25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Jasad Duda Mengapung di Irigasi, Diduga Dibunuh

KORBAN DIPUTUSKAN TUNANGAN
Kematian Iwan secara tragis membuat Marsi (47), ibu kandung korban syok dan sempat pingsan di rumah duka. Melihat itu, pelayat yang sudah banyak berkumpul di rumah duka sempat panik dan berusaha menyadarkan Marsi dengan memberinya air mineral. Setengah jam kemudian, Marsi pun sadar. Meski masih dalam kondisi lemah, Marsi sempat bercerita jika korban pergi dari rumah setelah dihubungi sesorang via hape pada Minggu (12/7) sekira pukul 20.30 WIB.

Namun Marsi tidak mengetahui apa isi percakapan korban dengan si penelepon. “Aku tak tahu anakku mau pergi kemana, karena hanya ngomong mau pergi dulu,” sebutnya. Lanjut Marsi, pada Sabtu (11/7) malam korban sempat menangis di rumah. Ketika Marsi bertanya kenapa menangis, korban mengaku sedih karena diputuskan oleh Sri, tunangannya pada Rabu (8/7) lalu.

Meski begitu, tapi korban tak menceritakan alasan Sri memutuskannya. “Tak ada perangai korban yang aneh-aneh sebelum meninggal dunia. Kami tak ada mimpi apapun jika korban akan meninggalkan kami selamanya,” lirih Marsi berlinang air mata.

Suparno (50), ayah kandung korban mengaku putranya sudah dua kali gagal membina rumah tangga. Korban bercerai dengan Teti istri pertama lima tahun lalu dan memiliki satu anak bernama Aurel (4) yang kini diasuh Suparno. Tak lama setelah bercerai, korban menikah lagi dengan Yus yang berstatus janda tapi rumah tangga korban tak bertahan lama. Setahun membina rumah tangga, korban kembali bercerai dengan Yus istri keduanya karena sering cekcok dan himpitan ekonomi. “Aku kerja tukang sama dengan korban. Korban bertunangan dengan Sri sejak setahun lalu. Anakku hanya dua orang tapi sudah habis semuanya. Dedi Susanto anak keduaku meninggal dunia dua tahun lalu akibat kecelakaan lalu lintas,” lirih Suparno. (man/deo)

KORBAN DIPUTUSKAN TUNANGAN
Kematian Iwan secara tragis membuat Marsi (47), ibu kandung korban syok dan sempat pingsan di rumah duka. Melihat itu, pelayat yang sudah banyak berkumpul di rumah duka sempat panik dan berusaha menyadarkan Marsi dengan memberinya air mineral. Setengah jam kemudian, Marsi pun sadar. Meski masih dalam kondisi lemah, Marsi sempat bercerita jika korban pergi dari rumah setelah dihubungi sesorang via hape pada Minggu (12/7) sekira pukul 20.30 WIB.

Namun Marsi tidak mengetahui apa isi percakapan korban dengan si penelepon. “Aku tak tahu anakku mau pergi kemana, karena hanya ngomong mau pergi dulu,” sebutnya. Lanjut Marsi, pada Sabtu (11/7) malam korban sempat menangis di rumah. Ketika Marsi bertanya kenapa menangis, korban mengaku sedih karena diputuskan oleh Sri, tunangannya pada Rabu (8/7) lalu.

Meski begitu, tapi korban tak menceritakan alasan Sri memutuskannya. “Tak ada perangai korban yang aneh-aneh sebelum meninggal dunia. Kami tak ada mimpi apapun jika korban akan meninggalkan kami selamanya,” lirih Marsi berlinang air mata.

Suparno (50), ayah kandung korban mengaku putranya sudah dua kali gagal membina rumah tangga. Korban bercerai dengan Teti istri pertama lima tahun lalu dan memiliki satu anak bernama Aurel (4) yang kini diasuh Suparno. Tak lama setelah bercerai, korban menikah lagi dengan Yus yang berstatus janda tapi rumah tangga korban tak bertahan lama. Setahun membina rumah tangga, korban kembali bercerai dengan Yus istri keduanya karena sering cekcok dan himpitan ekonomi. “Aku kerja tukang sama dengan korban. Korban bertunangan dengan Sri sejak setahun lalu. Anakku hanya dua orang tapi sudah habis semuanya. Dedi Susanto anak keduaku meninggal dunia dua tahun lalu akibat kecelakaan lalu lintas,” lirih Suparno. (man/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/