31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Astaganagaaaa… Pria Ini Perkosa Bayi 14 Bulan

Foto: Metro Rantau/Sumut Pos Grup Lasiman, pria yang mencabuli balita berusia 14 bulan di Labusel.
Foto: Metro Rantau/Sumut Pos Grup
Lasiman, pria yang mencabuli balita berusia 14 bulan di Labusel.

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Seorang bayi berusia 14 bulan menjadi korban pencabulan pria dewasa tetangga rumahnya. Bayi tersebut yakni Nu, putri pasangan Jum (30) dan Her (35). Sedangkan pelaku bernama Lasiman.

Kejadian pada Jumat (11/3) lalu itu sontak menghebohkan warga Dusun 2 Pondok PDK, Desa Mampang, Kec. Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan (Labusel).

Kasubag Humas AKP Viktor Sibarani kepada wartawan, Minggu (13/3), menerangkan bahwa peristiwa memilukan ini berawal saat Nu tidur-tiduran di teras rumahnya bersama ibunya. Sementara ayahnya pergi memancing bersama Heldi, anak pelaku.

Jum yang sempat tertidur baru terbangun setelah mendengar putrinya menangis. Tapi begitu dilihat, sang putri tidak lagi berada di sampingnya.

Belakangan wanita ini menyadari suara Nu berasal dari rumah Lasiman yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari rumah mereka. Bersamaan dengan itu, Jum juga sempat mendengar Lasiman mengatakan: “Sana sama mamak. Sana sama mamak”.

Tanpa menaruh curiga sedikit pun, Jum menjemput korban dari depan pintu rumah tersangka. Berikutnya, Nu yang sedang memegang korek api (disinyalir milik Lasiman) dibawa pulang.

Berselang lima menit, korban menangis sejadi-jadinya ketika buang air kecil. Karena terus menerus menangis, Jum pun kebingungan. Sekitar 15 menit kemudian, wanita ini memeriksa kemaluan korban. “Saat dilihat, ternyata terdapat tanda memar dan koyak di kemaluan korban,” ujar Viktor.

Lanjut Viktor, mendengar Nu terus menangis, seorang kerabat Jum bernama Fani datang dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah Jum menjelaskan permasalahannya, Fani menyebutkan hal itu kemungkinan disebabkan lasaknya korban saat bermain-main.

Usai berbincang sesaat, Fani akhirnya menyarankan Jum menghubungi Her dan memberitahu kondisi Nu. Setibanya di rumah, Her pun melihat kemaluan putrinya. Sampai di sini, belum ada kecurigaan pada diri orangtua korban. Pasalnya, Her menduga memar tersebut akibat gigitan serangga.

Foto: Metro Rantau/Sumut Pos Grup Lasiman, pria yang mencabuli balita berusia 14 bulan di Labusel.
Foto: Metro Rantau/Sumut Pos Grup
Lasiman, pria yang mencabuli balita berusia 14 bulan di Labusel.

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Seorang bayi berusia 14 bulan menjadi korban pencabulan pria dewasa tetangga rumahnya. Bayi tersebut yakni Nu, putri pasangan Jum (30) dan Her (35). Sedangkan pelaku bernama Lasiman.

Kejadian pada Jumat (11/3) lalu itu sontak menghebohkan warga Dusun 2 Pondok PDK, Desa Mampang, Kec. Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan (Labusel).

Kasubag Humas AKP Viktor Sibarani kepada wartawan, Minggu (13/3), menerangkan bahwa peristiwa memilukan ini berawal saat Nu tidur-tiduran di teras rumahnya bersama ibunya. Sementara ayahnya pergi memancing bersama Heldi, anak pelaku.

Jum yang sempat tertidur baru terbangun setelah mendengar putrinya menangis. Tapi begitu dilihat, sang putri tidak lagi berada di sampingnya.

Belakangan wanita ini menyadari suara Nu berasal dari rumah Lasiman yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari rumah mereka. Bersamaan dengan itu, Jum juga sempat mendengar Lasiman mengatakan: “Sana sama mamak. Sana sama mamak”.

Tanpa menaruh curiga sedikit pun, Jum menjemput korban dari depan pintu rumah tersangka. Berikutnya, Nu yang sedang memegang korek api (disinyalir milik Lasiman) dibawa pulang.

Berselang lima menit, korban menangis sejadi-jadinya ketika buang air kecil. Karena terus menerus menangis, Jum pun kebingungan. Sekitar 15 menit kemudian, wanita ini memeriksa kemaluan korban. “Saat dilihat, ternyata terdapat tanda memar dan koyak di kemaluan korban,” ujar Viktor.

Lanjut Viktor, mendengar Nu terus menangis, seorang kerabat Jum bernama Fani datang dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah Jum menjelaskan permasalahannya, Fani menyebutkan hal itu kemungkinan disebabkan lasaknya korban saat bermain-main.

Usai berbincang sesaat, Fani akhirnya menyarankan Jum menghubungi Her dan memberitahu kondisi Nu. Setibanya di rumah, Her pun melihat kemaluan putrinya. Sampai di sini, belum ada kecurigaan pada diri orangtua korban. Pasalnya, Her menduga memar tersebut akibat gigitan serangga.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/