31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Sadis! Anak Dosen ITM Dibunuh Penumpang, Mayatnya Dibuang ke Jurang

Foto: Amri/PM Gerhard Turnip semasa hidup. Ia dibunuh penumpangnya saat membawa mobil rental ke Berastagi.
Foto: Amri/PM
Gerhard Turnip semasa hidup. Ia dibunuh penumpangnya saat membawa mobil rental ke Berastagi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menghilang sejak Juni 2015 lalu, Gerhard Andreas Turnip (25) akhirnya ditemukan. Tragisnya, warga Jalan Patriot Baru, Kecamatan Medan Sunggal itu sudah membusuk di sebuah jurang di Tiga Panah, Karo. Terakhir kali, ia diketahui membawa penumpang yang merental mobilnya.

Mayat anak dosen Institut Teknologi Medan (ITM) itu, ditemukan pada Jumat (10/7) lalu. Hanya saja, identitasnya tak langsung diketahui dan dalam istilah kepolisian ia sempat disebut dengan Mr X. Jasadnya lalu dibawa ke RS Bhayangkara (RS Brimob) Jl. KH. Wahid Hasyim Medan.

Identitas Gerhard baru terkuak pada Senin (13/7). Kala itu, B. Turnip dan istrinya, D br Simatupang, dihubungi kerabatnya yang kerja di RS Bhayangkara. Sebab, pasutri ini sudah pernah 3 kali mendatangi rumah sakit itu, tiap kali ada mayat tak dikenal masuk.

Ya, tiap ada mayat tanpa identitas masuk ke RS Bhayangkara sejak Juni lalu, mereka selalu datang. Tujuannya, untuk mengenali apakah mayat itu anak mereka yang menghilang sejak 8 Juni 2015 lalu. Nah, akhirnya jasad Gerhard teridentifikasi dari cincin dan tali pinggang yang masih ada pada tubuh mayat tersebut.

Meski sedih, tapi B Turnip dan istrinya sedikit lega karena keberadaan Gerhard akhirnya diketahui, walau sudah tewas. Sedikitnya, ada 10 tikaman di tubuh Gerhard dan lehernya ada bekas jeratan.

Dibeber B Turnip, anaknya itu pergi dari rumah pada Minggu 7 Juni 2015 lalu mengendarai Xenia hitam polos BK 17 TS serta menggunakan velg racing.

Gerhard sempat mengajak pamannya, Alam untuk ikut namun ditolak lantaran banyak kerjaan. Gerhard juga sempat menelpon temannya, Jhon (24), untuk ikut namun juga ditolak lantaran sibuk. “Dia menelpon aku. Dibilangnya, ayok ikut ngantar sewa, ke Berastagi kita, sekalian jalan jalan. Ada ceweknya ini,” ujar Jhon mengulang ajakan Gerhard waktu itu.

Dijelaskan Jhon lagi, Gerhard sempat mengatakan akan menjemput penumpang 6 orang. “Dia bilang, dia jemput sewanya dari Jalan Rajawali, dua orang cewek katanya,” jelas Jhon.

Karena tak ada yang mau diajak, Gerhard diyakini berangkat sendiri membawa penumpangnya.

Seperti penuturan ayahnya, B. Turnip. Sehari setelah berangkat dari rumah, dia sempat kecarian karena Gerhard tak pulang semalaman. Pada 8 Juni 2015, dia menghubungi Gerhard. “Aku sempat nelpon anakku, dia bilang dia di Berastagi bawa orang liburan dan dibayar,” jelasnya.

Keesokan harinya, ponsel Gerhard sudah tak aktif lagi dan akhirnya ditemukan jadi mayat.

Terkait itu, Polsek Sunggal bekerja sama dengan Jahtanras Polresta Medan dan Polres Karo mengusut kasus itu. “Masih kita selidiki dan sudah berkoordinasi dengan Polres Karo buat ngejar pelakunya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Oscar Stefanus Setjo.(mri/trg)

Foto: Amri/PM Gerhard Turnip semasa hidup. Ia dibunuh penumpangnya saat membawa mobil rental ke Berastagi.
Foto: Amri/PM
Gerhard Turnip semasa hidup. Ia dibunuh penumpangnya saat membawa mobil rental ke Berastagi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menghilang sejak Juni 2015 lalu, Gerhard Andreas Turnip (25) akhirnya ditemukan. Tragisnya, warga Jalan Patriot Baru, Kecamatan Medan Sunggal itu sudah membusuk di sebuah jurang di Tiga Panah, Karo. Terakhir kali, ia diketahui membawa penumpang yang merental mobilnya.

Mayat anak dosen Institut Teknologi Medan (ITM) itu, ditemukan pada Jumat (10/7) lalu. Hanya saja, identitasnya tak langsung diketahui dan dalam istilah kepolisian ia sempat disebut dengan Mr X. Jasadnya lalu dibawa ke RS Bhayangkara (RS Brimob) Jl. KH. Wahid Hasyim Medan.

Identitas Gerhard baru terkuak pada Senin (13/7). Kala itu, B. Turnip dan istrinya, D br Simatupang, dihubungi kerabatnya yang kerja di RS Bhayangkara. Sebab, pasutri ini sudah pernah 3 kali mendatangi rumah sakit itu, tiap kali ada mayat tak dikenal masuk.

Ya, tiap ada mayat tanpa identitas masuk ke RS Bhayangkara sejak Juni lalu, mereka selalu datang. Tujuannya, untuk mengenali apakah mayat itu anak mereka yang menghilang sejak 8 Juni 2015 lalu. Nah, akhirnya jasad Gerhard teridentifikasi dari cincin dan tali pinggang yang masih ada pada tubuh mayat tersebut.

Meski sedih, tapi B Turnip dan istrinya sedikit lega karena keberadaan Gerhard akhirnya diketahui, walau sudah tewas. Sedikitnya, ada 10 tikaman di tubuh Gerhard dan lehernya ada bekas jeratan.

Dibeber B Turnip, anaknya itu pergi dari rumah pada Minggu 7 Juni 2015 lalu mengendarai Xenia hitam polos BK 17 TS serta menggunakan velg racing.

Gerhard sempat mengajak pamannya, Alam untuk ikut namun ditolak lantaran banyak kerjaan. Gerhard juga sempat menelpon temannya, Jhon (24), untuk ikut namun juga ditolak lantaran sibuk. “Dia menelpon aku. Dibilangnya, ayok ikut ngantar sewa, ke Berastagi kita, sekalian jalan jalan. Ada ceweknya ini,” ujar Jhon mengulang ajakan Gerhard waktu itu.

Dijelaskan Jhon lagi, Gerhard sempat mengatakan akan menjemput penumpang 6 orang. “Dia bilang, dia jemput sewanya dari Jalan Rajawali, dua orang cewek katanya,” jelas Jhon.

Karena tak ada yang mau diajak, Gerhard diyakini berangkat sendiri membawa penumpangnya.

Seperti penuturan ayahnya, B. Turnip. Sehari setelah berangkat dari rumah, dia sempat kecarian karena Gerhard tak pulang semalaman. Pada 8 Juni 2015, dia menghubungi Gerhard. “Aku sempat nelpon anakku, dia bilang dia di Berastagi bawa orang liburan dan dibayar,” jelasnya.

Keesokan harinya, ponsel Gerhard sudah tak aktif lagi dan akhirnya ditemukan jadi mayat.

Terkait itu, Polsek Sunggal bekerja sama dengan Jahtanras Polresta Medan dan Polres Karo mengusut kasus itu. “Masih kita selidiki dan sudah berkoordinasi dengan Polres Karo buat ngejar pelakunya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Oscar Stefanus Setjo.(mri/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/