27.8 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Ijek : Saya Pilih Kepentingan Orang Banyak

Pertanyaan     : Apakah tidak cukup membantu orang dari posisi Anda saat ini?

Jawaban         : Kalianlah sendiri yang menilai, secara kasat mata saja. Apakah tetap di posisi saat ini, atau terjun ke dunia politik. Kalau secara pribadi tentu saya pilih posisi saat ini. Tapi, kalau sudah diberikan pilihan untuk umat atau kepentingan pribadi. Tentu saya pilih kepentingan umat. Kalau ada pilihan lain, akan saya pilih yang lain. Akan tetapi, ketika sampai pada titik itu, maka saya pilih kepentingan orang banyak atau masyarakat luas dan mengorbankan kepentingan pribadi.

Kalau untuk keperluan pribadi, kondisi saat ini lebih dari cukup. Tapi, ini bicara untuk kepentingan lebih besar, hajat hidup orang banyak. Bagaimana memperjuangkan kepentingan rakyat, mensejahterakan rakyat dengan kerja pemerintah. Saya sudah pikirkan itu, keputusan ini diambil demi kepentingan orang banyak.

Pertanyaan     : Dua gubernur Sumut punya rekam jejak yang buruk dalam hal persoalan korupsi, apakah Anda mengkhawatirkan itu?

Jawaban         : Saya pikir tidak ya. Karena ketika semua dikerjakan sesuai prosedur, tidak akan ada masalah. Jangankan di birokrasi, di dunia usaha juga bisa tersangkut masalah hukum. Yang penting semua dikerjakan sesuai prosedur.

Pertanyaan     : Hubungan dua gubernur Sumut dengan wakil gubernur Sumut sebelumnya selalu tidak harmonis. Sehingga tidak bisa bersama sampai masa jabatan berakhir, Anda melihatnya seperti apa?

Jawaban         : Saya pikir kita tidak usah berpikir terlalu jauh, dan juga berpikir yang buruk. Contohnya begini, apa yang akan terjadi esok hari. Tidak ada yang bisa menjawab itu, jadi jalani saja.

Pertanyaan     : Seberapa kenal Anda dengan Edy Rahmayadi?

Jawaban         : Saya dengan bang Edy sudah seperti saudara. Saya kenal beliau sudah lama, jauh sebelum dia menjadi Pangdam I/BB. Saya kenal bang Edy ketika masih berpangkat Letnan. Hubungan kami bukan karena jabatan, kami sudah seperti saudara.

Pertanyaan     : Jalur apa yang Bang Edi dan Anda tempuh, independen atau partai politik (parpol)?

Jawaban         : Maju melalui jalur independen sepertinya tidak. Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa parpol. Tidak etis saya yang menyebutkan, pada waktunya Bang Edi yang akan menjelaskan semua.

Pertanyaan     : Apakah Anda akan menjadi anggota parpol tertentu agar mendapatkan perahu?

Jawaban         : Belum ada kepikiran masuk ke parpol. Jumlah parpol kan banyak, kalau saya masuk ke satu parpol, tentu yang lain akan menjadi lawan. Sejauh ini belum ada pembahasan sampai ke arah itu.

Pertanyaan     : Apakah tidak cukup membantu orang dari posisi Anda saat ini?

Jawaban         : Kalianlah sendiri yang menilai, secara kasat mata saja. Apakah tetap di posisi saat ini, atau terjun ke dunia politik. Kalau secara pribadi tentu saya pilih posisi saat ini. Tapi, kalau sudah diberikan pilihan untuk umat atau kepentingan pribadi. Tentu saya pilih kepentingan umat. Kalau ada pilihan lain, akan saya pilih yang lain. Akan tetapi, ketika sampai pada titik itu, maka saya pilih kepentingan orang banyak atau masyarakat luas dan mengorbankan kepentingan pribadi.

Kalau untuk keperluan pribadi, kondisi saat ini lebih dari cukup. Tapi, ini bicara untuk kepentingan lebih besar, hajat hidup orang banyak. Bagaimana memperjuangkan kepentingan rakyat, mensejahterakan rakyat dengan kerja pemerintah. Saya sudah pikirkan itu, keputusan ini diambil demi kepentingan orang banyak.

Pertanyaan     : Dua gubernur Sumut punya rekam jejak yang buruk dalam hal persoalan korupsi, apakah Anda mengkhawatirkan itu?

Jawaban         : Saya pikir tidak ya. Karena ketika semua dikerjakan sesuai prosedur, tidak akan ada masalah. Jangankan di birokrasi, di dunia usaha juga bisa tersangkut masalah hukum. Yang penting semua dikerjakan sesuai prosedur.

Pertanyaan     : Hubungan dua gubernur Sumut dengan wakil gubernur Sumut sebelumnya selalu tidak harmonis. Sehingga tidak bisa bersama sampai masa jabatan berakhir, Anda melihatnya seperti apa?

Jawaban         : Saya pikir kita tidak usah berpikir terlalu jauh, dan juga berpikir yang buruk. Contohnya begini, apa yang akan terjadi esok hari. Tidak ada yang bisa menjawab itu, jadi jalani saja.

Pertanyaan     : Seberapa kenal Anda dengan Edy Rahmayadi?

Jawaban         : Saya dengan bang Edy sudah seperti saudara. Saya kenal beliau sudah lama, jauh sebelum dia menjadi Pangdam I/BB. Saya kenal bang Edy ketika masih berpangkat Letnan. Hubungan kami bukan karena jabatan, kami sudah seperti saudara.

Pertanyaan     : Jalur apa yang Bang Edi dan Anda tempuh, independen atau partai politik (parpol)?

Jawaban         : Maju melalui jalur independen sepertinya tidak. Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa parpol. Tidak etis saya yang menyebutkan, pada waktunya Bang Edi yang akan menjelaskan semua.

Pertanyaan     : Apakah Anda akan menjadi anggota parpol tertentu agar mendapatkan perahu?

Jawaban         : Belum ada kepikiran masuk ke parpol. Jumlah parpol kan banyak, kalau saya masuk ke satu parpol, tentu yang lain akan menjadi lawan. Sejauh ini belum ada pembahasan sampai ke arah itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/