25 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Warga Langkat Kenduri Bersih Desa

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
KENDURI: Warga tengah melakukan kenduri (makan bersama) dalam acara bersih-bersih desa, Selasa (11/4)

SUMUTPOS.CO  – BERBAGAI cara dilakukan orang untuk mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan hidayah kepada Tuhan. Seperti dilakukan masyarakat Desa Teluk, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Guna menunjukan rasa syukur, mereka melakukan kenduri yang disebut “Bersih Desa”.

“Acara ini memang setiap tahun kami lakukan dan sudah berlangsung turun temurun. Biasanya kami lakukan habis panen raya atau setiap tanggal 4 April,” kata Kepala Desa Teluk Surinah, Selasa (11/4) siang.

Selain acara kenduri (makan bersama), papar dia, ada dilakukan acara kitab budaya. Acara ini merupakan rangkaian dari acara bentuk syukur.

Dimana, setiap etnis akan memakai baju adat masing-masing. Selanjutnya, warga dari berbagai etnis ini melakukan keliling kampung setelah acara kenduri berlangsung.

“Kebetulan kampung kami terdiri dari berbagai etnis atau suku adat. Jadi, setiap etnis mewakili memakai baju adat masing-masing. Dan ini merupakan bentuk kegiatan untuk menyatukan rasa kebersamaan setiap warga,” tutur dia.

Selain itu, ada nantinya acara wayang kulit semalam suntuk dan rebutan makanan. Disinilah bentuk kemeriahan acara setiap tahunnya. Dimana setiap warga sangat antusias menyambut acara ini.

“Jadi acara ini tidak seharian saja, namun sampai 2 harian. Sehingga acara ini sangat dinanti warga. Dan hari ini merupakan perayaan yang ke 97 tahun,” papar wanita ini.

Diharapkannya, acara ini dapat terus terlaksana dan terjaga setiap tahunnya. Sehingga, anak cucu nantinya dapat melihat dan melestarikan acara tersebut.

“Juga dapat merasakan bentuk syukur mereka kepada sang Khalit. Kita harapkan dapat terus terjaga,” tukasnya.

Ditempat sang sama, salah seorang warga Nurmanto mengaku, panen raya kali ini hasilnya cukup melimpah. “Alhamdulillah, panen tahun ini cukup melimpah bang,” ungkap dia.

Bapak beranak dua ini juga mengatakan, kalau acara tahunan ini memang sangat dinanti warga sekitar. Sebab, merupakan budaya dari nenek moyang dalam menunjukan rasa syukur mereka.

Bahkan, dari anak-anak sudah diajarkan untuk mengikuti dan melestarikan budaya ini. “Sudah lama kali ini bang. Bahkan, dari saya masih kecil dulu, sudah ada acara syukuran seperti ini. Makanya, saya selaku orang tua mengajarkan anak-anak dan menyarankan untuk mengikuti acara ini,” terang pria berusia 37 tahun ini.

Sementara, Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH diwakili Asisten II Sura Ukur mengatakan, sangat menyambut baik acara ini. Sura Ukur mengharapkan, agar masyarakat sekitar dapat terus menjaga kultur budidaya.

Dimana, acara ini memang harus dilestarikan. Sehingga, dapat mengundang wisata untuk berkunjung. Karena ini merupakan budaya dan kearifan lokal.

“Untuk itu, pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi acara yang ada,” pungkasnya.(bam/ala)

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
KENDURI: Warga tengah melakukan kenduri (makan bersama) dalam acara bersih-bersih desa, Selasa (11/4)

SUMUTPOS.CO  – BERBAGAI cara dilakukan orang untuk mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan hidayah kepada Tuhan. Seperti dilakukan masyarakat Desa Teluk, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Guna menunjukan rasa syukur, mereka melakukan kenduri yang disebut “Bersih Desa”.

“Acara ini memang setiap tahun kami lakukan dan sudah berlangsung turun temurun. Biasanya kami lakukan habis panen raya atau setiap tanggal 4 April,” kata Kepala Desa Teluk Surinah, Selasa (11/4) siang.

Selain acara kenduri (makan bersama), papar dia, ada dilakukan acara kitab budaya. Acara ini merupakan rangkaian dari acara bentuk syukur.

Dimana, setiap etnis akan memakai baju adat masing-masing. Selanjutnya, warga dari berbagai etnis ini melakukan keliling kampung setelah acara kenduri berlangsung.

“Kebetulan kampung kami terdiri dari berbagai etnis atau suku adat. Jadi, setiap etnis mewakili memakai baju adat masing-masing. Dan ini merupakan bentuk kegiatan untuk menyatukan rasa kebersamaan setiap warga,” tutur dia.

Selain itu, ada nantinya acara wayang kulit semalam suntuk dan rebutan makanan. Disinilah bentuk kemeriahan acara setiap tahunnya. Dimana setiap warga sangat antusias menyambut acara ini.

“Jadi acara ini tidak seharian saja, namun sampai 2 harian. Sehingga acara ini sangat dinanti warga. Dan hari ini merupakan perayaan yang ke 97 tahun,” papar wanita ini.

Diharapkannya, acara ini dapat terus terlaksana dan terjaga setiap tahunnya. Sehingga, anak cucu nantinya dapat melihat dan melestarikan acara tersebut.

“Juga dapat merasakan bentuk syukur mereka kepada sang Khalit. Kita harapkan dapat terus terjaga,” tukasnya.

Ditempat sang sama, salah seorang warga Nurmanto mengaku, panen raya kali ini hasilnya cukup melimpah. “Alhamdulillah, panen tahun ini cukup melimpah bang,” ungkap dia.

Bapak beranak dua ini juga mengatakan, kalau acara tahunan ini memang sangat dinanti warga sekitar. Sebab, merupakan budaya dari nenek moyang dalam menunjukan rasa syukur mereka.

Bahkan, dari anak-anak sudah diajarkan untuk mengikuti dan melestarikan budaya ini. “Sudah lama kali ini bang. Bahkan, dari saya masih kecil dulu, sudah ada acara syukuran seperti ini. Makanya, saya selaku orang tua mengajarkan anak-anak dan menyarankan untuk mengikuti acara ini,” terang pria berusia 37 tahun ini.

Sementara, Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH diwakili Asisten II Sura Ukur mengatakan, sangat menyambut baik acara ini. Sura Ukur mengharapkan, agar masyarakat sekitar dapat terus menjaga kultur budidaya.

Dimana, acara ini memang harus dilestarikan. Sehingga, dapat mengundang wisata untuk berkunjung. Karena ini merupakan budaya dan kearifan lokal.

“Untuk itu, pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi acara yang ada,” pungkasnya.(bam/ala)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/