SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Penikaman yang dilakukan Elimar Sihombing (28) hingga merengut nyawa abang kandungnya, Ewin Sihombing, ternyata bukan kasus pertama kali. Sekitar 5 tahun lalu, pria ini harus meringkuk di penjara juga atas kasus penikaman.
Ketika itu, korbannya masih ada hubungan keluarga dengan mereka. Bedanya, korban pertama hanya mengalami luka serius atau tidak tewas.
“Kira-kira 5 tahun lalu, dia (Elimar) ini sudah pernah dipenjara. Dia menikam seorang pria marga Sihombing, masih keluarga mereka. Memang korbannya itu gak meninggal,” terang pria yang merupakan warga sekitar.
Singkat cerita, sejak bebas dari penjara, sikap Elimar mendadak berubah menjadi temperamental bahkan menjurus stres. Jika tersinggung, dia tidak segan-segan mengejar dan mengancam bunuh.
“Sudah pernah begitu. Ada yang memaki pelaku saat berpapasan, saat itu juga dia (Elimar) mengancam tikam. Takut, yang memaki langsung lari dan dikejar sama pelaku,” ujar warga sekitar.
Karena orang yang memaki tak dapat, Elimar bergegas ke warnet. Tak lama, abang pria yang dikejarnya datang ke warnet, dan mempertanyakan perihal perselisihan mereka. “Kutikam kau nanti,” jawab Elimar ketika itu sembari berdiri dan langsung mengejar pria yang menghampirinya tersebut.
“Dia memang berubah setelah keluar dari penjara. Kami rasa dia memang sudah stress waktu masih di Lapas,” ketus beberapa jirannya.
Ewin Sihombing tewas disamurai adiknya Elimar Sihombing, Minggu (13/3) sekira pukul 08.00 wib, diduga karena sang kakak berniat pindah rumah setelah menikah. Adiknya tidak terima, karena sejak orangtua mereka meninggal, sang abang yang memenuhi seluruh kebutuhannya. (fs/ras)