Setelah cukup umur, bibit kloning unggul itulah yang kemudian ditanam bersama-sama dengan petani di dalam hutan atau pinggiran hutan alam berfungsi lindung di konsesi. Perlakuan terhadap haminjon sama dengan tanaman pokok HTI, ekaliptus (eucalyptus) meliputi: penyiapan lubang tanam, penyediaan pupuk-awal, penanaman, pemupukan lanjutan, dan perawatan hingga tumbuh mandiri. Sejak awal 2015 penanaman di konsesi di Tele sudah mencapai 5 kali mencakup jumlah 3421 batang actual yg ditanam pada saat seremonial 200 btg, sedangkan sisanya kebanyakan dibawa pulang oleh petani kemenyan untuk ditanam di kebun kemenyannya masing – masing. Generasi pertama sudah mencapai tinggi 50 sentimeter.
Terinspirasi perkembangan tanaman di konsesi, para petani kemudian meminta bibit untuk ditanam secara mandiri di tanah milik termasuk pekarangan rumah. Berdasarkan kalkulasi akademik, pohon-pohon haminjon budidaya dimungkinkan tumbuh lebih cepat sehingga bisa dipanen lebih cepat dari haminjon alam dengan kualitas produksi lebih baik dan kuantitas lebih banyak. Kelak, seluruh hasil haminjonisasi diperuntukkan bagi petani.
HAMINJON PANSURBATU
Camat Pollung Sumitro Banjarnahor melukiskan kegembiraannya karena “empat nyata,” yakni: penyerahan bibit nyatanya sudah merupakan kegiatan ketiga berkaitan dengan haminjonisasi, bibit kloning yang dibagikan ternyata hasil teknologi terbaru di pembibitan, para petani ternyata diizinkan juga menanam di konsesi berfungsi konservasi (greenbelt atau jalur hijau dan sempadan sungai), serta ternyata sudah semakin banyak petani yang secara sukarela menjalin kesepakatan (MoU – memorandum of understanding) dengan perusahaan bekerjasama erat membudidayakan haminjon.
Secara khusus Camat mengaku menyaksikan sendiri pertumbuhan kemenyan cukup bagus di lahan non produktif. “Saya lihat di Pansurbatu tanaman kemenyan tumbuh baik dan bergetah,” katanya sambil berharap bibit kemenyan yang diterima petani segera ditanam agar segera tumbuh untuk menjamin kegiatan haminjonisasi berkelanjutan. Makmur Simamora, staf senior TPL di HTI sektor Tele, mengemukakan dua tujuan utama haminjonisasi, yakni: melestarikan haminjon sebagai tanaman budaya Toba, serta meningkatkan produktivitasnya demi peningkatan pendapatan petani. “Ini program berkelanjutan. Setelah ditanam perusahaan akan membantu perawatan misalnya melalui pemberian pupuk,” katanya. (rel)