31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Ditanya Djarot Soal Stunting, Edy: Apa Itu Stunting?  

Debat Pilgubsu sesi dua tahun 2018.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku tidak memahami saat ditanya mengenai stunting oleh Cagub Djarot Saiful Hidayat. Edy tak mau menjawab sebelum Djarot menjelaskan arti stunting.

“Saya baru tahu stunting. Jadi kenapa harus pakai (istilah) yang sulit-sulit? Dijelaskan dulu nanti pasti akan saya jawab dan saya tidak bisa menjawab apa itu stunting karena saya tidak mengerti apa itu stunting. Terima kasih,” kata Edy, di Hotel Adi Mulia Medan, Sabtu (12/5/2018).

Djarot menjelaskan stunting merupakan kondisi di mana bayi tidak tumbuh dengan baik. Penyebabnya, karena si bayi tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.

“Pak Edy, ini persoalan yang sangat penting dan strategis. Stunting itu gagal tumbuh kembang yang menyebabkan anak itu cebol. Bukan hanya gagal tumbuh kembang, tapi juga otaknya berpengaruh menjadi rendah. Penyebab utama stuntingadalah pada saat golden age, 100 hari, 1000 hari dia tidak mendapatkan pengasuhan yang baik bagi si bayi,” papar Djarot.

Setelah dijelaskan Edy pun menjawab pertanyaan Djarot. Edy mengatakan telah memiliki sejumlah program untuk menangani masalah stunting di Sumut dan bahkan, dia sempat menyindir Djarot.

“Kalau itu memang kami sudah membuatkan rencana. Ada di situ bidan siaga, ada perawat siaga, ada ambulan siaga. Kita sampaikan bahkan nanti ada mobil jenazah siaga. Setiap ada di tingkat kabupaten bahkan tingkat kecamatan untuk mengatasi yang disebut tadi stunting,” terang Edy.

“Tapi setahu saya stunting yang pernah bapak duduki itu juga masih banyak. Yang stunting ini akan saya catat agar nanti saat saya jadi gubernur saya tidak akan lupa lagi tentang stunting,” imbuh dia.

Purnawirawan TNI itu juga menyindir Djarot saat bertanya mengenai pembangunan di Sumut. Yang ditanyakan Edy, apakah pembangunan di Sumut sudah adil dan merata?
“Pembangunan yang berkeadilan itu ada beberapa cirinya. Satu, adil dari sisi struktur pendapatan. Yang miskin, yang kurang, harus dibantu. Kedua, dari sisi wilayah. Wilayah yang tertinggal itu harus juga mendapatkan perhatian khusus. Ini yang masalah keadilan,” jawab Djarot.

“Sedangkan kesetaraan, itu kita di dalam membangun tanpa membeda-bedakan terutama dari sisi gender, laki-laki dan perempuan,” lanjut dia.

Edy nampaknya tak puas dengan jawaban Djarot. Menurut dia, untuk melihat apakah pembangunan di Sumut adil dan merata ada dua kata kunci.

“Pak Djarot, yang saya tanya ke bapak bagaimana pembangunan yang ada di Sumut, sudah berkeadilan? Itu jawabannya adalah kunci, kata kunci di situ. Akses dan pemberdayaan,” ujar Edy.

Djarot langsung menimpali. Politikus PDIP itu menilai pembangunan di Sumut baik, namun harus dipercepat.

“Terima kasih Pak Edy. Pembangunan di Sumut dengan koordinasi dengan pemerintah pusat itu sudah cukup baik. Maka ini harus kita percepat. Percepatan pembangunan ini akan mengurangi kemiskinan,” tutur Djarot. (zak/nvl/dtc)

Debat Pilgubsu sesi dua tahun 2018.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengaku tidak memahami saat ditanya mengenai stunting oleh Cagub Djarot Saiful Hidayat. Edy tak mau menjawab sebelum Djarot menjelaskan arti stunting.

“Saya baru tahu stunting. Jadi kenapa harus pakai (istilah) yang sulit-sulit? Dijelaskan dulu nanti pasti akan saya jawab dan saya tidak bisa menjawab apa itu stunting karena saya tidak mengerti apa itu stunting. Terima kasih,” kata Edy, di Hotel Adi Mulia Medan, Sabtu (12/5/2018).

Djarot menjelaskan stunting merupakan kondisi di mana bayi tidak tumbuh dengan baik. Penyebabnya, karena si bayi tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.

“Pak Edy, ini persoalan yang sangat penting dan strategis. Stunting itu gagal tumbuh kembang yang menyebabkan anak itu cebol. Bukan hanya gagal tumbuh kembang, tapi juga otaknya berpengaruh menjadi rendah. Penyebab utama stuntingadalah pada saat golden age, 100 hari, 1000 hari dia tidak mendapatkan pengasuhan yang baik bagi si bayi,” papar Djarot.

Setelah dijelaskan Edy pun menjawab pertanyaan Djarot. Edy mengatakan telah memiliki sejumlah program untuk menangani masalah stunting di Sumut dan bahkan, dia sempat menyindir Djarot.

“Kalau itu memang kami sudah membuatkan rencana. Ada di situ bidan siaga, ada perawat siaga, ada ambulan siaga. Kita sampaikan bahkan nanti ada mobil jenazah siaga. Setiap ada di tingkat kabupaten bahkan tingkat kecamatan untuk mengatasi yang disebut tadi stunting,” terang Edy.

“Tapi setahu saya stunting yang pernah bapak duduki itu juga masih banyak. Yang stunting ini akan saya catat agar nanti saat saya jadi gubernur saya tidak akan lupa lagi tentang stunting,” imbuh dia.

Purnawirawan TNI itu juga menyindir Djarot saat bertanya mengenai pembangunan di Sumut. Yang ditanyakan Edy, apakah pembangunan di Sumut sudah adil dan merata?
“Pembangunan yang berkeadilan itu ada beberapa cirinya. Satu, adil dari sisi struktur pendapatan. Yang miskin, yang kurang, harus dibantu. Kedua, dari sisi wilayah. Wilayah yang tertinggal itu harus juga mendapatkan perhatian khusus. Ini yang masalah keadilan,” jawab Djarot.

“Sedangkan kesetaraan, itu kita di dalam membangun tanpa membeda-bedakan terutama dari sisi gender, laki-laki dan perempuan,” lanjut dia.

Edy nampaknya tak puas dengan jawaban Djarot. Menurut dia, untuk melihat apakah pembangunan di Sumut adil dan merata ada dua kata kunci.

“Pak Djarot, yang saya tanya ke bapak bagaimana pembangunan yang ada di Sumut, sudah berkeadilan? Itu jawabannya adalah kunci, kata kunci di situ. Akses dan pemberdayaan,” ujar Edy.

Djarot langsung menimpali. Politikus PDIP itu menilai pembangunan di Sumut baik, namun harus dipercepat.

“Terima kasih Pak Edy. Pembangunan di Sumut dengan koordinasi dengan pemerintah pusat itu sudah cukup baik. Maka ini harus kita percepat. Percepatan pembangunan ini akan mengurangi kemiskinan,” tutur Djarot. (zak/nvl/dtc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/