MEDAN, SUMUTPOS.CO – Batu giok Aceh tetap memesona. Para pecinta batu khususnya keturunan Tionghoa di Medan, beralih ke giok Aceh jenis Neon. Pilihan itu diambil karena kilau dan warna batu itu cukup menarik.
Saat ini, jenis giok yang tengah booming di kalangan pecinta batu mulia ini adalah Giok Merah, Giok Kuning dan Giok Indocrase Neon. Ketiga jenis itu hanya ada di Kabupaten Aceh Tengah tepatnya di Lumut dan Gemboyah.
Untuk mengetahui ciri-ciri utama batu Idocrase Neon yakni ciri fisik berwana kuning emas jernih terang dan sedikit berbias hijau. Batu ini secara visual mirip kapsul minyak ikan. Sedangkan jika batu Idocrase Neon masih berwarna putih masih dalam proses dasar Neon dan bisa bermetamorfosis atau berubah warna. Tapi batu Idocrase Neon Aceh tetap menjadi buruan para kolektor batu mulia.
Menurut Suwandi, yang membuka toko Ginasty Gems di Grand Palladium Plaza, batu asal Aceh ini mempunyai harga jual yang cukup tinggi. “Harga jualnya cukup tinggi batu Idocrase Neon ini,” ucapnya memulai pembicaraan. Dikatakannya, harga batu Idocrase Neon mulai dari besarnya 16 mm bisa mencapai jutaan rupiah.
“Yang 16 mm aja bisa dijual dengan harga Rp5 juta,” sambungnya. Namun, jika memiliki batu Idocrase Neon yang lebih besar bisa mencapai dengan harga Rp25 sampai Rp50 juta. “Kalau yang besar bisa mencapai 25 sampai 50 juta, itu kondisinya harus bersih dan cantik,” jelas bendahara Asosiasi Pecinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU) ini.
Menurutnya, mahalnya batu Idocrase Neon ini dikarenakan batunya yang sangat indah apalagi dilihat pada malam hari. “Batu ini mahal karena indahnya, apalagi kalau malam hari, hidup dia warnanya,” bebernya. Di dalam batu Idocrase Neon ini seperti terdapat api dan air jika dilihat malam harinya.
“Kalau kita lihat seperti ada air sama apinya. Apalagi dilihat malam hari, terang dia seperti hidup begitu,” ucapnya mengakhiri seraya menunjukkan batu Idocrase Neon miliknya.(eza/trg)