26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Fransiskus Ditemukan Terapung di Antara Enceng Gondok

Fransiskus ditemukan terapung di perairan Danau Toba setelah berjuang hidup selama tiga hari.
Fransiskus ditemukan terapung di perairan Danau Toba setelah berjuang hidup selama tiga hari.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Seorang penumpang pesawat Helikopter EC-130 yang dilaporkan hilang pada Minggu 11 oktober 2015, ditemukan dalam kondisi selamat.

Dari hasil identifikasi, penumpang selamat ini diketahui bernama Fransiskus berusia 22 tahun asal Tegal Boyan, Sleman, Yogyakarta. Ia ditemukan terapung di perairan Danau Toba setelah berjuang hidup selama tiga hari.

“Korban kini masih menjalani perawatan di puskesmas Onan Runggu” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf, Selasa, 13 Oktober 2015.

Fransiskus berhasil ditemukan selamat setelah terapung di antara tumbuhan eceng gondok di perairan Onan Runggu Desa Onan Runggu. Saat ditemukan, kondisi Fransiskus memprihatinkan. Ia sudah tak lagi mengenakan busana dan hanya menyisakan jam tangan hitam yang masih melekat di pergelangan tangannya.

Adapun paman Fransiskus yang juga menumpang di heli itu, yaitu Nur Harianto (46) belum ditemukan.

Keduanya sama-sama bekerja sebagai teknisi helikopter di PT Penerbangan Alam Semesta, Surabaya. “Rencananya mau ke Medan, karena pekerjaannya di bagian transportasi, teknisi pesawat,” kata Esti Maryanto, 48 bibi dari Fransiskus kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group).

Fransiskus Subihardayan merupakan anak pasangan veteran almarhum Sunarto dan Sri Handayani. Ia menyelesaikan pendidikannya di STM Penerbangan Yogyakarta pada 2011 lalu.

Selanjutnya, selepas lulus ia pernah bekerja sebagai teknisi helikopter di Surabaya, Papua, Kalimantan hingga tiga bulan terakhir belakangan berada di Medan, Sumatera Utara.

Hingga kini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk mencari keberadaan dan kemungkinan korban selamat lainnya.

Sebelumnya, helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta tipe EC 130 hilang saat terbang dari pulau Samosir menuju Bandara Internasional Kuala Namu, di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Minggu 11 Oktober 2015. Helikopter itu diterbangkan oleh Kapten Teguh Mulyatno, Heri Poerwantono (teknisi), dan tiga orang penumpang yaitu Nurhayanto, Giyanto, dan Fransiskus. (int/jpnn)

Fransiskus ditemukan terapung di perairan Danau Toba setelah berjuang hidup selama tiga hari.
Fransiskus ditemukan terapung di perairan Danau Toba setelah berjuang hidup selama tiga hari.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Seorang penumpang pesawat Helikopter EC-130 yang dilaporkan hilang pada Minggu 11 oktober 2015, ditemukan dalam kondisi selamat.

Dari hasil identifikasi, penumpang selamat ini diketahui bernama Fransiskus berusia 22 tahun asal Tegal Boyan, Sleman, Yogyakarta. Ia ditemukan terapung di perairan Danau Toba setelah berjuang hidup selama tiga hari.

“Korban kini masih menjalani perawatan di puskesmas Onan Runggu” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf, Selasa, 13 Oktober 2015.

Fransiskus berhasil ditemukan selamat setelah terapung di antara tumbuhan eceng gondok di perairan Onan Runggu Desa Onan Runggu. Saat ditemukan, kondisi Fransiskus memprihatinkan. Ia sudah tak lagi mengenakan busana dan hanya menyisakan jam tangan hitam yang masih melekat di pergelangan tangannya.

Adapun paman Fransiskus yang juga menumpang di heli itu, yaitu Nur Harianto (46) belum ditemukan.

Keduanya sama-sama bekerja sebagai teknisi helikopter di PT Penerbangan Alam Semesta, Surabaya. “Rencananya mau ke Medan, karena pekerjaannya di bagian transportasi, teknisi pesawat,” kata Esti Maryanto, 48 bibi dari Fransiskus kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group).

Fransiskus Subihardayan merupakan anak pasangan veteran almarhum Sunarto dan Sri Handayani. Ia menyelesaikan pendidikannya di STM Penerbangan Yogyakarta pada 2011 lalu.

Selanjutnya, selepas lulus ia pernah bekerja sebagai teknisi helikopter di Surabaya, Papua, Kalimantan hingga tiga bulan terakhir belakangan berada di Medan, Sumatera Utara.

Hingga kini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk mencari keberadaan dan kemungkinan korban selamat lainnya.

Sebelumnya, helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta tipe EC 130 hilang saat terbang dari pulau Samosir menuju Bandara Internasional Kuala Namu, di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Minggu 11 Oktober 2015. Helikopter itu diterbangkan oleh Kapten Teguh Mulyatno, Heri Poerwantono (teknisi), dan tiga orang penumpang yaitu Nurhayanto, Giyanto, dan Fransiskus. (int/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/