25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Bupati Batubara, Kadis PU, dan Pengusaha Terjaring OTT KPK

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Bupati Batubara, Oka Arya (Baju Putih) digiring keluar dari gedung Dirkrimsus Poldasu, usai terjaring OTT oleh KPK, Rabu (13/9/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hampir sepuluh tahun OK Arya Zulkarnain menjabat Bupati Batubara. Namun di pengujung masa jabatannya, OK Arya tertangkap Satgas KPK dalam operasi tangkap tangan, Rabu (13/9) siang. OK Arya yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Batubara ini diamankan di ruangan kerjanya sekitar pukul 14.00 WIB.

Penangkapan ini berlangsung cepat. Menurut seorang personel Satpol PP yang bertugas di pintu masuk ruangan bupati, awalnya ada tiga pria berpakaian rapi, berniat menjumpai Bupati Batubara. Oleh petugas Satpol PP, ketiganya diminta mengisi buku tamu terlebih dahulu. Namun, ketiga orang yang belakangan diketahui penyidik KPK itu menolaknya.

“Tadi mereka menolak dan memaksa untuk tetap masuk, dan beberapa saat kemudian ketiganya memaksa masuk ke pintu pertama sebelum ruangan Pak Bupati, dan langsung berhadapan dengan ajudan Bupati. Setelah itu, saya tidak tahu lagi. Saya tidak melihat Pak Bupati dibawa atau ikut dengan ketiga orang tersebut,” terang Herry (31), personel Satpol PP yang bertugas.

Secara tidak sengaja, Sumut Pos bertemu OK Rangga, keponakan Bupati OK Arya di sebuah warung kopi tak jauh dari Kantor Bupati, sekira pukul 15.00 WIB. Kerabat dekat orang nomor satu di Kabupaten Batubara itupun mengaku belum mengetahui informasi ditangkapnya Bupati Batubara tersebut.

“Ahh masak, dari mana tau tentang informasi itu? Kok nggak ada telepon dari keluarga ya? Tunggu coba saya telepon. Ini sudah ku telepon, tapi tak satu pun ada yang ngangkat,” katanya seraya pergi meninggalkan warung kopi.

Selanjutnya sekira pukul 16.45 WIB, Wakil Bupati Batubara H RM Harry Nugroho SE keluar dari ruang kerjanya. Kepada sejumlah awak media cetak dan elektronik, Harry mengatakan, dirinya mengaku ada mendengar kabar tertangkaptangannya Bupati Batubara. “Awalnya saya mendapat laporan dari ajudan saya sendiri sekitar jam 14.30 WIB, lalu sekira pukul 15.00, saya coba hubungi bupati, tapi tak bisa dikontak dan malah telepon kedua dan ketiga, HP Bupati sudah tidak aktif,” ungkap Harry Nugroho.

Pantauan Sumut Pos di rumah dinas Bupati Batubara, tampak rumah yang berada di areal Perkebunan PTPN IV Desa Tanah Itam itupun tak luput dari penggeledahan. Sedang di depan rumah dinas Bupati, masih dijaga Satpol PP. Tampak pula seorang ajudan berinisial SW yang biasa mendampingi Bupati terduduk lesu. Petugas KPK juga menyegel rumah dinas tersebut.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Bupati Batubara, Oka Arya (Baju Putih) digiring keluar dari gedung Dirkrimsus Poldasu, usai terjaring OTT oleh KPK, Rabu (13/9/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hampir sepuluh tahun OK Arya Zulkarnain menjabat Bupati Batubara. Namun di pengujung masa jabatannya, OK Arya tertangkap Satgas KPK dalam operasi tangkap tangan, Rabu (13/9) siang. OK Arya yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Batubara ini diamankan di ruangan kerjanya sekitar pukul 14.00 WIB.

Penangkapan ini berlangsung cepat. Menurut seorang personel Satpol PP yang bertugas di pintu masuk ruangan bupati, awalnya ada tiga pria berpakaian rapi, berniat menjumpai Bupati Batubara. Oleh petugas Satpol PP, ketiganya diminta mengisi buku tamu terlebih dahulu. Namun, ketiga orang yang belakangan diketahui penyidik KPK itu menolaknya.

“Tadi mereka menolak dan memaksa untuk tetap masuk, dan beberapa saat kemudian ketiganya memaksa masuk ke pintu pertama sebelum ruangan Pak Bupati, dan langsung berhadapan dengan ajudan Bupati. Setelah itu, saya tidak tahu lagi. Saya tidak melihat Pak Bupati dibawa atau ikut dengan ketiga orang tersebut,” terang Herry (31), personel Satpol PP yang bertugas.

Secara tidak sengaja, Sumut Pos bertemu OK Rangga, keponakan Bupati OK Arya di sebuah warung kopi tak jauh dari Kantor Bupati, sekira pukul 15.00 WIB. Kerabat dekat orang nomor satu di Kabupaten Batubara itupun mengaku belum mengetahui informasi ditangkapnya Bupati Batubara tersebut.

“Ahh masak, dari mana tau tentang informasi itu? Kok nggak ada telepon dari keluarga ya? Tunggu coba saya telepon. Ini sudah ku telepon, tapi tak satu pun ada yang ngangkat,” katanya seraya pergi meninggalkan warung kopi.

Selanjutnya sekira pukul 16.45 WIB, Wakil Bupati Batubara H RM Harry Nugroho SE keluar dari ruang kerjanya. Kepada sejumlah awak media cetak dan elektronik, Harry mengatakan, dirinya mengaku ada mendengar kabar tertangkaptangannya Bupati Batubara. “Awalnya saya mendapat laporan dari ajudan saya sendiri sekitar jam 14.30 WIB, lalu sekira pukul 15.00, saya coba hubungi bupati, tapi tak bisa dikontak dan malah telepon kedua dan ketiga, HP Bupati sudah tidak aktif,” ungkap Harry Nugroho.

Pantauan Sumut Pos di rumah dinas Bupati Batubara, tampak rumah yang berada di areal Perkebunan PTPN IV Desa Tanah Itam itupun tak luput dari penggeledahan. Sedang di depan rumah dinas Bupati, masih dijaga Satpol PP. Tampak pula seorang ajudan berinisial SW yang biasa mendampingi Bupati terduduk lesu. Petugas KPK juga menyegel rumah dinas tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/