32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ditemukan Kuitansi di Ruang Ajudan OK Arya

Foto: SUTAN SIREGAR/SIREGAR
Petugas KPK membawa koper berisi berkas keluar dari Showroom Ada Jadi Mobil, di Jalan Guru Patimpus Medan, Jumat (15/9). Penggeledahan tersebut dalam rangka pengembangan kasus OTT yang melibatkan Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen.

Mereka mendapat pengawalan ketat dari personel Brimob bersenjata. Tentu saja, showroom yang saat itu tengah buka, menjadi perhatian warga yang melintas. Tak lama, setelah petugas KPK masuk sekira pukul 12.00 WIB, tempat penjualan mobil bekas dan baru itu kemudian ditutup.

Tak banyak informasi yang didapat terkait penggeledahan itu. Namun, berdasarkan keterangan salah seorang personel polisi yang tak mau disebut namanya, KPK sedang mencari dokumen-dokumen terkait penitipan uang kepada Ayen dari OK Arya.

Tepat pukul 18.12 WIB, sejumlah petugas KPK keluar dari dalam gedung itu. Mereka membawa dua koper dan satu kotak kardus dari dalam showroom tersebut. Seperti biasa, memakai masker wajah dan tak mau banyak bicara, petugas lembaga anti rasuah ini membawa dua koper dan satu kardus berkas. Mereka pergi meninggalkan gedung tersebut dengan tiga unit mobil, satu Innova dan dua Avanza dua belas orang ditotal menaiki mobil tersebut.

Sebelumnya, sempat juga personel itu marah kepada wartawan yang mengabadikan kerja mereka. Bahkan, pintu besi showroom Ada Jadi Mobil dibanting. “Ngapain kalian ikut-ikuti kami,” kata petugas KPK yang tak diketahui namanya itu.

Namun, petugas KPK itu sempat mau berbincang dengan awak media terkait penggeledahan tersebut. Mereka katanya menyegel ruang kerja pemilik showroom Ada Jadi Mobil untuk kepentingan penyidikan. “Ruangannya kita disegel,” ungkapnya.

Diketahui, pemilik Ada Jadi Mobil, Ayen juga ditangkap dan dibawa ke Jakarta. Dia ditangkap selanjutnya setelah KPK menangkap OK Arya di Kantor Bupati Batubara, Rabu (13/9) lalu. Menurut informasi, OK Arya menitipkan uang kepada Ayen.

Menurut Andi, juru parkir yang ditemui di depan showroom Ada Jadi Mobil, ini merupakan kedua kalinya menggeledah showroom yang persis berada di depan Tugu Guru Patimpus. Sebelumnya pada Rabu (13/9), petugas KPK juga sudah datang. “Hari Rabu kemarin, petugas KPK juga datang sore hari, tapi tidak ada yang tau, sebab mereka berpakaian seperti biasa. Petugas itu keluar membawa beberapa tas. Saya melihat petugas keuangan showroom itu juga ikut dibawa KPK,” ujar Andi kepada Sumut Pos.

Andi menjelaskan, showroom berlantai tiga tersebut memang milik Ayen. Lantai satu dijadikan sebagai showroom, sedangkan Ayen tinggal di lantai dua dan tiga. “Setelah Ayen ditangkap KPK, showroom itu tetap buka. Bahkan, tadi juga masih buka dan ditutup setelah petugas KPK datang,” tambahnya.

Diduga, itu menjadi modus yang dilakukan OK Arya untuk menyembunyikan sejumlah uang suap yang dia terima terkait proyek-proyek yang ada di Kabupaten Batubara. (mag-6/dvs/adz)

Foto: SUTAN SIREGAR/SIREGAR
Petugas KPK membawa koper berisi berkas keluar dari Showroom Ada Jadi Mobil, di Jalan Guru Patimpus Medan, Jumat (15/9). Penggeledahan tersebut dalam rangka pengembangan kasus OTT yang melibatkan Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen.

Mereka mendapat pengawalan ketat dari personel Brimob bersenjata. Tentu saja, showroom yang saat itu tengah buka, menjadi perhatian warga yang melintas. Tak lama, setelah petugas KPK masuk sekira pukul 12.00 WIB, tempat penjualan mobil bekas dan baru itu kemudian ditutup.

Tak banyak informasi yang didapat terkait penggeledahan itu. Namun, berdasarkan keterangan salah seorang personel polisi yang tak mau disebut namanya, KPK sedang mencari dokumen-dokumen terkait penitipan uang kepada Ayen dari OK Arya.

Tepat pukul 18.12 WIB, sejumlah petugas KPK keluar dari dalam gedung itu. Mereka membawa dua koper dan satu kotak kardus dari dalam showroom tersebut. Seperti biasa, memakai masker wajah dan tak mau banyak bicara, petugas lembaga anti rasuah ini membawa dua koper dan satu kardus berkas. Mereka pergi meninggalkan gedung tersebut dengan tiga unit mobil, satu Innova dan dua Avanza dua belas orang ditotal menaiki mobil tersebut.

Sebelumnya, sempat juga personel itu marah kepada wartawan yang mengabadikan kerja mereka. Bahkan, pintu besi showroom Ada Jadi Mobil dibanting. “Ngapain kalian ikut-ikuti kami,” kata petugas KPK yang tak diketahui namanya itu.

Namun, petugas KPK itu sempat mau berbincang dengan awak media terkait penggeledahan tersebut. Mereka katanya menyegel ruang kerja pemilik showroom Ada Jadi Mobil untuk kepentingan penyidikan. “Ruangannya kita disegel,” ungkapnya.

Diketahui, pemilik Ada Jadi Mobil, Ayen juga ditangkap dan dibawa ke Jakarta. Dia ditangkap selanjutnya setelah KPK menangkap OK Arya di Kantor Bupati Batubara, Rabu (13/9) lalu. Menurut informasi, OK Arya menitipkan uang kepada Ayen.

Menurut Andi, juru parkir yang ditemui di depan showroom Ada Jadi Mobil, ini merupakan kedua kalinya menggeledah showroom yang persis berada di depan Tugu Guru Patimpus. Sebelumnya pada Rabu (13/9), petugas KPK juga sudah datang. “Hari Rabu kemarin, petugas KPK juga datang sore hari, tapi tidak ada yang tau, sebab mereka berpakaian seperti biasa. Petugas itu keluar membawa beberapa tas. Saya melihat petugas keuangan showroom itu juga ikut dibawa KPK,” ujar Andi kepada Sumut Pos.

Andi menjelaskan, showroom berlantai tiga tersebut memang milik Ayen. Lantai satu dijadikan sebagai showroom, sedangkan Ayen tinggal di lantai dua dan tiga. “Setelah Ayen ditangkap KPK, showroom itu tetap buka. Bahkan, tadi juga masih buka dan ditutup setelah petugas KPK datang,” tambahnya.

Diduga, itu menjadi modus yang dilakukan OK Arya untuk menyembunyikan sejumlah uang suap yang dia terima terkait proyek-proyek yang ada di Kabupaten Batubara. (mag-6/dvs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/