31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bupati Karo Diminta Angkat Bangkai Babi di Jalan

SEMBARANGAN: Bangkai babi yang dibuang sembarangan, dan tulisan di karton meminta bupati mengangkatnya.
solideo/sumut pos
SEMBARANGAN: Bangkai babi yang dibuang sembarangan, dan tulisan di karton meminta bupati mengangkatnya. solideo/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski Pemkab Karo telah membentuk 18 posko pencegahan dan penanggulangan wabah hog cholera (virus babi), masih ada saja warga/peternak yang sembarangan membuang bangkai babi di tempat umum.

Kali ini, bangkai babi meresahkan warga sekitar Jalan Lintas Sumatera, kawasan Kabanjahe. Bangkai babi itu ditemukan warga tergeletak di sisi jalan arteri.

Bukan itu saja, di bagian kepala babi yang mati itu, ditutupi karton dengan tulisan yang ditujukan kepada bupati. Angkat Babi e Pak Bupati !!! #Babi Kirimen, demikian isi tulisan di bangkai babi yang dibuang di sisi jalan raya, tak jauh dari Kantor Satlantas Polres Tanah Karo, pada Senin (9/12) pagi.

Warga sekitar lokasi pembuangan bangkai babi, sangat menyesalkan tindakan pelaku.

“Ini sangat mengganggu. Mengapa ini terjadi, itu yang menjadi tanda tanya,” ungkap Andi Sembiring, warga di sekitar lokasi pembuangan bangkai babi.

Dalam mengatasi dan menangani wabah hog cholera yang menyebabkan ribuan babi mati, Pemkab Karo telah membentuk Tim Unit Respons Cepat Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular Pada Ternak Babi melalui Surat Keputusan Nomor: SK/ 520/473/Pertanian /2019 tanggal 28 November 2019.

Selain itu, Pemkab Karo juga membentuk posko di tiap kecamatan dan ditambah posko kabupaten.

“Total 17 posko di tiap kecamatan ditambah 1 Posko Kabupaten,” kata Bupati Karo Terkelin Brahmana.

Bupati mengimbau bagi masyarakat, peternak, pengusaha yang mendapati babinya mati mendadak, agar segera menghubungi posko.

“Saya mengimbau segera diinformasikan ke Pemda Karo di Posko 1. Hal ini akan ditindaklanjuti oleh tim Posko. Jangan dibuang tapi laporkan, kita akan tangani,” tegas Terkelin. (deo/han)

SEMBARANGAN: Bangkai babi yang dibuang sembarangan, dan tulisan di karton meminta bupati mengangkatnya.
solideo/sumut pos
SEMBARANGAN: Bangkai babi yang dibuang sembarangan, dan tulisan di karton meminta bupati mengangkatnya. solideo/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Meski Pemkab Karo telah membentuk 18 posko pencegahan dan penanggulangan wabah hog cholera (virus babi), masih ada saja warga/peternak yang sembarangan membuang bangkai babi di tempat umum.

Kali ini, bangkai babi meresahkan warga sekitar Jalan Lintas Sumatera, kawasan Kabanjahe. Bangkai babi itu ditemukan warga tergeletak di sisi jalan arteri.

Bukan itu saja, di bagian kepala babi yang mati itu, ditutupi karton dengan tulisan yang ditujukan kepada bupati. Angkat Babi e Pak Bupati !!! #Babi Kirimen, demikian isi tulisan di bangkai babi yang dibuang di sisi jalan raya, tak jauh dari Kantor Satlantas Polres Tanah Karo, pada Senin (9/12) pagi.

Warga sekitar lokasi pembuangan bangkai babi, sangat menyesalkan tindakan pelaku.

“Ini sangat mengganggu. Mengapa ini terjadi, itu yang menjadi tanda tanya,” ungkap Andi Sembiring, warga di sekitar lokasi pembuangan bangkai babi.

Dalam mengatasi dan menangani wabah hog cholera yang menyebabkan ribuan babi mati, Pemkab Karo telah membentuk Tim Unit Respons Cepat Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular Pada Ternak Babi melalui Surat Keputusan Nomor: SK/ 520/473/Pertanian /2019 tanggal 28 November 2019.

Selain itu, Pemkab Karo juga membentuk posko di tiap kecamatan dan ditambah posko kabupaten.

“Total 17 posko di tiap kecamatan ditambah 1 Posko Kabupaten,” kata Bupati Karo Terkelin Brahmana.

Bupati mengimbau bagi masyarakat, peternak, pengusaha yang mendapati babinya mati mendadak, agar segera menghubungi posko.

“Saya mengimbau segera diinformasikan ke Pemda Karo di Posko 1. Hal ini akan ditindaklanjuti oleh tim Posko. Jangan dibuang tapi laporkan, kita akan tangani,” tegas Terkelin. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/