Kita mengupayakan bagaimana jalan, jangan sampai terputus. Kalau memang provinsi belum juga, kita nanti dari Dinas PU Deliserdang yang tangani,” sebut Donald yang juga merangkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pasar Deliserdang ini.

Lain halnya di Bangun Purba. Jika jalan di Gunung Meriah amblas karena longsor, di Bangun Purba ada 21 rumah rusak bahkan hanyut diantaranya lantaran diterjang banjir bandang, Rabu (9/12) malam. Camat Bangun Purba, Gongma S Harahap menyatakan, 21 rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang, berada di Desa Mabar. Dia merinci, 17 rumah di Dusun VIII Pagar Gunung dan 4 rumah di Dusun VII Dagang Buluh.

Menurutnya, banjir bandang hingga ada rumah warga yang hanyut menerjang Bangun Purba, merupakan banjir kiriman. Disebut demikian, kata Camat, karena tadi malam tidak ada sama sekali hujan.

“Seluruh rumah yang kena banjir bandang, ada di dekat aliran sungai buaya,” sebutnya. Dia menambahkan, sejak kemarin siang sekitar pukul 14.00 WIB, air sudah naik hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB. Melihat itu, warga pun mengungsi. Menurut Camat, pemerintah sudah turun tangan dan menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahnya diterjang banjir bandang.

Sementara, Petugas Prakirawan (forecaster) BMKG Kualanamu, Nensy Tambunan memprediksi, akan terjadi hujan ringan hingga sedang di pesisir barat di malam hari. Untuk potensi longsor, dia memprediksi terjadi di wilayah pegunungan seperti Kabupaten Karo dan Kabupaten Tapanuli Utara. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/